Kenapa Bukan Ibas yang Jadi Ketum Demokrat? Alifurrahman: Karena Kasusnya Banyak Banget

Kenapa Bukan Ibas yang Jadi Ketum Demokrat? Alifurrahman: Karena Kasusnya Banyak Banget
BENTENGSUMBAR.COM - Pegiat media sosial, Alifurrahman menyebut bahwa Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) memiliki lebih banyak pengalaman politik dibanding kakaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).


Namun, mengapa justru AHY yang diangkat menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, menggantikan ayah mereka, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)?


Alifurrahman menilai bahwa Ibas tak dipilih untuk melanjutkan takhta SBY sebab ia memiliki terlalu banyak kasus.


Pernyataannya itu dapat dilihat dalam video berjudul “Gendeng! Ibas Terima Duit Hambalang Tapi Jokowi yang Disalahkan” yang tayang di 2045 TV pada Senin, 20 Juli 2021.


Dalam video itu, Alifurrahman menyebut beberapa pengalaman Ibas di dunia politik, yakni menjadi anggota DPR dan menjadi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat.


“Punya pengalaman banyak di politik, tapi sekarang ketika Demokrat menurunkan takhtanya dari SBY kepada anaknya, kenapa bukan Ibas yang dipilih?” tanya Alifurrahman.


“Kenapa? Ya karena kasusnya banyak banget. Karena kalau Ibas yang jadi, bisa dibuka semua kasus-kasusnya,” tambahnya.


Makanya, lanjut Alifurrahman, dipilihlah AHY yang lebih hijau, lebih minim pengalaman politik, dan lebih bersih dibanding Ibas.


“Supaya kalau ada masalah, tidak sampai melibatkan pimpinan partai atau Ketua Umum Partainya. Itu maksudnya. Saya nggak nuduh. Ini saya lagi nanya. Ini sebuah analisa,” ujarnya.


Adapun kasus yang dimaksud oleh Alifurrahman adalah kasus korupsi proyek Hambalang yang terjadi di zaman Presiden SBY.


Alifurrahman menyinggung bahwa dalam kasus korupsi Hambalang, semua elite Partai Demokrat terbukti terlibat dan masuk penjara.


Ia menyebut Ketum Demokrat saat itu, Anas Urbaningrum; Bendahara Umum, Nazaruddin; Wakil Sekjen, Angelina Sondakh.


“Cuma ada satu orang sakgi yang tidak masuk penjara sampai sekarang dan masih aman, ya itu adalah Sekjen Partai Demokrat. Siapa itu? Siapa lagi kalau bukan orang sakti, Ibas,” ungkap Alifurrahman.


Ia menilai bahwa tidak masuk akal jika semua petinggi Demokrat, dari Ketum hingga Wasekjend masuk penjara, namuan Sekjend tak masuk.


Selain itu, kata Alifurrahman, beberapa pihak yang terlibat di atas serta saksi bernama Yulianis mengaku bahwa Ibas menerima uang.


“Ada banyak tu pengakuannya. Semua orang sepakat itu. Tapi sampai sekarang, Ibas masih aman-aman aja. Tidak dipanggil, tidak dipenjara sampai sekarang,” ujarnya.


Source: terkini.id

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »