Kemendes PDTT Meninjau Pantai Baselona Lohong Untuk Dikembangkan Sebagai Desa Wisata

BENTENGSUMBAR.COM - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) berkunjung ke Pantai Baselona Lohong, Nagari Kuranji Hilir, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat.

Kunjungan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 17 Juli 2021 ini dimulai sejak pukul 11.00 – 12.15 WIB, dikomandoi oleh Agus Kuncoro, S.Sos. M.Si – Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi beserta rombongan yang berjumlah 7 orang termasuk di dalamnya kru media yang meliput kegiatan tersebut.

Maksud dan tujuan kehadiran pihak Kemendes PDTT ke Pantai Baselona adalah dalam rangka untuk menumbuhkembangkan potensi Desa Wisata yang ada di Kabupaten Padang Pariaman khususnya yang ada di Korong Lohong, Nagari Kuranji Hilir, Kecamatan Sungai Limau.

Kehadiran pihak Kemendes PDTT didampingi oleh Dwi Warman, SH.MH. – anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman sebagai Ketua Komisi III, Usman Ibrahim alias Tabuik – Ketua Pokdarwis Baselona Lohong Kuranji Hilir, Bujang Sikumbang alias Buduik dan Mak Ripin – Tokoh Masyarakat, Linda – Bundo Kanduang, Aldi – pemuda, H. Ali Akbar dan Indra Dewi – pegiat wisata serta masyarakat sekitarnya.

Pantai Baselona digadang-gadangkan akan menjadi Objek Wisata masa depan Kabupaten Padang Pariaman. Saat ini masih alami, belum tersentuh secara serius dalam pengelolaannya.
Dengan terbentuknya kepengurusan Pokdarwis – Kelompok Sadar Wisata Baselona Lohong Kuranji Hilir beberapa waktu yang lalu diharapkan mejadikan pantai Baselona ini menjadi titik awal berkembangnya perekonomian masyarakat dan sekaligus kesejahteraannya.

Dalam pembicaraan yang berlangsung melalui wawancara antara Agus Kuncoro bersama Dwi Warman dan Tabuik mengemuka pula permasalahan pesisir pantai yang tergerus oleh ‘abrasi air laut’, dimana sejak tahun 2020 yang lalu sampai saat berita ini diturunkan telah menggerus daratan dengan lebar mencapai 25 meter yang setara dengan 5 batang pohon aru di sepanjang pesisir pantai Baselona.

“Harapan ini kami titipkan kepada Pemda Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Pusat dengan diadakannya ‘Batu Pemecah Ombak’ di sepanjang pesisir pantai Baselona Lohong ini agar tidak menggerus lagi ke daratan,” demikian Dwi Warman berharap.

Dalam kesempatan lain, Tabuik menjelaskan sejarah ringkas asal mula penyebutan pantai Baselona, “Berawal pada tahun 1987 – 1988, adanya bantuan bibit pohon aru dan melinjo yang diserahkan oleh Gubernur Sumatera Barat yakni Ir. H. Hasan Basri Duri (almarhum) kepada masyarakat Lohong Sungai Limau dan dikembangkan oleh orang tua saya (Tabuik – pen)  beserta masyarakat sekitar, maka dapat kita nikmati keindahan alamnya hingga saat ini.”

“Adapun nama Baselona berasal dari kata Baselo (duduk bersila – pen) ditambah kata ‘na’ (kemari – pen). Secara harfiah ungkapan ini diucapkan ‘Baselo-na’ atau ‘Mari duduk bersila’. Lama kelamaan menjadi Baselona,” pungkas Tabuik.

Selain itu, adanya mahasiswa KKN – Kuliah Kerja Nyata dari Unand – Universitas Andalas Padang berjumlah 21 orang sejak tanggal 12 Juli 2021 selama 40 hari, makin menambah keberkahan bagi warga masyarakat sekitar pantai Baselona.

Dalam penutup acara, Agus Kuncoro memberikan semangat kepada peserta yang hadir akan membawa aspirasi masyarakat yang berada di pesisir pantai Baselona Lohong Nagari Kuranji Hilir Sungai Limau untuk dapat dilakukan penelaahan kelayakan sebagai Desa Wisata masa depan di Kabupaten Padang Pariaman. 

Penulis: H. Ali Akbar

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »