Larangan Sultan Yogyakarta Tak Digubris Pengundang UAS

Larangan Sultan Yogyakarta Tak Digubris Pengundang UAS
BENTENGSUMBAR.COM - Forum Ukhuwah Islamiyah tetap menggelar acara bertajuk Moslem United "Sedulur Saklawase" di kompleks halaman Kagungan Ndalem Masjid Gede Kauman Yogyakarta, Jumat, 11 Oktober 2019, walaupun Sultan Yogyakarta telah melarangnya. Acara digelar sampai tiga hari ke depan.

Sebelumnya, Keraton Yogyakarta selaku pemilik masjid tidak mengizinkan acara yang menghadirkan Ustaz Abdul Somad, Bachtiar Nasir, Felix Siauw tersebut. Surat resmi Keraton Yogyakarta yang tidak mengizinkan permohonan peminjaman Masjid Kauman sudah dikirim ke panitia.

Ribuan jemaah berdatangan sejak siang, semakin membludak menjelang sore. Bahkan mereka menggelar tikar di Alun-alun Utara Yogyakarta karena kompleks halaman masjid sudah penuh.

Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengatakan sudah menerbitkan surat tidak mengabulkan peminjaman Masjid Kauman untuk kegiatan Moslem United yang berlangsung tiga hari tersebut. 

"Yang punya rumah sudah tidak mengizinkan," kata Sultan HB X, Jumat, 11 Oktober 2019.

Yang dimaksud Sultan HB X, Masjid Kauman, tempat digelarnya acara Moslem United tersebut merupakan milik Keraton Yogyakarta. 

"Kalau saya kan tidak mengizinkan," ujarnya.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini enggan mengomentari acara yang tetap digelar di lokasi yang tidak diizinkan tersebut. 

"Tetap digelar itu urusan polisi. Urusan aman dan sebagainya itu urusan polisi," kata Sultan HB X.

Sebelumnya diberitakan Tagar, Pengageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Condrokirono mengatakan ada beberapa alasan Keraton tidak mengizinkan acara tersebut.

Prinsipnya, Keraton Yogyakarta ingin menjaga kondusivitas Yogyakarta. Apalagi saat ini kondisi nasional sedang banyak terjadi aksi demonstrasi. 

"Hanya menjaga saja keamanan di Yogyakarta, berkaitan dengan acara yang sifatnya pengerahan massa," katanya.

Ia tidak mempersoalkan penafsiran masyarakat khususnya warganet yang menanggapi surat tidak mengizinkan acara tersebut sebagai upaya mengadang gerakan radikalisme. 

"Persepsi orang boleh berbeda, monggo saja menafsirkan," ujar putri kedua Raja Keraton Yogyakarta ini.

UAS dan Bachtiar Nasir Jualan

Ketua Bagian Pameran Muslim United, Tano Nazoeaggi, enggan mengomentari Keraton Yogyakarta yang tidak mengizinkan acara tersebut.

"Saya no comment perihal larangan Sultan. Saya seperti EO yang ditugasi di bawah Forum Ukhuwah Islamiyah untuk mensukseskan acara ini," kata dia di lokasi acara, Kamis.

Hal yang diketahuinya, acara ini digelar Forum Ukhuwah Islamiyah yang diakomodir oleh takmir Masjid Gede Kauman dan Pambudaya Yogyakarta.

Menurut dia, tugasnya di acara ini untuk memajukan perekonomian. Acara ini ingin memperlihatkan perekonomian Islam. 

"Ada 120 booth atau stan di acara ini," ujar Tano.

Dia mengatakan, acara ini juga memberi kesempatan peserta non-muslim membuka booth. 

"Ada peserta non-muslim yang buka booth di sini. Bahkan peserta itu dari Jakarta. Alhamdulillah. Jadi benar-benar Bhineka Tunggal Ika," katanya.

Ia mengatakan ada 8 booth dari Jakarta yang diakomodir Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk ikut pameran di acara ini. Ada yang kuliner maupun fashion.

Menurut dia, dari 120 booth di kompleks Masjid Kauman ini, ada booth milik pengisi acara seperti Bachtiar Nasir, Ustaz Abdul Somad.

"Ustaz Bachtiar Nasir, Ustaz Abdul Somad juga buka booth. Istri Ustaz Felix Shiauw, Ummu Alila juga buka booth," kata Tano.

Menurut dia, tahun lalu acara serupa dikunjungi 15.000 orang per hari. Kemungkinan tahun ini pengunjungnya lebih banyak. 

"Itu berkat buzzer baik yang positif maupun negatif. Itu justru kita syukuri, pengunjungnya banyak," kata dia.

Selain itu, pengunjung lebih banyak karena ustaz pengisi acara seperti Abdul Somad, Bachtiar Nasir dan lainnya memiliki massa banyak. Ustaz pengisi acara rencananya akan datang. Namun ia enggan menyebutkan kapan mereka datang.

Menurut dia, acara ini untuk menjalin ukhuwah islmiyah. "Meski kita berbeda-beda mazab, harokah, tapi kita bersatu dalam Moslem United ini," kata dia. 

(Source: tagar.id)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »