Beda Tujuan, Baliho Puan Lebih Pentingkan Semangat Kebhinekaan Ketimbang Baliho Airlangga Ambisius Nyapres

Beda Tujuan, Baliho Puan Lebih Pentingkan Semangat Kebhinekaan Ketimbang Baliho Airlangga Ambisius Nyapres
BENTENGSUMBAR.COM - Publik ramai membicarakan pemasangan baliho para politisi. Salah satunya Puan Maharani dan Airlangga Hartarto. Ternyata kedua politisi itu memiliki tujuan yang berbeda dalam pemasangan baliho masing - masing. 


Partai Golkar secara langsung menginstruksikan kadernya untuk memasang baliho Airlangga, sementara PDIP meminta kadernya secara ikhlas memasang baliho Puan.


Partai Golkar memerintahkan seluruh kadernya memajang baliho Ketum Airlangga Hartarto sebagai calon presiden 2024. Keputusan ini merupakan tindak lanjut Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar 2021.


Ya betul. Instruksi ini merupakan tindak lanjut dari keputusan Rakernas dan Rapimnas Maret 2021 yang lalu yang menginstruksikan seluruh kader Partai Golkar untuk mensosialisasikan Ketua Umum Partai Golkar kepada seluruh masyarakat," ujar Ace saat dimintai konfirmasi.


Rapimnas Golkar 2021 menghasilkan beberapa keputusan strategis, di antaranya menetapkan pemenangan pemilihan presiden pada 2024 dan menetapkan 2021 sebagai tahun sosialisasi media dan penggalangan opini.


Surat perintah tersebut ditujukan kepada Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI, Ketua DPD Partai Golkar se-Indonesia, Ketua Umum organisasi sayap, dan Ketua Umum ormas Hasta Karya. Surat perintah ini diteken Sekjen Partai Golkar Lodewijk Paulus dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin.


Inti dari surat perintah tersebut adalah anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI diminta memasang foto Airlangga Hartarto pada billboard atau videotron di daerah pemilihan masing-masing. Desain dan format foto Airlangga sudah ditentukan Partai Golkar.


"Pemasangan billboard/videotron berlaku mulai tanggal 21 Juli 2021 s/d 3 Desember 2021," demikian petikan surat tersebut.


Atas pemasangan baliho Airlangga Hartato, sejumlah masyarakat merasa risih, salah satunya di Bogor. 


Baliho raksasa yang nyaris tidak terputus di sepanjang jalan besar itu mendapat cemoohan dari sejumlah warga Kota Bogor. Mereka menduga baliho itu dipasang menjelang Pilpres 2024 yang masih tiga tahun lagi.   


“Huuuu, masih jauh. Terus masih musim Covid, udah iklan-iklan aja. Gimana kami gak sakit hati sama pejabat,” kata Iskandar Solihin.


Ada tiga billboard Airlangga Hartarto di simpang Jambu 2 Kota Bogor. Dua billboard ukuran 4x8 dan satu 6x8 tipe frontlite vertikal.


Selanjutnya baliho raksasa Airlangga di samping Wisma Agama bahkan billboard Airlangga di samping Wisma Agama berukuran 8 x 10 meter. Pada billboard itu bertuliskan ‘Kerja Untuk Indonesia Airlangga Hartarto 2024’ lengkap dengan gambar sang politikus sambil nyengir. 


Berbanding terbalik ketika melihat tujuan dari baliho Puan Maharani. Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan Bambang Wuryanto atau akrab disapa Bambang Pacul mengatakan ide pemasangan baliho Puan Maharani berawal dari rapat fraksi di DPR.


Bambang mengatakan, anggota fraksi setuju dengan pemasangan baliho di daerah pemilihan masing-masing pada 15 Juli. Untuk dapil yang kosong, seperti di Dapil Sumatera Barat 1, Sumbar 2, Gorontalo, NTB 2, Aceh 1, dan Aceh 2, fraksi PDIP di DPR meminta Ketua DPD PDIP mengurusnya. “Naiklah itu serentak,” ujar Bambang.


Pemasangan baliho hanya untuk 2 bulan sampai September. Ia mengatakan tujuan pemasangan ini sebagai bentuk kebanggaan bahwa Puan merupakan perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR.


“Dari 23 Ketua DPR baru kali ini, ini satu-satunya wanita. Kami bangga lah. Ini harus dilaksanakan sungguh-sungguh, serentak,” kata Ketua DPD PDIP Jawa Tengah tersebut.


Bambang juga menegaskan bahwa baliho Puan Maharani bertuliskan Kepak Sayap Kebhinekaan bukan kampanye untuk Pemilu 2021. Tetapi menata barisan partai. “Ada enggak bentuk kampanye di situ? Kami tidak menyebutkan soal 2024,” ucap Bambang.


Sementara itu, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Arteria Dahlan. Ia mengatakan makna dari pemasangan baliho tersebut juga sebagai bentuk ekspresi kebanggaan PDI-P atas posisi Puan sebagai Ketua DPR RI perempuan pertama di Indonesia.


Selain itu, ia menambahkan, baliho itu juga menjadi pelecut semangat tim pemenangan yang mampu meloloskan Puan ke Senayan. Ia menegaskan, tidak ada keterkaitan baliho tersebut dengan Pilpres 2024. Menurut dia, partai akan patuh terhadap semua keputusan yang dikeluarkan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.


"Seyogyanya baliho itu dimaknai terkait dengan posisi beliau sebagai Ketua DPR, bukan yang lain apalagi terkait dengan Pemilu Presiden. Karena kalau di PDI Perjuangan, kami semua patuh dan tegak lurus konstitusi partai yang telah memberikan kewenangan penuh kepada Ibu Ketua Umum untuk memutus siapa yang akan dicalonkan," kata Arteria.


Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »