Sebut Konflik Papua Barat Mirip Palestina, Benny Wenda: Budaya Militer Indonesia Sekarang Pembunuh Berdarah Dingin!

Sebut Konflik Papua Barat Mirip Palestina, Benny Wenda: Budaya Militer Indonesia Sekarang Pembunuh Berdarah Dingin!
BENTENGSUMBAR.COM - Ketua ULMWP, yakni Benny Wenda, menyebut bahwa konflik yang terjadi di Papua Barat mirip alias sama dengan yang terjadi di Palestina.


Oleh karena itu, ia pun mendesak Indonesia agar mengizinkan Komisaris Tinggi PBB untuk HAM ke Papua Barat.


Selain itu, dilansir terkini.id dari tribunnews pada Minggu, 20 Juni 2021, Benny Wenda juga menyatakan bahwa Kades Patianus Kogoya ditembak pasukan gabungan TNI dan Polri.


Lalu ia menambahkan jikalau ada pandangan yang terkait OPM disebut teroris, maka artinya semua penduduk Papua Barat pun berarti teroris.


Benny Wenda yang menyatakan diri sebagai Presiden Sementara Papua Barat itu juga menuding Indonesia penyebar hoax serta menuduh TNI dan Polri sebagai pembunuh berdarah dingin.


Adapun pernyataan Ketua ULMWP Benny Wenda yang berisi tudingan tersebut disampaikan secara resmi di website ULMWP.


Berikut selengkapnya:


Pasukan kolonial Indonesia telah melakukan pembantaian berdarah lainnya, menambah ratusan ribu orang Papua Barat yang terbunuh selama enam dekade pendudukan.


Seluruh penduduk dicap ‘teroris’ dan berisiko dimusnahkan oleh militer dan polisi Indonesia.


Kali ini sepasang suami istri, Patianus Kogoya (45) dan Paitena Murib (43), tewas bersama seorang pria tua asal Papua, Erialek Kogoya (55).


Mereka ditembak mati oleh aparat keamanan gabungan pada 4 Juni di Ilaga, Kabupaten Puncak.


Tiga orang lainnya, termasuk seorang anak berusia lima tahun, terluka dalam pembantaian itu.


Gereja-gereja lokal telah mengkonfirmasi insiden tersebut, bahkan ketika polisi kolonial Indonesia telah menyebarkan hoax untuk menyembunyikan pembunuhan mereka.


Inilah budaya polisi dan militer Indonesia sekarang: pembunuhan berdarah dingin.


Papua Barat adalah tempat pembantaian di atas pembantaian, dari Paniai ke Nduga ke Intan Jaya ke Puncak.


Ini adalah berita yang memilukan setelah pembunuhan pemimpin agama kita seperti Pendeta Zanambani.


Kita sekarang harus menghitung lebih banyak orang mati.


Berapa lama lagi ini akan berlanjut?


Indonesia telah mencap OPM sebagai ‘teroris’.


OPM adalah semua orang Papua Barat yang memiliki harapan akan kebebasan dan penentuan nasib sendiri, semua organisasi yang memperjuangkan keadilan dan pembebasan di Papua Barat.


Saya OPM, ULMWP adalah OPM.


Jika Anda melabeli OPM ‘ Teroris ‘, Anda melabeli seluruh penduduk Papua Barat sebagai ‘ Teroris ‘.


Negara Indonesia menargetkan semua orang Papua Barat untuk dimusnahkan – buktinya ada di Ilaga minggu lalu, dengan warga sipil tak bersenjata ditembak mati.


Bagaimana mereka membenarkan pembunuhan ini? Dengan label ‘ Teroris ‘.


Label stigmatisasi ini adalah bagian dari rencana sistematis Jakarta untuk membenarkan kehadirannya di Papua Barat dan pengerahan 21.000 tentara ke tanah kami.


Inilah sebabnya mengapa kami terus mengeluarkan seruan mendesak bagi Indonesia untuk mengizinkan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia ke Papua Barat.


Intervensi diperlukan sekarang.


Apa yang terjadi di Palestina terjadi di Papua Barat.


Saya secara khusus menyerukan kepada kelompok solidaritas kita di Pasifik dan di seluruh dunia, semua orang yang mencintai kebebasan dan keadilan, untuk berbicara.


Ini adalah kesempatan Anda untuk membantu perjuangan panjang rakyat kita untuk membebaskan diri dari kolonialisme modern, saat Indonesia menyatakan perang terhadap seluruh penduduk kita.


Tertanda: Benny Wenda


Source: terkini.id

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »