BENTENGSUMBAR.COM - Nama Menteri Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo akhir-akhir ini menjadi perbincangan heboh publik karena dirinya yang terjerat kasus korupsi pada kebijakan ekspor baby lobster.
Edhy Prabowo pun ditangkap langsung oleh KPK yang dimana sebelumnya telah menahan beberapa orang yang juga diduga terlibat kasus korupsi dan Eddy langsung diringkus saat tiba di tanah air usai melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat beberapa hari sebelumnya.
Politikus Andi Arief dari Partai Demokrat meminta KPK untuk datang ke Medan, Sumatera Utara agar juga memantau sejumlah pejabat termasuk menteri di sana.
Andi Arief mengungkapkan jika banyak pejabat negara termasuk menteri yang datang mengunjungi menantu Jokowi, Bobby Nasution yang diketahui juga mencalonkan diri sebagai Walikota Medan di pemilihan walikota tahun ini.
"Saya menyarankan KPK ke Kota Medan. Mengikuti gerak pejabat negara termasuk para menteri dari Jakarta yang mengunjungi paslon mantu presiden. Tolong pertimbangkan saran saya," kata Andi Arief dalam cuitan Twitternya, Jumat, 27 November 2020.
Pada Pilwalkot Medan 2020, Bobby Nasution berpasangan dengan Aulia Rahman yang merupakan kader Partai Gerindra. Bobby-Aulia didukung delapan partai besar yaitu PDI Perjuangan, Golkar, NasDem, PAN, Hanura, PSI, PPP, dan Gerindra.
Sementara lawannya, Akhyar Nasution dan Salman Al Farisi (AMan) diusung Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kedua partai ini memiliki 11 kursi dari 50 kursi di DPRD Medan dengan rincian, PKS tujuh kursi dan Partai Demokrat empat kursi.
Saat ini Akhyar menjabat sebagai Plt Wali Kota Medan dan Salman Al Farizi sebelum mengundurkan diri menjabat wakil ketua DPRD Sumatra Utara.
Diberitakan sebelumnya, bahwa Menteri KKP Edhy Prabowo ditangkap bersama istrinya dan sejumlah pejabat di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan pada Rabu dini hari di Bandara Soekarno Hatta.
Usai dilakukan pemeriksaan intensif kurang dari 24 jam, KPK pun menetapkan tujuh orang tersangka terkait suap perizinan tambak, usaha, atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020.
Adapun tujuh tersangka itu terdiri dari enam orang penerima suap, yaitu Edhy Prabowo (EP), Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Safri (SAF), Andreu Pribadi Misata (APM), pengurus PT ACK Siswadi (SWD), staf istri Menteri KKP Ainul Faqih (AF), dan Amiril Mukminin (AM). Sementara satu orang sebagai pemberi suap yakni Direktur PT DPP Suharjito (Rulfhi Alimudin/Jurnal Presisi).
Sumber: Portal Jember
« Prev Post
Next Post »