BENTENGSUMBAR.COM - Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat telah membawa banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Hal ini juga menuntut kita untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, sumber daya manusia yang kompeten (soft skills & hard skills) dan kompetitif yang mampu menghadapi tantangan zaman. Hal tersebut bisa dilakukan salah satunya melalui sektor pendidikan.
Dalam rangka merespons tantangan tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan kebijakan untuk perguruan tinggi yang dikenal dengan “Merdeka Belajar – Kampus Merdeka”, disngkat MBKM pada Januari 2020 lalu, sebagaimana tertuang pada Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Adapun beberapa bentuk kegiatan pembelajaran yang berlandaskan pada Permendikbud No. 3 tahun 2020 Pasal 15 Ayat 1, antara lain: pertukaran pelajar, magang/praktik kerja, asistensi mengajar di satuan pendidikan, penelitian/ riset, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi/ proyek independen, membangun desa/kuliah kerja nyata tematik.
Hal ini terungkap dalam acara yang dilaksanakan secara virtual, paparan dari para narasumber tentang “Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM)” di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB) pada sharing session yang diinisiasi oleh Perkumpulan Agripreneur GANESHA pada hari Sabtu, 17 April 2021, pukul 09.00 - 11.45 wib.
Hadir dalam acara ini, Endah Sulistyawati S.Si., Ph.D. (Dekan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB), Dr. Indra Wibowo, S.Si., M.Si. (Wakil Dekan STIH-ITB bidang Akademik), Agung Hartanto TI80-ITB (Pendiri dan Pengurus Perkumpulan Agripreneur Ganesha), Harun Triyantoro (PT. Telkom Indonesia), Mia Rosmiati dan Agus Budiyono (Co-Host) dan dimoderatori oleh Alferdin.
Endah Sulistyawati menjelaskan bahwa, “Kami membuat perencanaan bagi mahasiswa magang di perusahaan sebanyak 3 sks, KKN di perdesaan sebesar 1-6 sks disesuaikan dengan kebutuhan untuk desa tersebut. Kami juga punya Hutan Pendidikan yang letaknya di Subang.”
Dalam kesempatan yang lain, Indra Wibowo menggambarkan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka menerapkan Program MBKM ini, 1. Mempersiapkan dan menyesuaikan kurikulum untuk mendukung rencana Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar, 2. Mempersiapkan bentuk perjanjian kejasama dan MoU dengan Mitra yang relevan, 3. Semakin massif dalam mendukung kegiatan pertukaran pelajar, KKN,magang, kewirausahaan, riset dan penelitian untuk Mahasiswa dan 4. Mulai mempersiapkan SOP, standar mutu, dan panduan terkait dengan keseluruhan rencana program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
Sementara itu, Agus Budiyono mengharapkan adanya kepedulian pihak PEMDA baik Tk.I dan Tk.II sampai desa, swasta dan stake-holder terkait dalam mengadopsi dan bersinergi dengan perguruan tinggi di dalam menunjang Program MBKM ini demi kemajuan dan peningkatan perekonomian masyarakat Indonesia.
Laporan: Ali Akbar
« Prev Post
Next Post »