Tuding Tengku Zulkarnain Provokator Kasus 4 Nakes Dituduh Menista Agama, Denny Siregar: Ya, Aku Mulai Mengerti

BENTENGSUMBAR.COM - Penggiat Media Sosial Denny Siregar kesal dengan pernyataan Tengku Zulkarnain yang menurutnya menjadi provokator dalam kasus 4 nakes yang dituduh telah melakukan penistaan agama.

"Ohh... Ada doi juga rupanya dibalik masalah nakes di Pematang Siantar. Yayaya.. aku mulai mengerti," kata Denny sambil mengunggah video pernyataan Tengku Zulkarnain, Rabu, 25 Februari 2021.

Sebelumnya, Wasekjen MUI, Tengku Zulkarnain sambil mencolek Eko Kuntadhi mengatakan, para tenaga kesehatan laki-laki yang memandikan jenazah perempuan, sebanyak 4 orang, dua di antaranya non muslim. Diketahui, jenazah yang dimandikan bernama Zakiah (50) warga Kabupaten Simalungun.

“Eko Kuntadhi tidak tau bahwa yang memandikan itu selain 4 orang laki laki dua di antaranya bukan muslim. Dan, suami pasien diusir dari tempat itu,” tulis Tengku Zul dilansir laman twitternya, Selasa, 23 Februari 2021.

Kasus ini menyebabkan 4 orang nakes itu ditetapkan jadi tersangka dengan pasal penistaan agama. Status tersangka tidak diterima oleh pegiat media sosial Eko Kuntadhi, dan dua rekannya, Denny Siregar serta Ade Armando. Ketiga orang ini menyerukan tanda tangan petisi pembebasan para nakes tersebut.

Labih lanjut Tengku Zulkarnain membeberkan, pasien tersebut bukan pasien Covid-19. Sebab korban Covid-19 tidak wajib dimandikan. Para nakes ini juga mengusir suami almarhum. Tengku Zul berharap Eko Kuntadhi dan rekan-rekannya agar tidak ikut campur jika tidak tahu detail permasalahannya

“Yang wafat di Siantar itu bukan pasien Covid 19, korban Covid tidak dimandikan. Pihak keluarga sudah bersedia menyediakan pemandi wanita tapi ditolak dan suaminya diusir dengan kasar. Eko Kuntadi jika tidak tahu masalah tidak usah ikut campur. Ente tidak tahu hukum agama dan hukum negara,” kata Tengku Zulkarnain.

Tengku Zul bilang, saat ini dia melihat ada kelompok yang setiap saat selalu menyerang kepentingan umat Islam.

“Jika umat Islam dirugikan, kemudian mereka menyelesaikannya lewat hukum yang berlaku, bukannya disyukuri malah diserang. Pelanggar hukumnya malah dibela. Betapa bahayanya jika umat pakai hukum rimba,” pungkasnya.

(by)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »