Sebut Jokowi Harusnya Buka Suara atas Meninggalnya Tengku Zul, Rocky Gerung: Istana Betul-Betul Tuna Budaya!

Sebut Jokowi Harusnya Buka Suara atas Meninggalnya Tengku Zul, Rocky Gerung: Istana Betul-Betul Tuna Budaya!
BENTENGSUMBAR.COM - Pengamat politik Rocky Gerung baru-baru ini kembali menyentil Presiden Jokowi yang menurutnya sudah seharusnya buka suara atas meninggalnya Tengku Zul.


Sementara itu, Rocky sendiri mengaku turut berduka atas wafatnya mantan petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut. 


Sebagai informasi, Tengku Zul wafat pada usianya yang ke-57 lantaran terjangkit Covid-19 yang dideritanya sejak sepekan belakangan. 


Menurut Rocky, Tengku Zul adalah sosok yang berani melawan risiko karena ia pasti tahu akan wabah Covid-19, tetapi tetap berceramah di sana-sini. 


“Iya, saya juga berduka karena saya kenal cukup dekat beliau dan kemarin saya bikin semacam perenungan bahwa Tengku Zul tentu tahu ada wabah Covid,” ujar Rocky Gerung, seperti dikutip terkini.id dari Galamedia pada Selasa, 11 Mei 2021.


“Tapi dia mengambil resiko karena saya anggap dia merasa bahwa menebarkan kebaikan, berceramah, itu juga adalah tuntutan rohani umat.


Rocky beranggapan bahwa Tengku Zul telah menyumbang banyak untuk Indonesia dari segi rohani.


“Jadi, saya menganggap dia menyumbang banyak pada upaya untuk memelihara energi rohani dari bangsa ini.”


Akan tetapi, hal yang ditunggu kata Rocky adalah semacam simpati dari pejabat Istana. 


“Tetapi kemudian kita menunggu sebetulnya ada semacam empati atau simpati dari para pejabat Istana karena bagaimanapun Tengku Zul adalah kawan berdebat yang luar biasa tuh, kritikus yang tajam, yang gak pernah berhenti untuk melihat apa yang buruk pada bangsa ini, terus menyoroti korupsi, dan lainnya.”


Lebih lanjut, Rocky menyerukan bahwa kita harus memberikan pujian kepada Tengku Zul karena ia adalah orang yang berani.


“Dan itu musti kita kasih pujian karena ada orang yang tetap ingin bicara tanpa sensor, bicara tanpa takut bahwa akan dihujat,” katanya.


“Jadi, bangsa ini musti belajar untuk menghormati mereka yang berbeda, bahkan berbeda secara absolut.”


Ia kemudian menyinyiri Pemerintah, yaitu Presiden Jokowi yang hingga saat ini masih ia tunggu untuk mengucapkan belasungkawa.


Sementara bila ada artis atau tokoh publik lain yang meninggal, menurut Rocky, Presiden Jokowi dengan cepat menyampaikan belasungkawanya, seperti ketika pendakwah Syekh Ali Jaber dan artis Glen Fredly berpulang. 


Menurut Rocky, hal ini menunjukkan bahwa Istana tidak mempunyai peradaban dan Presiden Jokowi seharusnya membuat sebuah kalimat ke hadapan publik atas wafatnya Tengku Zul.


“Ini istana betul-betul tuna culture (budaya), gak punya peradaban itu. Seharusnya kan di awal, Jokowi musti datang ke publik mengatakan bahwa, ‘ya saya berduka’ dengan segala macam kalimat yang bisa dibuat. Tapi intinya adalah dia menghargai seorang tokoh.”


Rocky beropini bahwa jika Jokowi paham akan keadaan sekarang, maka ia akan datang dengan kalimat menyejukkan.


“Jadi, sebetulnya kalau Presiden Jokowi paham tentang keadaan hari ini, dia musti datang dengan kalimat yang menyejukkan di dalam momentum meninggalnya Ustadz Zul. Jadi, ini hal yang standart,” pungkas Rocky Gerung.


Source: makassar.terkini.id

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »