Menarik Pesan Moral Teroris ZA, Bikin Malu Kaum Laki

BENTENGSUMBAR.COM - Mantan napi teroris, Sofyan Tsauri menjelaskan ada pesan moral dari aksi teroris perempuan, ZA yang beraksi di Mabes Polri, kemarin. Aksi ZA ini ternyata menyimpan pesan moral teroris ZA ini yakni ke para calon teroris pria untuk tak mau kalah lah dengan aksinya. Perempuan saja mau beraksi terus yang laki jangan mau kalah.

Sofyan mengatakan pola menggunakan perempuan dalam aksi terorisme belakangan ini adalah hal baru dan menarik. Sofyan menilai ZA merupakan bagian dari jaringan kelompok JAD.

Pesan moral teroris ZA

Sofyan Tsauri mengungkapkan analisisnya kenapa perempuan berani menjadi aktor terorisme dalam berbagai peristiwa teror belakangan ini. Terkini adalah aksi ZA, perempuan teroris yang menembaki polisi di Mabes Polri.

“Untuk pertama kalinya Mabes polri jadi sasaran, menariknya apalagi ini perempuan. Kenapa? Pesan mereka kenapa perempuan, ini untuk memicu kaum laki kelompok ini untuk lakukan hal yang sama,” jelas Sofyan dalam Breaking News iNews dikutip Kamis 1 April 2021.

Dia mengatakan ZA beraksi supaya untuk membuat kaum laki-laki kelompok teroris jangan mau kalah.

“Ini akan membuat malu kelompok laki-laki, menginspirasi memotivasi laki-laki kelompok ini (untuk) maju. Ada pesan moral meski ini perbuatan nggak bagus ya, mereka (teroris perempuan) akan mentahrif (mengganti) kaum laki-laki (dalam aksi terorisme)” tutur Sofyan.

Fenomena aksi terorisme dengan aktor perempuan terbilang hal baru. Sofyan mengatakan, aktor perempuan dalam aksi teror ini bisa dibaca sejak 2018.

Sobat Hopers ingat nggak, pada 2018 ada bom teror di dua geeja di Surabaya. Dalam teror itu kan melibatkan anak-anak dan perempuan dari keluarga Dita.

Sofyan melihat pola yang sama selepas teror 2018 itu. Misalnya teror kelompok Sulawesi yang pernah dideportasi, pada awal 2019 suami istri menjadi aktor bom gereja di Filipina.

Sofyan mengatakan pola melibatkan perempuan menjadi aktor terorisme adalah hal baru dibandingkan dengan pola gerakan terorisme sebelumnya.

“Ini menarik, kelompok JAD (Jamaah Anshar Daulah) beda dengan JI (Jemaah Islamiyah) tahun 2000-an dan 2010-an. Mereka tak libatkan anak dan perempuan. Ini temuan baru menarik dikaji,” katanya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan teroris Zakiah Aini adalah seorang mantan mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Depok. Namun, Zakiah kemudian di-drop out alias DO pada semester 5 oleh pihak kampus.

“Yang bersangkutan (Zakiah Aini) mantan mahasiswa di suatu kasus, dan DO (Drop Out) pada semester 5,” ujar Jenderal Sigit.

Jenderal Listyo mengungkapkan, Zakiah Aini diduga melakukan aksi teror seorang diri alias lone wolf. Taktik itu kerap digunakan teroris jaringan ISIS.

“Dia lone wolf, ISIS, yang dibuktikan dengan postingan bersangkutan di sosial media,” katanya.

Listyo melanjutkan, jika Zakiah baru memiliki Instagram, karena baru mengunggah postingan kurang dari 24 jam yang lalu. Unggahan tersebut pun bergambar bendera ISIS.

“Yang bersangkutan memiliki Instagtam, baru dibuat 21 jam lalu, di mana di dalamya ada bendera ISIS. Ada pula tulisan terkait masalah bagaimana perjuangan jihad.”

Dia kemudian menjelaskan, Zakiah Aini masuk ke kompleks Mabes Polri dari pintu belakang. Dia langsung mengarah ke pos gerbang utama Mabes Polri.

Source: Hops.id

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »