BENTENGSUMBAR.COM - Kopri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Sumatera Barat prihatin dengan banyaknya terjadi kasus pelecehan yang menimpa anak dibawah umur sebagai korban, maupun pelakunya.
Hal itu diungkapkan Ketua Kopri PKC PMII Sumbar Rizka Adila pada pembukaan Sekolah Islam Gender (SIG), Jumat, 1 November 2019, di Desa Talago Sariak, Kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman.
Menurut Rizka, dengan banyak kasus pelecehan terhadap perempuan tersebut, maka sangat pentingnya melindungi perempuan dari tindakkan kekerasan dan kesewenang-wenangan.
“Walaupun sudah ada undang-undangan perlindungan terhadap anak, namun faktanya tindakan kekerasan terhadap terus terjadi. Untuk itu, semua pihak hendaknya terus berupaya mencegah jangan sampai tindakan kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan terjadi di lingkungan terdekat di masing-masing anggota masyarakat,” kata Rizka, mantan Ketua PC PMII Kota Pariaman ini.
Dikatakan Rizka, pelaksanaan SIG ini merupakan kaderisasi pertama di lingkungan Kopri PMII. Kader perempuan PMII yang mengikuti jenjang pengkaderan di SIG, diharapkan mampu menumbuhkan kepercayaan diri perempuan tersebut untuk berbuat di tengah masyarakat. Peluang dan tantangan perempuan ke depan yang semakin kompleks dan dinamis, perlu kepercayaan diri yang lebih baik.
“Melalui SIG, Kopri PMII berupaya memberikan wawasan kebangsaan, keislaman, keindonesiaan yang lebih luas cara pandangnya. Sehingga peserta mampu menempatkan dirinya di tengah masyarakat dalam beraktifitas,” tutur Rizka menambahkan.
Khusus bagi PMII Kota Pariaman, kata Rizka, pelaksanaan SIG ini adalah yang pertama kali sejak PMII berdiri di kota Tabuik ini. "Karenanya, kami berharap pelaksanaan SIG ini bisa memotivasi kader perempuan PMII Kota Pariaman untuk terus berbenah diri mempersiapkan masa depannya," ujarnya.
Salah seorang pemateri Armaidi Tanjung menyebutkan, perempuan salah satu garda terdepan dalam menghadapi masa depan yang sangat cepat berubah. Peningkatan wawasan dan pengetahuan sangat dibutuhkan perempuan jika mau eksis dalam kehidupannya. Perempuan yang tidak mau menambah wawasan dan pengetahuannya, tentu tidak akan bisa bersaing dalam memperebutkan kesempatan yang ada di tengah masyarakatnya.
“Beruntung adik-adik mahasiswa yang mengikuti SIG ini. Meski jauh-jauh datang dari Pekanbaru, meninggalkan aktifitas kuliah, namun mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru dari materi yang disampaikan selama SIG,” tutur Armaidi Tanjung, pendiri PMII Kota Pariaman ini.
Menurut Ketua Panitia Sekolah Islam Gender Ninil Khaira Wahyuni, Sekolah Islam Gender diselenggarakan Kopri PC Kota Pariaman yang diikuti 25 peserta dari utusan PC PMII se - Sumbar dan Pekanbaru Riau. SIG bertemakan “Aktualisasi Kesejahteraan Gender Dalam Bidang Pemberdayaan dan Kemasyarakat”, berlangsung selama dua hari, Jumat hingga Sabtu, 1-2 November 2019.
“Materi yang diberikan selama SIG antara lain strategi pengembangan diri, ke-Kopri-an dan citra diri kader Kopri, sejarah gerakan perempuan lokal, hukum Islam di Indonesia, perempuan perspektif Al-qur’an dan perempuan perspektif hadist,” kata Ninil Khaira didampingi Ketua Kopri PC PMII Kota Pariaman Nur Afizah Islamiati.
(at)
Hal itu diungkapkan Ketua Kopri PKC PMII Sumbar Rizka Adila pada pembukaan Sekolah Islam Gender (SIG), Jumat, 1 November 2019, di Desa Talago Sariak, Kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman.
Menurut Rizka, dengan banyak kasus pelecehan terhadap perempuan tersebut, maka sangat pentingnya melindungi perempuan dari tindakkan kekerasan dan kesewenang-wenangan.
“Walaupun sudah ada undang-undangan perlindungan terhadap anak, namun faktanya tindakan kekerasan terhadap terus terjadi. Untuk itu, semua pihak hendaknya terus berupaya mencegah jangan sampai tindakan kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan terjadi di lingkungan terdekat di masing-masing anggota masyarakat,” kata Rizka, mantan Ketua PC PMII Kota Pariaman ini.
Dikatakan Rizka, pelaksanaan SIG ini merupakan kaderisasi pertama di lingkungan Kopri PMII. Kader perempuan PMII yang mengikuti jenjang pengkaderan di SIG, diharapkan mampu menumbuhkan kepercayaan diri perempuan tersebut untuk berbuat di tengah masyarakat. Peluang dan tantangan perempuan ke depan yang semakin kompleks dan dinamis, perlu kepercayaan diri yang lebih baik.
“Melalui SIG, Kopri PMII berupaya memberikan wawasan kebangsaan, keislaman, keindonesiaan yang lebih luas cara pandangnya. Sehingga peserta mampu menempatkan dirinya di tengah masyarakat dalam beraktifitas,” tutur Rizka menambahkan.
Khusus bagi PMII Kota Pariaman, kata Rizka, pelaksanaan SIG ini adalah yang pertama kali sejak PMII berdiri di kota Tabuik ini. "Karenanya, kami berharap pelaksanaan SIG ini bisa memotivasi kader perempuan PMII Kota Pariaman untuk terus berbenah diri mempersiapkan masa depannya," ujarnya.
Salah seorang pemateri Armaidi Tanjung menyebutkan, perempuan salah satu garda terdepan dalam menghadapi masa depan yang sangat cepat berubah. Peningkatan wawasan dan pengetahuan sangat dibutuhkan perempuan jika mau eksis dalam kehidupannya. Perempuan yang tidak mau menambah wawasan dan pengetahuannya, tentu tidak akan bisa bersaing dalam memperebutkan kesempatan yang ada di tengah masyarakatnya.
“Beruntung adik-adik mahasiswa yang mengikuti SIG ini. Meski jauh-jauh datang dari Pekanbaru, meninggalkan aktifitas kuliah, namun mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru dari materi yang disampaikan selama SIG,” tutur Armaidi Tanjung, pendiri PMII Kota Pariaman ini.
Menurut Ketua Panitia Sekolah Islam Gender Ninil Khaira Wahyuni, Sekolah Islam Gender diselenggarakan Kopri PC Kota Pariaman yang diikuti 25 peserta dari utusan PC PMII se - Sumbar dan Pekanbaru Riau. SIG bertemakan “Aktualisasi Kesejahteraan Gender Dalam Bidang Pemberdayaan dan Kemasyarakat”, berlangsung selama dua hari, Jumat hingga Sabtu, 1-2 November 2019.
“Materi yang diberikan selama SIG antara lain strategi pengembangan diri, ke-Kopri-an dan citra diri kader Kopri, sejarah gerakan perempuan lokal, hukum Islam di Indonesia, perempuan perspektif Al-qur’an dan perempuan perspektif hadist,” kata Ninil Khaira didampingi Ketua Kopri PC PMII Kota Pariaman Nur Afizah Islamiati.
(at)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »