Catatan Ascot Amir: Tak Tahu Diri

SUNGGUH keterlaluan ! Sungguh memperihatinkan ! Ada bisik-bisik yang kurang enak di dengar dari perbincangan sebahagian tokoh masyarakat yang berada di warung kopi itu. 

Akan tetapi bisa juga di terima dalam kondisi dan situasi belakangan ini. 

Sok suci, tinggi hati dan tak tahu diri itu lah yang jadi tema perbincangan sebahagian tokoh masyarakat separuh baya itu. 

Tua belum, muda terlanjur sudah. Tentu saja yang diperbincangkan tidak terlepas dari permasalahan kekecewaan yang sangat signifikan yang mereka terima. Perbincangan itu terdengar jelas karena dilontarkan bernada dendam dan sakit hati. 

Anjing saja bisa juga berbalas guna itu lah nada suara yang keluar dari salah seorang diantaranya. Ada apa ? Sela yang lain sembari ketawa. 

Betul ! Betul ! Sela kata yang satu lagi, mereka berempat duduk satu meja dalam warung itu. 

Jangan kan bisa bertemu dan bertatap muka, di hp saja tak pernah lagi bisa diterima dan diindahkan. Sebelum pemilihan terlaksana ? 

Aduhai lembut dan ramahnya, serta sopan santunnya tak bisa di nilai dengan apapun juga, jawab yang lain lagi. 

Tak tahu diri, air susu dibalas dengan air tuba. Ah ! Kata yang seorang lagi sembari menepuk meja dan berlalu. 

Mereka membubarkan diri entah pergi kemana. Pergi yang satu, datang yang lain.

Di tempat yang sama dengan versi yang berbeda. Virus corona itu lah awal mula nya, tanpa mereka sadari mereka terus berlanjut menelaah permasalahan yang dihadapi bangsa dan negara.

Banyak problema yang seharusnya sedari dini perlu diwaspadai dengan hati-hati. Contoh nya permasalahan TKA dan TKI.

Masalah TKA dan TKI ini lagi hangat-hangatnya diperbincangkan. 

Tentu maklum dan bisa dipahami seandainya hal ini bertujuan yang tidak baik, buat keamanan negara ini untuk masa-masa yang akan datang. 


Belum lagi kibaran bendera yang selama ini logo nya dilarang dan ditentang dengan keputusan dan undang-undang. Nauzubillah !

Pembicaraan semakin meninggi, gaungnya semakin meluas dengan pendapat dan paham masing-masing menyikapi keadaan negara saat ini.  

Kopi susu, teh telur, sarunai dan lontong sayur meredam pembicaraan mereka itu. 

Jadi lah semua menjadi pendengar yang baik, tanpa ikut serta dengan apa yang mereka bicara kan. 

Di angguk kan susah, di geleng kan pun susah ! 

Kadang ada benar nya juga. Tak tahu diri sudah menjangkiti sebahagian penduduk dan oknum penyelenggara negara ini. 

Semoga saja tulisan yang singkat ini ada baiknya. Amin.

Wassalam dari salah seorang anak bangsa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »