BENTENGSUMBAR.COM - Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah di masa pandemi Covid-19 ini ternyata masih cukup baik. Berdasarkan survei Spektrum Politika Institut, angka kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah ini mencapai 65,3%.
Survei ini diadakan pada 5-17 Juli 2021 lalu, melibatkan 1.240 orang responden di 34 provinsi yang diwawancarai langsung dengan margin of error sebesar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Dalam survei ini sejumlah pertanyaan diajukan kepada responden, terutama mengenai kepuasan masyarakat terkait dengan kinerja pemerintah di berbagai bidang.
Dari survei itu terungkap, sebanyak 32,3% menyatakan tidak puas dan sebanyak 2,4% tidak memberikan penilain.
“Angka kepuasan ini masih moderat karena rata-rata penilaian masyarakat terhadap kinerja pemerintah ini masih cukup tinggi dan tentu ini menjadi tantangan pemerintah untuk terus meningkatkan kinerjanya ke depan,” ungkap Direktur Data dan Riset, Spektrum Politika Institut, Andri Rusta.
Ia menyebutkan, memang ada kinerja pemerintah di beberapa bidang yang angka kepuasan masyarakat masih rendah seperti bidang politik, hukum dan keamanan yang mencapai 54,3%. Begitu juga di bidang ekonomi, kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah hanya mencapai 53,3%.
Sedangkan kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah di bidang sosial mencapai angka 68% dan kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah di bidang pendidikan mencapai 60%.
Kinerja pemerintah yang mendapat angka kepuasan cukup tinggi adalah di bidang infrastruktur yang menjadi program utama pemerintah. Angka kepuasan masyarakat terhadap[ kinerja pemerintah di bidang ini mencapai angka 72,7%.
Perlu ditingkatkan
Ketua DPR RI Puan Maharani bersama beberapa pimpinan lembaga tinggi negara lainnya, Jumat (27/8) bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara. Pertemuan tersebut membahas penanganan pandemi Covid-19.
Pada kesempatan tersebut, Puan Maharani meminta Jokowi untuk meningkatkan kinerja dalam hal penanganan pandemi Covid-19.
“Pemerintah agar terus meningkatkan kinerjanya dalam penanganan pandemi, yang diperlihatkan melalui kebijakan yang solid, implementasi yang bersinergi, dan adanya holding statement yang sama,” kata Puan.
Di sana Puan menegaskan komitmen DPR untuk bersama-sama pemerintah bahu membahu dalam menangani pandemi Covid-19.
“DPR RI memberikan apresiasi dan dukungan atas upaya pemerintah dalam bertindak cepat untuk mengatasi pandemi dan dampaknya pada bidang kesehatan, sosial, ekonomi, dan budaya,” kata Puan.
Puan juga meminta pemerintah untuk membuat desain kuat penanganan Covid-19 pada Rancangan APBN 2022. Hal tersebut dinilai penting sebagai antisipasi munculnya varian-varian baru virus Covid-19.
“Dan Kementerian/Lembaga agar menerapkan belanja kebutuhan dengan lebih baik. Sekaligus agar pembangunan prioritas dan pelayanan umum tetap dapat berjalan,” ujar Puan.
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi menyampaikan perkembangan penanganan pandemi Covid-19, termasuk program vaksinasi nasional di mana Indonesia saat ini berada dalam peringkat ke-7 negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia.
“Semangat gotong royong dalam menghadapi Covid-19 sangat dibutuhkan. DPR akan terus membantu penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah demi penyelamatan rakyat. Saatnya semua elemen bangsa bersatu melawan musuh bersama ini,” ujar Puan.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini pun mengingatkan pentingnya soliditas di masa pandemi Covid-19. Puan juga meminta agar jajaran pemerintah satu suara dalam menerapkan kebijakan.
“Teknis di lapangan memang terkadang dinamis, namun segala kekurangan bisa diperbaiki. Saya pribadi optimistis Indonesia bisa melewati badai ini jika semua elemen bangsa bersatu dan mau memikul beban bersama-sama,” tuturnya.
Sebelumnya Puan meminta pemerintah menjadikan angka kematian akibat Covid-19 sebagai bahan pertimbangan mengevaluasi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Puan mengatakan, setelah PPKM diperpanjang, memang terlihat adanya tren penurunan penambahan kasus Covid-19. “Tapi harus menjadi perhatian bersama soal indikator angka kematian yang sampai sekarang masih cukup tinggi,” kata Puan.
Berdasarkan data harian kasus Covid-19, angka kematian pasien masih berada di atas seribu orang per hari, meski penambahan kasus cenderung turun. Per 22 Agustus 2021, terdapat 1.030 pasien Covid-19 yang meninggal.
Menurut Puan, angka kematian yang tinggi masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah. “Pemerintah harus bisa menekan kasus kematian akibat Covid-19 yang masih tinggi. Ini harus jadi bahan evaluasi pelaksanaan PPKM,” ujarnya.
Laporan: Mela
« Prev Post
Next Post »