Era Pandemi dan Dampaknya Terhdadap Seni Pertunjukan di Padang Pariaman

PANDEMI Covid-19 membuat segala hal baik dari segi ekonomi, sosial, politik, seni budaya dan lain sebagainya ikut terguncang. Sampai saat ini Pandemi Covid-19 masih berlangsung sehingga masyarakat masih disibukkan dengan isu-isu dari pandemi itu sendiri.

Dari segi Ekonomi misalnya Masyarakat saat ini masih bisa merasakan dampak dari Pandemi, misalnya penulis pernah melihat bahwa setiap pasar sekarang  belum dikatakan pulih seperti dahulu sebelum Pandemi ada. Masih banyak orang-orang yang mengatakan bahwa Pandemi membuat hidup susah, memang kenyataannya seperti itu.

Pandemi membuat segala hal menjadi sulit, tentu saja hal ini berdampak juga terhadap seni pertunjukan yang ada. Seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. performance biasanya melibatkan empat unsur: waktu, ruang, tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton.

Di era Pandemi Seni Pertunjukan tentu seakan-akan mati, begitu juga yang ada di Pariaman. Seni pertunjukan Di Padang Pariaman sendiri biasanya dirangkum didalam sebuah acara yang dinamakan Alek Nagari. Alek Nagari adalah acara yang berisikan banyak pertunjukan seni tradisional yang digunakan untuk melestarikan seni tradisi tersebut.

Alek nagari merulakan sebuah acara yang diadakan untuk mengatasi hilangnya budaya dan kesenian yang ada di Kabupaten Padang Pariaman. Acara yang didakan diantaranya perlombaan Gandang Tasa, penampilan kesenian tradisional Ulu Ambek, Baindang dan penampilan kesenian dari berbagai sanggar yang ada di Kabupaten Padang Pariaman. 

Seni Pertunjukan di Padang Pariaman sekarang bisa dikatakan sudah tidak ada lagi, tidak banyak sanggar seni yang melaksanakan kegiatannya sekarang ini karena akibat Pandemi Covid-19. Hal ini tentu sudah menjadi bumerang tersendiri bagi Sanggar Seni tersebut karena selain Faktor melestarikan tradis-tradisi Minangkabau. Seni pertunjukan yang dikemas dalam Alek Nagari juga merupakan sebagai faktor ekonomi bagi sanggar tersebut. Karena hal ini Pandemi cukup berdampak bagi kelangsungan dari Sanggar Seni itu sendiri.

Alek Nagari tentu didalamnya banyak seni pertunjukan yang dipertontonkan, kalau tidak ada sanggar seni, siapa yang mau mengisi acara didalam Alek Nagari tersebut. Hal inu menjadi bukti kuat bahwa sekarang bisa dikatakan sanggar seni semakin hari, semakin berkurang karena orang-orang atau masyarakat yang dianjurkan dirumah, tidak boleh keluar dari rumah.

Banyak masyarakat mengatakan kepada salah satu sanggar seni, kenapa tidak dibuat Youtube, Siaran langsung Facebook saja untuk keberlangsungan sanggar seni, penulis berpendapat bahwa, kalau sebuah sanggar seni beralih ke Sosial media(online) tidak mungkin karena masyarakat di Kabupaten Padang Pariaman bisa dikatakan belum semua mengenal Internet. Penikmat  Seni Pertunjukan sendiri banyak berasal dari kalangan orang tua-tua. Anak muda tidak banyak yang menyukai kesenian tradisional ini. Tentu orang tua tidak semua yang bisa memainkan teknologi karena hal ini tentu seni pertunjukan di Pariaman seakan-akan mati.

Beralih ke Alek Nagari sekarang sejak Era pandemi Covid-19 Alek Nagari di Padang Pariaman juga ikut terkena dampaknya. Sebelum Pandemi Alek nagari di Padang Pariaman begitu eksis di tengah Masyarakat karena hal ini menjadikan Alek Nagari adalah sebuah hiburan yang digunakan oleh masyarakat untuk melihat kesenian Tradisi. Alek nagari sendiri tentu beriringan dengan seni pertunjukan karena didalam Alek Nagari  disuguhkan pertunjukan-pertunjukan misalnya Pertunjukan Indang, Tari, Silek, Ulue Ambek, Gandang Tasa dan lain sebagainya. Orang tua biasanya mau melihat alek nagari semalam suntuk tetapi sekarang sudah tidak ada lagi karena Hal ini berakibat pada pelestarian Seni Tradisi itu sendiri.

Pandemi Covid-19 mengakibatkan segala hal menjadi terhambat, di bidang Seni Pertunjukan saja hal ini berdampak pada matinya sanggar kesenian tradisional khususnya yang ada di Padang Pariaman. Penulis karena pandemi berada di Kampung. Semenjak Covid-19 melanda hampir 2 tahun penulis sudah tidak ada lagi melihat Seni pertunjukan yang ada di Padang Pariaman yang dikemas dalam Alek Nagari. Hal ini tentu bisa menjadi kekahawatiran bagi kita semua karena sulit mencari jalan keluar bagi sanggar kesenian dan juga acara Alek Nagari supaya tetap eksis di tengah masyarakat. Berbeda halnya dengan kesenian yang ada di Kota besar, kesenian disana bisa memanfaatkan teknologi dan juga mudah diekspos melalui media. Di Padang Pariaman Sanggar kesenian tentu jarang diekspos, kalau ada misalnya masuk VCD/ Kaset. Hal ini menunjukan bahwa kita harus mencari jalan keluar agar Seni Pertunjukan Tradisional  tetap eksis walaupun di tengah Pandemi. 

*Penulis adalah Abdul Jamil Al Rasyid  Mahasiswa Sastra Minangkabau FIB Unand angkatan 2019 berdomisili di Padang Pariaman Santri Pondok Pesantren Madinatul Ilmi Nurul Ikhlas  Patamuan Tandikek.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »