BENTENGSUMBAR.COM - Peran dan fungsi mahasiswa dalam masyarakat sangat penting. Mahasiswa merupakan sebutan untuk seseorang yang tengah menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Bukan hanya belajar di kampus, mahasiswa juga memiliki peran dan fungsi penting dalam kemajuan bangsa.
Beberapa peran dan fungsi mahasiswa dalam masyarakat, di antaranya sebagai agent of change, sebagai penjaga nilai-nilai, sebagai iron stock, sebagai kekuatan moral, serta sebagai pengontrol kehidupan sosial.
Mahasiswa memiliki banyak potensi dan kesempatan, hal ini menjadikan mahasiswa dapat dikatakan sebagai komunitas yang unik yang mampu berada sedikit di atas masyarakat. Dengan demikian, mahasiswa memiliki peran penting untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat demi menjadikan negara Indonesia yang lebih maju.
Generasi perubahan
Peran mahasiswa yang satu ini sudah tidak asing lagi, sebagai agent of change mahasiswa berperan sebagai penggerak masyarakat untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik lagi dengan menggunakan ilmu, gagasan serta pengetahuan yang dimiliki. Mahasiswa adalah golongan yang harus menjadi garda terdepan dalam melakukan perubahan, sebab di pundak mahasiswa terdapat titik kebangkitan untuk bangsa dan negara. Jadi kamu para mahasiswa sudah bukan saatnya lagi untuk diam, lakukan perubahan!
Menjunjung nilai masyarakat
Mahasiswa sebagai Guardian of Value berarti mahasiswa adalah penjaga nilai-nilai dalam masyarakat. Nilai- nilai seperti apakah yang harus dijaga? tentu sebagai mahasiswa kaum intelektual harus menjaga nilai-nilai yang bersifat mutlak kebenarannya seperti kejujuran, keadilan, gotong royong, integritas, empati dan lain sebagainya. Sebagai Guardian of Value, mahasiswa tidak hanya berperan dalam menjaga, namun juga sebagai pembawa, penyebar dan penyampai nilai-nilai itu sendiri.
Penerus bangsa
Peran mahasiswa sebagai Iron Stock yaitu mahasiswa adalah generasi penerus bangsa. Tak dapat dipungkiri bahwa seluruh organisasi yang ada akan bersifat mengalir, yaitu dengan pergantian kekuasaan dari golongan tua ke golongan muda. Mahasiwa merupakan aset, cadangan dan harapan bangsa di masa depan, sehingga mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan dan perilaku terpuji untuk dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya.
Penggerak moral masyarakat
Mahasiswa berperan sebagai Moral Force dalam masyarakat. Sebagai insan akademis, tingkat intelektual yang dimiliki mahasiswa akan disejajarkan dengan tingkat moralitasnya. Mahasiswa dianggap memiliki tingkat pendidikan yang tertinggi sehingga sebagai mahasiswa harus memiliki moral yang baik pula. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan dapat menjadi contoh dan penggerak perbaikan moral pada masyarakat.
Pengontrol kehidupan sosial
Peran mahasiswa sebagai Social Control yaitu mahasiswa diharapkan mampu menjadi pengontrol sebuah kehidupan sosial pada masyarakat dengan cara memberikan saran, kritik serta solusi untuk permasalahan sosial masyarakat maupun permasalahan bangsa. Sebagai kaum dengan kemampuan intelektual serta sikap kritis yang tinggi, mahasiswa dapat menjadi jembatan bagi masyarakat untuk melawan terhadap kebusukan yang terjadi dalam birokrasi yang selama ini dianggap lazim, untuk terciptanya pembangunan yang lebih baik bagi negeri ini.
Aksi saling gotong royong
Pandemi membuat mahasiswa turut membantu untuk mengatasinya. Berbagai aksi telah dilakukan untuk membantu masyarakat.
Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudritsek) mengatakan, para mahasiswa berperan penting dalam pengendalian COVID-19. Kontribusi ini dibuktikan dengan puluhan ribu relawan mahasiswa yang bergabung ke dalam tim penanganan hingga percepatan vaksinasi.
Data peran dan kontribusi mahasiswa dijelaskan dalam Simposium Merdeka Belajar secara virtual bertajuk 'Anak Muda Belajar Ambil Peran di Masa Pandemi COVID-19 yang digelar pada Kamis (12/08/2021). Para mahasiswa mengambil peran secepatnya dan tidak ragu berhubungan langsung dengan masyarakat.
"Sejak adanya pengumuman pandemi di awal tahun 2020, Dikti langsung bergerak cepat. Sudah puluhan ribu kita gerakkan mahasiswa untuk berperan dalam pandemi COVID-19. Sebetulnya ada lima poin kebijakan yang dikeluarkan," kata Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Aris Junaidi.
Bersama ISMKI, pemerintah membentuk platform Relawan COVID-19 Nasional (RECON). Aris mengatakan, ada lebih dari 15 ribu lebih mahasiswa yang ingin bergabung saat platform baru berumur tiga hari. Dengan tingginya animo mahasiswa maka perekrutan segera dihentikan pada bulan Mei 2020.
Aris mengatakan, total 15 ribu mahasiswa hasil perekrutan dialokasikan ke berbagai peran. Sebanyak 3 ribu relawan menjadi Duta Edukasi Perubahan Perilaku. Selain itu, ada 8 ribu mahasiswa mengikuti KKN tematik COVID-19 sebagai Duta Edukasi Perubahan Perilaku atau Literasi dan Numerasi.
Sebanyak 13 ribu mahasiswa program kedokteran spesialis yang membantu penanganan COVID-19 di rumah sakit pendidikan. Peran penting juga diambil 1000 mahasiswa kesehatan untuk program kampus lacak COVID-19 yang merupakan kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan.
Berikan kejayaan
Menurut Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak mahasiswa untuk ambil bagian menghadirkan kembali kejayaan Indonesia seusai pandemi COVID-19 karena bangsa Indonesia menaruh harapan yang besar pada generasi muda.
"Generasi kalian, ada kebebasan untuk mendapat ilmu, ada kemerdekaan untuk belajar, tidak lagi dibatasi secara ruang fisik. Dan saya apresiasi apa yang telah dilakukan Universitas Indonesia untuk menerapkan program Kampus Merdeka sebagai jawaban atas tantangan zaman yang ada," kata Puan.
Puan mengajak semua pihak termasuk mahasiswa untuk bergotong royong mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dia menilai gotong royong dari DPR RI, Pemerintah, akademisi, generasi muda, pemuka agama, pengusaha, dan seluruh komponen sangat dibutuhkan Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19.
"Melalui sikap gotong royong kita pulihkan Indonesia dari pandemi COVID-19 dan kita hadirkan era baru kejayaan Indonesia," ujarnya.
Laporan: Mela
« Prev Post
Next Post »