Vaksinasi Dibutuhkan dan Aman Untuk Keluarga

SEJAK kemunculan kasus pertamanya di Provinsi Wuhan sekitar awal tahun 2020 lalu, virus covid 19 telah banyak memakan korban jiwa diberbagai negara. Sehingga, menyebarnya virus covid 19 serentak diseluruh dunia sudah menaikkan level status virus tersebut menjadi pandemi. Kalau kita lihat informasi dari dw.com, PBB pada Kamis 7 Oktober 2020 lalu menjelaskan, sekitar dua juta bayi yang baru lahir meninggal tiap tahunnya. Dalam kategori yang lain, setidaknya satu bayi wafat tiap 16 detik di seluruh dunia. Sehingga, PBB pun memperingatkan bahwa pandemi COVID-19 berpotensi menambah 200 ribu kematian yang terjadi pada bayi.

Laporan UNICEF bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan Grup Bank Dunia (World Bank Group) menyebutkan sekitar 84 persen kematian bayi baru lahir terjadi pada negara-negara yang memiliki penghasilan rendah dan menengah. Menurut mereka, besarnya kasus kematian bayi yang dilaporkan disebabkan karena kualitas layanan kesehatan yang buruk, hingga minimnya investasi dalam peralatan dan pelatihan bidan guna menghasilkan infrastruktur kesehatan yang berkualitas. Nampaknya, pandemi pun kembali akan menjadi ancaman serius bagi bayi baru lahir diseluruh dunia.

Sementara itu, Kompas.com memberitakan bahwa, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, angka kematian ibu hamil selama musim pandemi Covid-19 selama awal 2021 di dalam negeri sangat tinggi dan mengkhawatirkan. Hal ini dipertegas juga berdasarkan data yang dikutip dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) yang tercatat hingga April 2021 hasilnya menunjukkan, sejumlah 536 ibu hamil di seluruh Indonesia terpapar Covid-19, dengan pembagian 16 orang meninggal atau diperkirakan setiap 1.000 ibu hamil, 32 diantaranya meninggal.

Lebih lanjut Kepala BKKBN menambahkan, dalam kondisi normal tidak ada pandemi, rata-rata angka kematian ibu adalah setiap 1.000 orang ibu hamil kira-kira ada 3 yang meninggal. Jadi jumlah kematian ibu hamil saat pandemi ini sangat tinggi (mencapai) 10 kali lipatnya.

Hal ini juga didukung oleh pernyataan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Slamet Budiarto di Jakarta, Sabtu (21/8/2021) yang dikutip melalui Kompas.com, juga menyampaikan risiko kematian pada ibu hamil akibat Covid-19 amat besar. Upaya untuk menekan angka kematian ibu hamil dirasa sangat mendesak. Untuk itu, sangat diperlukan program vaksinasi yang terus diperluas hingga keseluruh lapisan masyarakat.

Melihat situasi tersebut, saat ini pemerintah telah mengeluarkan ajakan untuk kita semua agar berkenan melakukan vaksinasi.

Menurut banyak praktisi kesehatan, vaksinasi bisa dilakukan dan aman untuk ibu hamil yang usia kehamilannya lebih dari tiga bulan dan kurang dari tujuh bulan. Selanjutnya kepada anak usia diatas 12 tahun, boleh divaksin. Begitupun orang dewasa dan lansia yang semua kategorinya harus memenuhi standar kesehatan. Pemerintah telah menyatakan program vaksinasi sebagai upaya bersama dalam meminimalisir dampak pandemi bagi tubuh seseorang, sehingga tercipta kekebalan kelompok. Untuk itu dalam hal ini, pemerintah melalui Kementrian Kesehatan dan banyak pakar meyakini bahwa :

Pertama, program vaksinasi Covid-19 turut mengurangi dampak yang ditimbulkan, seandainya kita tertular Covid-19. Awalnya, vaksinasi diadakan bukan hanya bertujuan untuk memutus rantai penularan penyakit dan menghentikan wabah, namun juga dalam jangka panjang meminimalisir atau bahkan memusnahkan penyakit itu sendiri. Tujuan vaksinasi ini kiranya juga digunakan untuk penyakit Covid-19 akibat virus corona. Dengan mengajak orang terdekat untuk ikut vaksin, setidaknya kita mencegah dampak yang lebih parah seandainya orang tersebut terkena covid -19 kedepannya.

Kedua, ikut vaksin turut melindungi orang lain. Jika jangkauan vaksinasi tinggi dan merata di suatu daerah, maka akan terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity) juga meningkat. Setelah kekebalan kelompok meningkat, maka kondusifitas kegiatan dimasyarakat bisa lebih cepat pulih seperti sedia kala. Masyarakat bisa beraktifitas, tanpa perlu terlalu risau dengan virus covid-19.

Mengikuti vaksinasi juga berarti membuktikan tingkat solidaritas terhadap sesama. Jadi dengan ikut vaksinasi, kita setidaknya sudah berupaya melindungi anggota kelompok dengan meminimalisir penularan virus dari tubuh kita ke orang lain. Maupun meminimalisir penularan virus dari orang lain dan lingkungan yang akan menyerang sistem kekebalan tubuh kita. Jadi setidaknya sama-sama melindungi.

Ketiga, ikut vaksin adalah upaya bersama menghentikan penyebaran Covid-19. Pada dasarnya, program vaksinasi diselenggarakan bukan hanya bertujuan untuk memutus mata rantai penularan penyakit dan menghentikan wabah, tetapi juga dampak jangka panjangnya mengeliminasi dan bahkan memusnahkan penyakit tersebut.

Keempat, ikut vaksin akan membantu melindungi generasi selanjutnya. Mengutip Mayo Clinic dalam Kompas.com, manfaat vaksin Covid-19 salah satunya adalah mencegah virus corona tambah meluas dan bereplikasi menjadi jenis baru yang mungkin lebih berbahaya. Sejak dahulu ada banyak penyakit yang disebabkan oleh virus bisa menyebabkan banyak angka kematian. Setidaknya dengan adanya upaya vaksinasi penyakit dapat dikendalikan secara bersama. Setidaknya kita adalah generasi yang hidup dari perjuangan vaksinasi generasi yang sebelumnya.

Ajakan untuk mengikuti vaksinasi saat ini telah gencar dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak. Vaksin yang tersedia ada Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer. Selain itu, urgensi mengikuti vaksin juga untuk mengikuti anjuran dari pemerintah sebagai pemimpin yang diamanahkan rakyat. Agama pun menginstruksikan agar kita semua mengikuti anjuran pemerintah, selama itu tidak bertentangan dengan agama dan mendatangkan manfaat. Kita sebagai masyarakat dinilai wajib hukumnya mematuhi dan melaksanakan anjuran pemerintah yang notabene sebagai pemimpin kita. 

Saat ini, agar semua anggota keluarga dapat menerima layanan vaksin, sudah tersedia vaksin untuk ibu hamil diatas 3 bulan dan kurang dari 7 bulan kehamilan, anak diatas 7 tahun dan lansia yang memenuhi persyaratan dari tenaga kesehatan. Upaya vaksinasi juga akan meningkatkan ketahanan anggota keluarga pada era pandemi. Vaksin yang telah diuji banyak pakar, dan diakui pemerintah serta Majelis Ulama Indonesia hendaknya, tidak diragukan lagi sebagai sebuah wadah untuk meminimalisir dampak buruk dari pandemi. Mari ikut vaksin, vaksin aman untuk keluarga dan lingkungan kita.

Penulis: Filka Khairu Pratama, S.Sos

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »