Jokowi Bicara Soal Hoaks, PKI, hingga Minta Didemo

Jokowi Bicara Soal Hoaks, PKI, hingga Minta Didemo
BENTENGSUMBAR. COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat, agar mewaspadai hoaks dan fitnah, mendekati Pemilihan Presiden (Pilpres), 17 April 2019 nanti. Bahkan dia menceritakan pengalaman dirinya yang sering diserang isu hoaks dan fitnah.

Dikatakan Jokowi, di antara isu hoaks dan fitnah yang diarahkan padanya itu meliputi soal Jokowi PKI, Jokowi antek asing, Jokowi mengkriminalisasi ulama. Padahal semua itu telah terbantahkan dengan sendirinya.

Misalnya fitnah tentang PKI, Jokowi mengaku saat PKI dibubarkan pada tahun 1965 usianya ketika itu masih berumur 4 tahun. Sehingga tidak mungkin ada PKI berusia Balita.

"Mana ada PKI Balita," ucap Jokowi usai menyerahkan 351 sertifikat tanah wakaf di Masjid Bani Umar, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat, 22 Februari 2019.

Lalu tentang tudingan antek asing, diungkapkan Jokowi, bahwa justru semenjak dia memimpin negara berhasil merebut Blok Mahakam dan menyerahkannya ke Pertamina, Blok Rokan, hingga menguasai mayoritas saham PT Freeport. "Jokowi itu antek asing, ada yang seperti itu," imbuhnya.

Kemudian soal isu kriminalisasi ulama, lagi-lagi mantan Gubernur DKI Jakarta itu harus meluruskan, bahwa siapapun dihadapan hukum derajatnya sama. Baik pejabat hingga masyarakat kecil sekalipun.

"Adalagi kriminalisasi ulama, ada dibawa seperti itu. Semuanya sama di mata hukum. Menteri masuk penjara ada, gubernur masuk penjara ada, bupati wali kota ada, anggota DPR ada. Kalau ada masalah hukum ya pasti dipanggil aparat hukum," terangnya lagi.

Jokowi akhirnya melepas candaan kepada segenap jemaah yang nampak serius mendengarkan paparannya. Dia berujar, bahwa dengan kinerjanya selama ini harusnya yang sering melempar fitnah dan hoaks itu berbalik memberikan dukungan dan semangat kepadanya.

"Mestinya saya di demo di depan istana, demo didukung gitu loh," seloroh Jokowi disambut tawa seluruh jamaah.

Dia pun mengajak seluruh masyarakat, tokoh agama agar berani meluruskan fakta yang sebenarnya terjadi. Sehingga isu hoaks dan fitnah tak terlanjur menyebar kemana-mana di tengah masyarakat.

"Ini gimana dibolak-balik gitu loh. Harus berani meluruskan, yang haq katakan haq, yang batil katakan batil. Jangan dibolak-balik," tandasnya.

(Source: sindonews.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »