“Pembangunan BTS 4G yang telah ditandatangani kontrak penyediaan BTS 4G pada tanggal 29 Januari 2020 yang lalu untuk paket 1 terdiri dari 1.364 desa dan kelurahan, dan paket 2 terdiri dari 1.336 desa dan kelurahan,” jelasnya.
Sehubungan dengan penyelenggaraan penyiaran , melalui pasal 72 UU no.11/2020 tentang Cipta Kerja ditambahkan pasal 60A pada UU no.32/2002, dimana disebutkan: “Penyelenggaraan penyiaran dilaksanakan dengan mengikuti perkembangan teknologi, termasuk migrasi penyiaran dari teknologi analog ke teknologi digital”. Ini merupakan dasar hukum dimulainya proses migrasi penyiaran.
Masalahnya sekarang, apakah ada manfaatnya bagi pembaca semua keterangan yang telah penulis sebutkan di atas?
Tentu saja ada! Ya, ini sebagai sinyal bagi masyarakat luas di Indonesia yang umumnya tinggal di perdesaan dengan hidup bertani bahwa bangsa Indonesia telah mempersiapkan diri untuk menghadapi era Industri 4.0 menuju era Society 5.0. Apa pula itu?
Revolusi Industri 4.0 berawal dari konsep Industri era digital/era teknologi informasi dan komunikasi di Jerman dengan 6 pilar utama yaitu masyarakat digital, energi berkelanjutan, mobilitas cerdas, hidup sehat, keamanan sipil, dan teknologi di tempat kerja. Indonesia pun sudah menerapkan Industri 4.0 tersebut.
Era Society 5.0 secara sederhana dapat disimpulkan sebagai era memanusiakan manusia dengan teknologi, dimana teknologi-teknologi ini menjadi bagian dari manusia.
Berikut ini mari kita simak tahapan pengembangan di bidang pertanian menurut European Agriculture Machinery (2017), Agriculture 1.0, awal abad ke-20, bertumpu pada labour intensive, produktifitas rendah; Agriculture 2.0, akhir 1950-an, revolusi hijau, agronomic management practices; Agriculture 3.0, efisiensi peningkatan profit, peningkatan kualitas, pengembangan differensiasi produk; Agriculture 4.0, paralel dengan industry 4.0, integrasi jaringan internal dan eksternal, digitalisasi pertanian, komunikasi dan transmisi data, otomatisasi transmisi; Agriculture 5.0, robotic, artificial intelligence, emerging new technologies.
Apapun istilahnya yang pembaca ketahui, sudah selayaknya mari kita hapus istilah ‘GapTek – Gagap Teknologi’ yang selama ini melekat pada umumnya masyarakat perdesaan. Tidak boleh ada lagi petani yang ‘Buta Teknologi’. Mari kita pelajari teknologi yang sedang berkembang saat ini dan kita manfaatkan untuk kemajuan diri kita, khususnya bagi kaum millenial. Petani Millenial! Go-Digital!
*Penulis H Ali Akbar
« Prev Post
Next Post »