Catatan Tika Amelya Yofa: "Sang Pisang" dari Kata Sandang Sang atau Kaesang?

Catatan Tika Amelya Yofa: "Sang Pisang" dari Kata Sandang Sang atau Kaesang?
TERJUN dalam dunia bisnis tidak hanya pilihan milenial pada umumnya saja. Ternyata putra Presiden Indonesia Bapak Jokowi, juga memilih berbisnis diusia mudanya. Kaesang Pangarep, putra bungsu dari orang nomor satu di Indonesia. Pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 25 Desember 1994 itu mempunya banyak usaha di berbagai bidang. Bisnis kuliner milik kaesang yang diberi nama “Sang Pisang” adalah salah satu bisnisnya paling terkenal miliknya. 


Melejitnya usaha Kaesang “Sang Pisang” tentu menarik perhatian dari pemburu kuliner. Akan tetapi, tidak hanya pemburu kuliner yang tertarik pada makanan yang dijual, pengamat bahasa juga memperlihatkan ketertarikanya pada nama merek yang digunakan. Penggunaan nama merek usaha “Sang Pisang” menimbulkan banyak pandangan dan pertanyaan: Apakah kata sang dari kata sandang sang atau Kaesang? Namun, Kaesang tidak pernah memberikan pernyataan tentang alasan dan makna pemberian nama tersebut. Jika mengunakan kata sandang mengapa memilih sang, kenapa tidak si? Terlalu banyak pertanyaan untuk nama merek dari putra bungsu penjabat negeri ini, sehingga menimbulkan banyak spekulasi. 


Kita kesampingkan dulu tentang dari mana kata sang dari nama merek “Sang Pisang” berasal. Mari melihat lebih jauh kata sandang yang  menjadi tersangka opini pembuatan nama merek tersebut. Menurut KBBI Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Kata sandang juga dipakai dengan  aturan tertantu.


Kata sandang sang


Pertama, kata sandang sang adalah kata sandang bermakna tunggal merujuk pada sosok atau tokoh yang memiliki martabat lebih tinggi. kata sandang yang dipakai di depan nama orang, binatang, atau benda yang dianggap hidup atau dimuliakan. 


❗  Anak bungsu keluarga itu memberikan pelukan hangat untuk sang ayah.


✊ Srigala di hutan belantara itu marah besar kepada sang kancil.


Kedua, kata sandang juga dipakai di depan nama benda untuk berolok-olok. 


Ketiga, kata sandang dipakai di depan nama benda abstrak sebagai personifikasi hormat:


sang waktu, sang fajar. 


Keempat, kata sandang sang ditulis dengan huruf kapital jika sang merupakan unsur nama Tuhan


💯 Kita harus berserah diri kepada Sang Pencipta.


💯 Mari memuja Sang Hyang Widhi Wasa.


Kata sandang si


Kata sandang si bersifat netral. kata si lebih bersifat seimbang dan sama rata terhadap kata yang mengikutinya. 


- Barang itu dikebaliakan lagi oleh si penerima


- Dalam dongen itu si bisu berhasil keluar dari  goa hantu.


Setelah melihat penjelasan tentang kata sandang berdasarkan PUEBI, merek dagang Kaesang jika dikaji secara ilmiah jelas itu penulisan yang salah. Kata pisang pada kata dasar yang mengikutinya tidak sesuai. Kata sandang biasanya digunakan di depan nama orang atau benda yang hidup. Contohnya penggunaan kata sandang sang: Anak itu baru saja dikunjungi sang ayah. Sebenarnya tidak hanya benda hidup, ada juga benda mati yang bisa digunakan kata sandang sang. Contoh, Ani mengibarkan sang merah putih. Kata sandang sang bisa saja digunakan untuk pisang, namun penggunaanya tentu diikuti kalimat yang sesuai. Contohnya, karena suka makan pisang ia dinobatkan sang raja pisang. Tetapi contoh tersebut tidak bisa dipakai dalam menamai merek usaha. Jika mengambil nama sang raja pisang, tidak menarik, karena sudah banyak yang memakai. 


Presepsi kedua, apakah nama “Sang Pisang” berasal dari akhir nama depan Kaesang. Dilansir dari Tribunkaltim.com  Kaeasang mengaku mendapat nama itu saat berada di Jalan Tol Jagorawi KM 31. "Saya namain Sang Pisang di tol Jagorawi KM31," lanjut Kaesang Pangarep. Belum ada kejelasan tentang nama merek usaha tersebut. 


Kaesang tidak hanya memiliki satu nama merak mengunakan kata sang Kaesang memiliki usaha pakaian “Sang Java” juga menimbulkan tanda tanya. Seharusnya sebagai anak muda yang berpengaruh di negeri ini, Kaesang dapat bijak dalam menggunakan bahasa. Memang nama merek yang menarik dapat memikat pengunjung ditambah pula menu andalan nuger pisang, membuat pembeli penasaran. Pengunaan bahasa tersebut menyebabkan ambiguitas


*Tika Amelya Yofa, lahir di Pulau Batam 17 April 2001. Mahasiswa aktif  jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Indonesia, Universitas Andalas. Aktif berkegiatan di Humas FIB sebagai protokoler dan anggota organisasi Kopma Unand. Hobi menonton drama, film, editing video, mambaca, dan menulis. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »