Budiman Sujatmiko: 'Yang Waras Jangan Ngalah' Tanggapi Habib Rizieq Usulkan Hijrah ke Negara Tauhid

Budiman Sujatmiko: 'Yang Waras Jangan Ngalah' Tanggapi Habib Rizieq Usulkan Hijrah ke Negara Tauhid
BENTENGSUMBAR.COM - Sekembalinya ke tanah air, Habib Rizieq menawarkan beberapa gagasan, antara lain revolusi akhlak dan negara Tauhid.


Menanggapi hal ini, politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko menegaskan pentingnya NKRI dan Pancasila sebagai modal penting pemersatu bangsa ini.


"Jd menjaga NKRI sbg modal awal yg mutlak & perlu serta Pancasila sbg alas kita berdiri bareng itu harus jd urusan pribadi kita kalau kita sayang keluarga kita masing2.


Agar tak kita lihat keluarga kita menggelandang di kamp2 pengungsi (andai masih bisa jumpa)." Cuit Budiman Sudjatmiko pada Kamis, 3 Desember 2020 melalui akun twitter pribadinya, @budimandjatmiko.


Atas upaya-upaya mengganti Pancasila dengan nilai atau ideologi kelompok tertentu maka ia menyerukan yang waras jangan ngalah, jangan mendiamkan dan membiarkan ini terjadi.


Karena, menurut ketua innovator 4.0 ini sama saja memberikan kesempatan pihak-pihak memeras harta bangsa Indonesia yang saat ini sedang gelisah atas 'bersih-bersih' melalui kebijakan pemerintah.


"Harta2 kita yg puluhan tahun dipegang asing secara tak adil sdg diambil satu per satu serta pencuri2 lama & baru kelojotan karena sdg ada pengasapan besar2an.


Mereka pun kalap ngeledakin petasan di mana2...YANG WARAS JANGAN NGALAH. Selamat pagi, Indonesiaku!" lanjutnya.


Menurutnya, saat ini Pancasila telah menaungi dan menjadi pijakan dari keberagaman di Indonesia. Maka, mantan anggota DPR RI ini menyarankan agar tidak mengusik keberadaan Pancasila.


"Kita ini sekumpulan 260 juta manusia dgn imajinasi masing2, 300 suku dgn 700 lebih bahasa & dialek yg berserak di 17.000 pulau.


Jika kau tarik alas Pancasilanya, semua akan berjatuhan, saling berkelahi & menggelandang sbg pariah dunia." 


Baginya, ada dua pihak yang perlu diwaspadai sepak terjangnya, yaitu jihadis yang ingin mengganti ideologi negara dan kelompok separatis yang memecah belah bangsa Indonesia.


Ia optimis bahwa perlahan tapi pasti, kemajuan dan kesetaraan sudah mulai dicapai oleh bangsa ini, salah tunya dengan pemerataan di desa dan potensi anak-anak muda.  


"Jihadis mau menarik alas Pancasila dr kaki 260 juta orang. Separatis mau 260 juta orang ini berpisah tp didahului tabrakan2 di perempatan.


Padahal periuk nasi sdg ditata: orang desa sdh dapat, koperasi/UMKM diundang pesta & anak2 muda sdg mempelajari tanda2." pungkasnya.


Source: jurnalpresisi

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »