Walikutuban dan Hizib Bukori, NU Pasaman Siap Cegah Paham Radikal dan Anti NKRI

BENTENGSUMBAR.COM - Walikutuban dan Hizib Bukori mengawali penempatan Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasaman, Selasa, 25 Mei 2021 malam di jalan lintas Padang- Medan, Jorong Tanjung Aro Selatan, Nagari Bahagia Kecamatan Padang Gelugur Kabupaten Pasaman. 

Hadir Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumbar Dr. Asyari Hasan, jajaran PCNU Pasaman antara lain Rais Syuriah Ahmad Nawawi dan Ketua Tanfizdiyah Asrial Afandi Hasan.

Menurut Hasan, walikutuban merupakan munajab para wali Allah. Seperti pendiri NU KH Hasyim Asy’ari dan terus hingga ke Rasulullah.

“Insya Allah dengan walikutuban dan Hizib Bukori ini, NU Pasaman dapat mencegah berkembangnya paham radikal, kelompok anti Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), termasuk penyebaran perilaku  bencong (waria) di tengah masyarakat,” tutur Asyari Hasan yang mengaku menerima ijazah walikutuban dan Hizib Bukori dari Wakil Sekretaris Jenderal PBNU KH Abdul Mun’im.

Dibagian lain Asyari Hasan mengingatkan warga nadhiyyin Pasaman agar menjadi warga NU yang juga berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ada di NU. Jangan sampai mengakunya warga NU, tapi perilaku dan tindakannya tidak mencerminkan sebagai warga NU.

“Salah satu contohnya, ada warga NU yang menyekolahkan anaknya ke sekolah yang berafiliasi dan mengembangkan paham Wahabi, Salafi dan sebagainya yang tidak sejalan dengan NU. Tentu saja ini akan berakibat generasi berikutnya dari warga NU tersebut menjadi bibit ancaman terhadap NU,” kata Asyari yang juga dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Karena itu, kata Hasan, warga NU harus jeli dan hati-hati memilih sekolah anaknya. Termasuk menyerahkan pendidikan anak-anak ke pondok pesantren, harus diperhatikan apakah pesantrennya sesuai dengan haraqah (gerakan) NU atau malah bertentangan. Jangan hanya tergiur dengan nama pesantren bernuansa Islam atau tokoh-tokoh Islam.

Asyari juga menyinggung posisi NU dengan organisasi Islam lainnya di Indonesia. Memang banyak organisasi Islam Indonesia. Dalam pemahaman ibadah persis sama dengan NU. Namun dalam haraqah (gerakan) mereka sangat berbeda dengan NU. Dalam haraqah, NU berdiri sendiri di Indonesia. Walaupun dalam praktek ibadah dan pikiran sama. Hal ini terlihat dari adanya penolakan terhadap tokoh-tokoh NU maupun visi NU.

“Karena itu, warga NU harus lebih hati-hati mencermati setiap perkembangan yang terjadi. Jangan mudah terkecoh,” tutur Hasan.
Padahal salah satu ciri warga NU itu hormat dan patuh pada ulama dan kiai-kiai NU, bukan pada ulama yang hanya banyak muncul di media publik, tivi, online maupun youtube semata. Padahal ulama tersebut jelas seringkali menyerang NU atau tidak sejalan dengan haraqahnya NU, tutur Hasan.

Ketua Tanfidziyah PCNU Pasaman Asrial Afandi Hasan mengatakan, dengan adanya kantor PCNU ini maka aktifitas organisasi NU di Pasaman akan lebih terorganisir dan terdata dengan baik. 

“Kantor ini bisa dimanfaatkan oleh badan otonom (banom) dan lembaga di lingkungan NU Pasaman,” kata Asrial, mantan Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Pasaman ini.  
 
Laporan: Bagindo Armaidi Tanjung

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »