TKN Soal WO Demokrat: Prabowo Bagian Inti Orba yang Merusak

TKN Soal WO Demokrat: Prabowo Bagian Inti Orba yang Merusak
BENTENGSUMBAR.COM -  Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin menanggapi pernyataan calon presiden 01 Prabowo Subianto dalam debat terakhir Pilpres 2019. Prabowo dinilai bagian inti dari rezim yang merusak arah perekonomian Indonesia.

Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding mengatakan Prabowo tidak mengerti persoalan dan sejarah ekonomi Indonesia. Menurutnya, Prabowo seolah mengkritik dirinya sendiri ketika menilai ekonomi Indonesia sudah salah arah sejak puluhan tahun lalu.

Karding menyebut Prabowo merupakan bagian dari Orde Baru yang membuat Indonesia terpuruk karena ketimpangan dan kemiskinan.

"Dia (Prabowo) kan bagian dari Orba. Bagian utama, bagian inti dari Orba salah satunya adalah Pak Prabowo. Jadi kalau dia melihat pemerintah-pemerintah sebelumnya gagal, itu kan berarti dia lah yang menikmati salah satu kemewahan, privilege, KKN di jaman Orba. Dia ikut merusak kalau pakai logika itu," ujar Karding dalam pesan singkat, Minggu, 14 April 2019.

Pada debat pamungkas Sabtu, 13 April 2019, Prabowo menyebut para presiden sebelum Jokowi bertanggungjawab atas masalah ekonomi Indonesia saat ini. Atas pernyataannya, sejumlah petinggi Partai Demokrat melakukan aksi protes dengan cara walk out atau meninggalkan ruangan debat.

Karding mengatakan Prabowo tidak melihat secara objektif perubahan di setiap era pemerintahan. 

"Tidak wajar kalau (Demokrat) tidak memberikan protes. Karena melihat pembangunan pemerintahan dari masa ke masa ini kan mesti objektif, dalam artian kita tidak boleh pukul rata sama semua (presiden)," ujar Karding.

Karding menilai Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono selaku mantan presiden ke-6 RI memiliki jasa yang besar bagi Indonesia. Saat menjadi anggota DPR periode pemerintahan SBY, Karding mengaku SBY memberikan perubahan dan perbaikan di semua bidang.

Perubahan dan perbaikan yang dilakukan SBY selama memerintah, kata dia, disenangi oleh masyarakat. Hal itu, menurutnya juga terbukti dari persentase suara SBY pada Pilpres 2009 yang mencapai 63 persen.

"Banyak faktanya kan Pak SBY itu membangun bangsa Indonesia. Bukan merusak pondasinya, bukan seperti yang disampaikan Pak Prabowo," ujarnya.

Terkait dengan tindakan walk out Demokrat, politisi PKB ini mengingatkan Prabowo agar tidak asal bicara dan membangun narasi seperti Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Ia menilai Prabowo seperti Trump hanya ingin mendapat simpati lewat kontroversi.

Sebelumnya, sejumlah petinggi Partai Demokrat seperti Syarief Hasan, Rachland Nashidik, dan Ferdinand Hutahaean keluar ruang debat capres-cawapres terakhir. Mereka keluar setelah capres Prabowo Subianto menilai presiden sebelumnya juga turut bertanggungjawab atas masalah ekonomi saat ini.

"Saya terus terang saya tidak menyalahkan Pak Jokowi. Ini masalah kesalahan kita sebagai bangsa dan sudah berjalan belasan hingga puluhan tahun lalu. Ini kesalahan besar presiden-presiden sebelum Bapak (Jokowi). Kita semua harus bertanggung jawab. Benar itu pendapat saya," kata Prabowo dalam Grand Ballroom Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu, 13 April 2019. 

Sementara para petinggi demokrat lainnya, Agus Harimurti Yudhoyono yang juga putra sulung SBY masih bertahan menonton debat terakhir kedua pasangan calon.

(Source: cnnindonesia.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »