Ini Pengakuan PKL yang 'Bacaruik Pungkang' ke Wali Kota Padang

Ini Pengakuan PKL yang 'Bacaruik Pungkang' ke Wali Kota Padang
BENTENGSUMBAR.COM - Politisi Partai Persatuan Pembangunan Haji Maidestal Hari Mahesa menggunggah beberapa video permintaan maaf Pedagang Kaki Lima (PKL) jalan Samudera yang bacaruik pungkang ke Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah.

Ada beberapa video yang diunggah Haji Maidestal Hari Mahesa ke akun jejaring facebook miliknya pada Jumat, 7 Agustus 2020. 

Salah satunya adalah pengakuan Emi, PKL yang bacaruik pungkang ketika ditegur Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah di tepi Pantai Padang jalan Samudera. 

Lucunya, Emi mengaku tidak tahu kalau dia masuk video (direkam melalui video, red) terkait kejadian tersebut.

"Ambo pedagang banamo Emi, yang tajadi kapatang jo Pak Mahyeldi, Pak Wali Kota, ambo ndak tau ambo masuk,Bapak Wali Kota, ambo yang bertentangan itu (Saya pedagang bernama Emi yang terjadi kemaren dengan Pak Mahyeldi, Pak Wali Kota, saya tidak tau saya masuk Bapak Wali Kota, saya yang bertentangan itu, red)," ungkapnya. 

Emi mengaku dalam kondisi sakit pada saat kejadian tersebut. Ia pun mengaku saat itu tidak mampu berdiri.

"Dan ambo dalam keadaan paniang pak dan sakik. Kan nampak dek apak, ambo duduk sajo. Jadi indak talok ambo tagak pak. Ambo dek paniang, mangko nyo ambo ndak tau masuik Pak Wali Kota (Dan saya dalam keadaan pening pak dan sakit. Kan nampak oleh bapak, saya duduk saja. Jadi tidak kuat saya berdiri pak. Saya karena pening, makanya saya tidak tahu yang masuk Pak Wali Kota, red)" katanya. 

Emi lagi-lagi menyampaikan permohonan maafnya kepada Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah. Apalagi, kejadian tersebut sudah viral di media sosial dan sudah sampai pula ceritanya ke luar Sumbar.

"Dan ambo minta maaf jo apak, kalau ado kesalahan ambo, ado kecek yang tadorong dan indak lamak, ambo pun minta maaf jo bapak. Apo lai carito ko alah malua, alah panjang carito ko sampai kalua Sumbar. Kamaa-kamaa Pak (Dan saya minta maaf ke bapak, kalau ada kesalahan saya, ada kata yang terdorong dan tidak enak, saya pun minta maaf dengan bapak. Apalagi, cerita ini sudah sampai ke luar, sudah panjang cerita ini sampai ke luar Sumbar. Kemana-mana pak, red)," ungkapnya. 

"Ndak mungkin ambo babuek sarupo itu Pak Wali Kota dan ambo pun malu juo pak, Bapak Wali Kota semacam tu, ndak mungkin. Jadi kalau ambo yang salah, ambo dalam kedaan paniang pak, sakik, tak tantu nan ka ambo pikian lai doh pak (Tidak mungkin saya berbuat seperti itu Pak Wali Kota dan saya pun juga malu, Bapak Wali Kota seperti itu, tidak mungkin. Jadi, kalau saya yang salah, saya dalam keadaan pening pak, sakit, sehingga tidak tahu apa yang akan saya fikirkan, red)," ujarnya.

Berulang-ulang kalimat permintaan maaf tersebut disampaikan Emi, baik kepada Buya Mahyeldi, keluarga Buya Mahyeldi dan warga Kota Padang.

Tak hanya itu, Emi juga meminta Wali Kota mencarikan solusi terhadap dirinya untuk berjualan atau berdagang, hanya sekedar untuk mencari nafkah menghidupi anak-anaknya. Ia pun berharap diperbolehkan berjualan seperti biasanya. 



Dikirim oleh Maidestal Hari Mahesa III pada Jumat, 07 Agustus 2020


(by)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »