Kenang Randi, PKC PMII Sumbar Gelar Doa dan Tahlilan

Kenang Randi, PKC PMII Sumbar Gelar Doa dan Tahlilan
BENTENGSUMBAR.COM - Meninggalnya Randi, kader PMII Komisariat UHO cabang Kota Kendari  saat aksi demonstrasi di Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara bersama dengan elemen mahasiswa lainya menjadi perhatian khusus oleh Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII)  Sumatera Barat.  

"Tepat pada hari ini Kamis, 3 September 2019 adalah tujuh hari meninggalnya sahabat Randi, maka itu sebagai kader PMII kami menyatakan duka yang sedalam-dalamnya atas kejadian itu,  dan memintak pihak kepolisian mengusut secara tuntas dan transparan kasus tersebut," ujar Rodi Indra Saputra, Ketua PKC PMII Sumbar di sela-sela kegiatan 'Doa Bersama Untuk Bangsa dan Tahlilan' di Aula PW NU Sumbar, kemaren. 

Rodi yang juga Mahasiswa Pascasarjana UNP itu mengatakan, "kasus ini benar-benar sangat melukai kami dan mencederai demokrasi bangsa ini,  maka itu kami ingatkan jangan sampai kasus ini hilang di tengah jalan tanpa penyelesain yang jelas. Siapapun pelakunya harus mendapatkan hukuman yang setimpal."

Acara yang digelar PKC PMII sumbar,  selain di hadiri puluhan kader PMII juga dihadiri oleh puluhan anggota kepolisian dari Polda Sumbar, Polresta Padang, dan juga tampak hadir Rais Suriah PW NU Sumbar Buya H. Zainal MS.  

Rodi mengatakan, selain memperingati 7 hari wafatnya Randi selaku kader PMII, acara ini juga sebagai bentuk rasa duka atas kejadian di Wamena dan Gempa di Ambon.  Selain itu Rodi juga menyampaikan bahwasanya tanggal 30 September kemaren tepat 10 tahun gempa Sumatera Barat.  

"Semoga doa bersama  yang kami laksanakan hari ini diijabah oleh Allah SWT dan bangsa ini selalu aman, jauh dari perpecahan," kata Rodi.

Sementara itu, Kompol Darto dari Polda Sumbar menyatakan sangat mengapresiasi acara yang dilaksanakan PMII,  dan ia juga berbelasungkawa atas kejadian di Kendari tersebut. Ia berharap Polri dan PMII atau organisasi mahasiswa lainnya bisa sama-sama menjaga keamanan.  

Buya Zainal menjelaskan, sebagai warga negara yang berilmu dan generasi muda harus mampu membedakan mana berita yang benar dan mana yang hoax.

"Sebab, dengan ikutnya kita menyebarkan berita yang tidak jelas sumbernya bisa menimbulkan perpecahan bangsa ini,  seperti kejadian di Papua beberapa hari yang lalu," ungkapnya. 

Pada kesempatan itu, PKC PMII Sumbar juga menyerah penyatan sikap kepada Perwakilam Polda Sumatera Barat.  

"Kita berharap penyataan sikap ini bisa disampaikan kepada Bapak Kapolda dan diteruskan kepada Bapak Kapolri,  agar segera di tindaklanjuti,"  ujar Rodi yang didampingi Sekretaris Umumnya Jupmaidi Ilham.

(rel)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »