BENTENGSUMBAR.COM - Sebagai Wakil Sekertaris Umum Bidang Peguruan Tinggi Kepemudaan (PTKP) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Padang, Almaizet Putra mengutuk keras penembakan enam orang anggota Front Pembela Islam (FPI) oleh oknum pihak kepolisian Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Kami mengutuk keras atas penembakan terhadap 6 orang anggota FPI oleh oknum pihak kepolisian sehingga menghilangkan nyawa seseorang. Kami meminta pihak kepolisian mampu menangani kasus ini, sehingga tidak menambah daftar panjang kasus kekerasan HAM yang terjadi di Indonesia," ujarnya melalu keterangan tertulis yang diterima media ini, Jumat, 11 Desember 2020.
Ia mengatakan, peristiwa penembakan tersebut menjadi satu fenomena yang sangat menyedihkan di tengah situasi bangsa yang mengalami kesulitan pada multi sektoral.
"Tentu ini menjadi satu fenomena yang sangat menyedihkan di tengah situasi bangsa yang mengalami kesulitan pada multi sektoral. Ditambah lagi dengan kasus penembakan ini. Seakan situasi kebangsaan kita pada hari ini terkoyak-koyak dan persoalan keumatan kita pun terkotak-kotak," pungkasnya.
Ia menyebut, corak reformasi politik justru makin, kabur dikacaukan oleh banyaknya kasus korupsi, kegaduhan manuver politik dangkal, pelanggaran Hak Asasi Manusia serta sejumlah keculasan menandai sengketa kuasa yang menyertai hingar bingar demokrasi.
"Di situlah muncul gejala, bahwa demokrasi Indonesia terasa goyah," tukuknya.
Menurutnya, jika seandainya negara terbukti mensetting penambakan tersebut secara sistematis, tentu ini sebuah pelanggaran berat.
"Kalau masyarakat tidak bersuara, bisa saja kedepan hari yang tidak sejalan negara bisa berakhir seperti ini, bagaimanapun para korban adalah anak bangsa yang mempunyai hak-hak kemanusiaan yang harus di lindungi oleh negara. Hukum sebagai panglima, untuk itu diharapkan penegakan hukum yang seadilnya-adilnya," cakapnya.
Ia sangat menyayangkan sejauh ini presiden belum bereaksi terkait kasus tersebut.
"Kami mendesak Presiden Joko Widodo untuk membentuk Tim Independen Pencari Fakta untuk menyelidiki secara tuntas insiden meninggalnya 6 anggota Front Pembela Islam (FPI) oleh aparat kepolisian," pungkasnya.
(kuya)
« Prev Post
Next Post »