Pencegahan Penyakit TB Tak Cukup Andalkan Petugas Puskesmas

BENTENGSUMBAR. COM - Pencegahan dan penyembuhan penyakit Tuberculosis (TB) tidak cukup hanya dengan mengandalkan keterlibatan petugas dari Puskesmas.

Namun semua pihak harus terlibat aktif dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit TB yang mudah menular.

Demikian diungkapkan Camat Sintuak Toboh Gadang Asyari, Kamis, 21 November 2019 saat membuka sosialisasi pencegahan penyakit TB di aula Puskesmas Sintuak Toboh Gadang, Kabupaten Padang Pariaman. Menurut Asyari, tanggungjawab Kecamatan Sintuak agar menjadi sehat warganya, merupakan tanggungjawab bersama.

“Walikorong yang berhadapan langsung dengan masyarakat harus menjadi garda terdepan dalam membantu penderita TB agar rutin meminum obat. Seorang penderita TB ingin sembuh, harus rutin minum obat selama 6 bulan. Jika di bulan keempat si penderita sudah berhenti minum obat, penyakitnya belum sembuh, maka harus mulai dari awal lagi minum obat. Artinya, enam bulan ke depan harus minum obat secara rutin,” kata Asyari.

Asyari mengaku sangat peduli dengan pasien TB agar sembuh.

“Penderita TB yang ada di Kecamatan Sintuak Toboh Gadang kita jemput ke rumah masing-masing agar mau mendengarkan penjelasan cara menyembuhkannya. Jika ada penderita TB yang masih enggan berobat, kita lakukan pendekatan dengan semua pihak di nagari. Kapan perlu melibatkan Babhinkantibmas dan Babinsa,” kata Asyari.

Kepala Puskesmas Sintuak drg. Fidiah menyampaikan, pertumbuhan penderita TB di wilayah Sintuak Toboh Gadang cukup memprihatinkan.

Dikatakannya,  rentang waktu Januari hingga Agustus 2019 ini saja sudah ditemukan 43 kasus TB dewasa dan 4 anak-anak.

Angka ini naik dibanding tahun 2018 yang hanya berjumlah 31 kasus dewasa dan 5 anak-anak.

“Dengan banyak kasus TB ditemukan, maka Puskesmas melakukan sosialisasi penyakit TB kepada penderita TB dan stakeholder di Sintuak Toboh Gadang,” kata Fidiah.

Menurut Fidiah, melalui sosialisasi kita undang penderita penyakit TB sehingga mereka mengetahui dan memahami bagaimana bisa sembuh dari TB.

Selain itu, dengan melibatkan stakeholder, termasuk pemerintahan nagari, diharapkan dapat menekan angka pertumbuhan penderita penyakit TB.

Tampil sebagai pemateri Sekretaris Forum Kabupaten Sehat (FKS) Kabupaten Padang Pariaman Armaidi Tanjung dan Staf Pengelola TB Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman Yuli Afrida.

Armaidi Tanjung mengatakan, akibat penyakit TB tidak saja merugikan secara individu, tapi juga keluarga, masyarakat maupun negara bangsa.

Secara individu, penderita TB akan mengganggu fisik, mental, sosial dan  ekonominya. Penderita TB menyebabkan beban keluarga  bakal bertambah berat, kata Armaidi Tanjung.

“Beberapa akibat dari penyakit TB antara lain secara fisik kurus, keracunan, penyakit menular, gangguan fungsi organ," katanya.

Dikatakannya,  secara mental penderita memiliki sifat malas dan tidak stabil. Secara sosial sulit berkomunikasi dengan masyarakat sekitarnya, sehingga terkucil dari kehidupan masyarakat.

Tak hanya itu,  terjadinya disharmoni dengan lingkungannya. Sedangkan dari sisi ekonomi, bisa menyebabkan kemiskinan karena tidak bisa bekerja dengan maksimal.

"Apalagi penderita TB yang sudah kronis, tidak bisa bekerja sehingga menjadi beban ekonomi dari anggota keluarganya,” kata Armaidi.

(by/rel)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »