BENTENGSUMBAR.COM - Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring membalas pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan.
Pasalnya, Luhut yang menyindir masyarakat karena melakukan demonstrasi di tengah pandemi Covid-19. Sindiran itu disampaikan Luhut dalam acara Indy Fest 2020: Energi Untuk Negeri yang berlangsung secara virtual, Senin, 19 Oktober 2020.
Melalui akun twitternya, @tifsembiring pada Rabu, 21 Oktober 2020, Tifatul Sembiring mengatakan, zaman lebih susah ketika memperjuangkan kemerdekaan.
Dikatakan Tifatul, orang-orang tua dulu bahkan sampai makan isi pohon pisang, tetapi mereka menyambung nyawa, demi perubahan nasib.
"Zaman perjuangan kemerdekaan dulu lebih susah lagi, Bang. Orang2 tua kita bahkan sampai makan isi pohon pisang. Tapi mereka menyabung nyawa itu, demi perubahan nasib," kata Tifatul Sembiring seperti dikutip dari @tifsembiring, Rabu, 21 Oktober 2020.
Mulanya, Luhut Binsar Pandjaitan memaparkan ketertinggalan Indonesia dalam adaptasi revolusi industri 4.0. Menurut Luhut, Indonesia harus mengejar ketertinggalan itu.
"Sekarang saya masuk pada Indonesia 4.0. Revolusi industri dalam peradaban manusia kalau kita lihat itu akhir abad 18, 20, awal tahun 70 dan saat ini. Nah ini memang berkembang semua teknologi ini. AI, IoT, Advanced Robotics, dan terus. Ini juga berkembang terus teknologi ini," katanya.
"Indonesia perlu mengejar ketertinggalan dalam adaptasi industri 4.0. Kalau anda lihat kita ini nomor dua dari bawah. Ini planning phase jauh dibandingkan Jerman, AS, Inggris, maupun Tiongkok. Jadi ini sekarang yang menjadi upaya kita untuk ngejar. Kita nggak bisa berhenti begini, tapi memang kita sendiri harus kompak," lanjutnya.
Luhut lantas menekankan di dalam negeri, masyarakat kerap membicarakan hal-hal yang tidak perlu dibicarakan. Semua itu menghabiskan energi.
"Padahal semua berjalan baik. Karena ini birahi-birahi politik yang tidak paham. Jadi yang membuat itupun menurut saya juga nggak jelas juga ini orang. Lagi keadaan susah begini masih demo-demo lagi," ujar Luhut.
Saat sesi tanya jawab, eks Kepala Kantor Staf Presiden itu kembali menekankan, Indonesia bisa menuntaskan revolusi industri 4.0 apabila ada keinginan kita semua. Oleh karena itu, Luhut mengajak semua pihak jangan menghabiskan energi untuk memikirkan perbedaan.
"Banyak saya lihat bicara yang nggak perlu-perlu. Nah sekarang kalau kita fokus, orang semua bicara sudah bagaimana efisiensi, bagaimana profesionalisme, bagaimana kualitas pendidikan," katanya.
"Orang bicara itu. Kita masih bicara perbedaan inilah, perbedaan itulah. Demolah. Nggak tahu yang didemo apanya. Dan repotnya kalau saya beritahu itu, banyak orang mantan pejabat-pejabat pangkatnya tinggi-tinggi mikirnya nggak tahu ke mana tuh. Jadi membuat kita bisa tersendat majunya," lanjut Luhut.
(yy)
« Prev Post
Next Post »