Bantah Tudingan Seruan Perang Berdarah, Haikal Hassan: Kita Selalu Mengikuti Jalur Konstitusi

Bantah Tudingan Seruan Perang Berdarah, Haikal Hassan: Kita Selalu Mengikuti Jalur Konstitusi
BENTENGSUMBAR.COM - Debat panas terjadi antara Politisi PDIP, Henry Yosodiningrat dengan Juru Bicara Persatuan Alumni (PA) 212, Haikal Hassan Baras.


Adu pendapat keduanya terjadi dalam acara diskusi mingguan Indonesia Lawyers Club (ILC) Selasa, 17 November 2020 kemarin.


Perdebatan keduanya dipicu oleh pernyataan Henry Yosodiningrat yang menyinggung terkait revolusi berdarah. 


Sindiran tersebut diduga ditujukan kepada kelompok Front Pembela Islam (FPI) yang dalam acara tersebut diwakili oleh Haikal Hassan Baras.


Mula-mula Henry Yosodiningrat bercerita bahwa sejak kecil dirinya kerap diajak orang tuanya untuk menghadiri acara maulid nabi.


"Saya seumur hidup diajari oleh orang tua saya untuk menghadiri setiap peringatan maulid nabi dan sejak saya masih kecil dibawa oleh orang tua saya," jelas Henry dikutip dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club pada Rabu,18 November 2020.


Ia juga menjelaskan bahwa sejauh ini, dirinya belum pernah menemukan kegiatan maulid nabi yang muatan acaranya berisi cacian hingga provokasi.


"Seumur hidup saya belum pernah melihat, belum pernah mendengar ada kegiatan maulid nabi yang berisi caci maki kemudian provokasi kebencian terhadap pemerintah yang sah," lanjutnya.


Henry juga menyinggung terkait isu revolusi berdarah, ia menyebut hal tersebut sebagai ancaman.


Lebih lanjut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut meminta kepada kelompok-kelompok yang telah melakukan hal tersebut untuk berhenti.


"Kemudian disebut-sebut lagi revolusi berdarah dengan berbagai ancaman. Mari kita hentikanlah menakut-nakuti rakyat kemudian teror memaksakan kehendak, mengajak perang berdarah dan sebagainya," pungkasnya.


Merespon pernyataan Henry Yosodiningrat, Haikal Hassan Baras angkat bicara.


Juru Bicara Persatuan Alumni 212 tersebut langsung mengeluarkan nada keras, ia meminta agar Henry Yosodiningrat meluruskan pernyataannya.


"Tolong, saya mohon diluruskan jangan jadi besar lagi bang Henry ajakan perang berdarah," tegas Haikal Hassan.


Haikal Hassan juga meminta agar Henry Yosodiningrat agar berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan.


Ia menjelaskan bahwa Habib Rizieq Shihab menganut faham Ahlussunnah Wal Jamaah dengan Aqidah Asy'ariyah.


Oleh karena itu Haikal Hassan menjelaskan bahwa Habib Rizieq akan selalu mentaati konstitusi yang berlaku.


Hal ini karena Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah mengharamkan pendirian negara diatas satu negara.


"Waduh hati-hati bang saya jelaskan sedikit saya ya Habib Rizieq adalah Ahlussunnah Wal Jamaah dengan aqidah Asy'ariyah," jelas Haikal Hassan.


"Artinya kita selalu mengikuti jalur Konstitusi karena Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah mengharamkan mendirikan negara diatas satu negara," lanjutnya. 


Haikal Hassan kembali menegaskan bahwa dalam aqidahnya melarikan diri dari pemerintah yang sah adalah haram hukumnya.


"Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah mengharamkan bughat artinya melarikan diri dari pemerintah yang sah," jelasnya.


Diakhir Haikal Hassan kembali menyinggung terkait keinginan pihaknya untuk melakukan rekonsiliasi dengan pemerintah.


"Itu pak Henry belum pernah jumpa Habib Rizieq beda lagi ceritanya masalahnya, beliau ingin dialog, ingin rekonsiliasi tapi ditolak oleh siapa yang nolak, Istana yang tolak pak," pungkasnya.


Sumber: Jurnal Presisi

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »