Jafar Shodiq Hina Ma'ruf Amin, Rabithah Alawiyah: Dia Bukan Habib

Jafar Shodiq Hina Ma'ruf Amin, Rabithah Alawiyah: Dia Bukan Habib
BENTENGSUMBAR.COM - Wadah resmi para habib se-Indonesia, Rabithah Alawiyah, menyayangkan pernyataan Habib Jafar Shodiq yang menghina Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Rabithah menilai ucapan Jafar Shodiq tak mencerminkan seorang pendakwah yang punya ahlak sekaligus ilmu.

Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Zen bin Smith menilai tindakan Jafar Shodiq sebagai sebuah pelecehan atas ajaran luhur Rasulullah. Dia mengatakan seorang dai tak boleh melakukan ujaran kebencian.

"Seorang dai tidak dibolehkan mencaci atau melakukan ujaran kebencian. Hal ini jauh dari tuntunan Rasulullah," kata Habib Zen lewat keterangannya, Kamis, 5 Desember 2019.

Rabithah juga menyayangkan penyematan gelar 'habib' kepada Jafar. Menurutnya, 'habib' adalah gelar kehormatan yang diberikan oleh masyarakat kepada seseorang yang punya kapasitas keilmuan dan akhlak yang tinggi.

"Dia kurang akhlak dan dalam ceramahnya tidak berdasarkan keilmuan. Ini bukan habib tapi sayyid (orang Arab keturunan Nabi Muhammad atau tuan) yang perlu pendidikan akhlak," kata Habib Zen.

Habib Zen pun menegaskan setiap orang mesti menjaga martabat diri dan orang lain. Cara menjaga martabat itu adalah dengan budi pekerti dan akhlak yang baik.

Menurut Habib Zen, melecehkan orang lain adalah perbuatan yang sama sekali jauh dari ajaran Islam. Oleh karena itu, siapa pun yang mencela kehormatan orang lain tidak pantas menyandang gelar kehormatan sebagai seorang pendakwah.

Habib Zen menegaskan Indonesia adalah negara hukum. Segala tindakan yang diambil mesti berdasarkan hukum yang berlaku. Karena itu, tindakan hukum yang diambil terhadap Jafar Shodiq dinilai perlu dihormati.

"Kami mendukung penegakan hukum dijalankan dengan konsisten dan konsekuen, tanpa mengesampingkan hak-hak warga negara. Ini agar masyarakat lebih berhati-hati dalam berujar di muka publik demi ketertiban dan kenyamanan hidup bersama," ujar Habib Zen.

Habib Jafar Shodiq ditangkap di kediamannya di Depok karena diduga menghina Wakil Presiden Ma'ruf Amin dengan sebutan 'babi'. Saat ini, Jafar masih diperiksa intensif di Dittipidsiber Mabes Polri.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono mengatakan laporan dari Rabithah Babad Kesultanan Banten telah diterima oleh SPKT Bareskrim Polri dan akan ditindaklanjuti. Namun, sebelumnya, Habib Jafar sudah lebih dulu ditangkap berdasarkan laporan tipe A.

"Sebelumnya kita sudah membuat laporan model A, yang karena ada nambah siber ya. Kemudian dari siber kemarin mengamankan seorang laki-laki dengan inisial JS," kata Argo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 5 Desember 2019.

Sebelumnya diberitakan, dalam video yang beredar luas di media sosial, Habib Jafar awalnya berbicara mengenai sebuah riwayat pada zaman Nabi Musa. Habib Jafar menuturkan ada seseorang yang belajar ilmu agama tapi ilmu tersebut digunakan untuk mengejar urusan dunia. Atas hal itu, menurut Habib Jafar, Allah SWT menjadikan orang tersebut sebagai babi. Habib Jafar mengatakan Nabi Musa kaget akan hal itu dan berdoa kepada Allah agar mengembalikan babi tersebut menjadi manusia. Barulah Habib Jafar menyinggung ustaz-ustaz bayaran di era sekarang. Dia juga bertanya kepada jemaah mengenai sosok Ma'ruf Amin.

"Maka kalau ada zaman ustaz-ustaz sekarang andai kata ada ustaz-ustaz bayaran, ada ustaz-ustaz target yang di zaman Nabi Muhammad SAW, hidup di zaman Nabi Musa AS sudah berubah menjadi seekor babi," ujar Jafar.

"Berarti ustaz-ustaz bayaran apa? (Dijawab jemaah: babi). Apa? (Babi). Apa? (Babi). Saya tanya Maruf Amin babi bukan? (Dijawab jemaah: babi). Babi bukan? (Babi)," kata Jafar disambut teriakan jemaah.

(Source: detik.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »