BENTENGSUMBAR.COM - Vaksin Covid-19 telah terbukti dapat melindungi penerimanya dari infeksi virus SARS-Cov-2. Tetapi, sebagian dari kita mungkin penasaran, berapa lama vaksin akan memberi perlindungan? Apakah booster diperlukan?
Dilansir dari Eat This, Not That!, pakar penyakit menular kenamaan Amerika Serikat Dr Anthony Fauci dalam acara Today Show mengatakan, jika kita semua tampaknya membutuhkan booster. Tetapi untuk saat ini, orang yang memiliki gangguan kekebalan yang paling membutuhkan.
Pasalnya, kelompok tersebut tidak pernah benar-benar mendapatkan respon yang baik akibat kekebalan mereka yang terganggu. Jadi dengan diberikan booster, diharapkan mereka mendapatkan kekebalan seperti yang diharapkan saat diberikan vaksin pertama kali.
Berbeda dengan daya tahan respon yang terjadi pada orang tua maupun orang muda sehat. Yang mungkin dalam jangka waktu tertentu mengalami penurunan dan memerlukan booster.
“Tidak ada vaksin, setidaknya dalam kategori ini, yang akan memberikan jumlah perlindungan tidak terbatas. Tidak bisa dihindari pada suatu waktu kita akan membutuhkan penguat,” ujar Fauci. Lalu kapankah seseorang membutuhkan vaksin penguat?
Terkait soal hal ini, Fauci tidak memberikan jawaban pasti. Namun dia menjelaskan jika saat ini Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) sedang mempelajari data dari berbagai kelompok pasien.
“Dan jika data menunjukkan bahwa tingkat perlindungan telah menurun di bawah titik kritis, saat itulah vaksin penguat akan diberikan. Tetapi pada saat ini, mereka sedang memeriksa data,” jelasnya.
Terlepas dari kapan sebenarnya kita membutuhkan vaksin penguat, booster sebenarnya sudah diberikan oleh beberapa negara kepada warganya. Misalnya di Amerika Serikat yang memberi izin pemberian penguat vaksin Covid-19 dari Pfizer dan Moderna bagi orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh.
Kemudian ada Israel yang sudah mulai memberikan suntikan ketiga, untuk vaksin Pfizer-BioNTech bagi warga di atas 60 tahun pada Juli. Indonesia juga sudah memberikan booster kepada tenaga kesehatan dengan menggunakan vaksin Moderna sejak Juli. Kemudian sejumlah negara di Eropa, seperti Jerman, Inggris, Perancis, hingga Swedia berencana memberikan suntikan penguat.
Namun seberapa perlu booster diberikan masih menjadi perdebatan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri belum merekomendasikan pemberian dosis penguat sampai data yang menunjukkan jika itu memang diperlukan tersedia.
Sebab saat ini, kesenjangan vaksin di negara kaya dan miskin sangat besar. Di negara kaya, hampir 100 dosis sudah diberikan untuk setiap 100 orang, sedangkan di negara miskin hanya 1,5 suntikan untuk setiap 100 orang karena kurang pasokan.
Laporan: Reko Suroko
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »