BENTENGSUMBAR.COM – Pernyataan Plt Ketua Umum PSI, Giring Ganesha yang menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pembohong menuai sorotan publik tak terkecuali Pakar Hukum dan Tata Negara Refly Harun.
Pakar hukum tersebut menilai pernyataan Giring Ganesha yang menyebut Anies Baswedan sebagai pembohong itu merupakan tuduhan yang serius.
“Ini tuduhan yang serius. Luar biasa. Kira-kira kalau nama Anies Baswedan diganti Jokowi kira-kira Giring setuju nggak ya?,” ujar Refly Harun.
Refly juga mengaku heran mengapa Giring yang merupakan ketua umum partai politik nasional malah fokus mengkritik Anies yang notabene hanya gubernur DKI.
“Lho, kenapa kok tidak mengkritik presiden ya? Ketua umum itu counter part-nya presiden, jadi jangan rendahkan diri hanya untuk mengevaluasi seorang gubernur. Allahu akbar. Tapi it’s okay. Barangkali ini juga pembelajaran buat Giring, yang kalau kita mau jujur pengalaman politiknya baru dua tiga tahun,” tuturnya.
Lebih lanjut, Refly beranggapan dari sejumlah pemimpin daerah di Indonesia Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merupakan sosok yang paling banyak dikritik dan dihujat.
Mengutip Hops.id, Rabu 22 September 2021, Refly Harun juga menyebut Anies tak pernah marah atau membalas setiap kali dikritik.
Lantaran hal itulah, kata Refly, banyak pihak yang kemudian ‘ketagihan’ mengkritik mantan Menteri Pendidikan (Mendikbud) RI tersebut.
“Pokoknya paling enak memang mengkritik Anies Baswedan. Kenapa? Biasanya nggak membalas,” ungkap Refly.
Diwartakan sebelumnya, Giring Ganesha mengaku tak rela jika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi presiden RI.
Giring Ganesha pun menyindir Anies bahwa jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong.
Menurutnya, kebohongan Anies Baswedan yang ia maksud yakni pura-pura peduli kepada rakyat yang tengah menderita karena pandemi Covid-19.
“Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat, sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan presiden 2024. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan,” kata Giring beberapa waktu lalu, dilansir dari CNN Indonesia.
Ia pun menilai, Anies selalu menampakkan diri seolah peduli dengan penderitaan rakyat di masa pandemi di depan media.
Maka dari itu, Giring mengajak publik untuk menguji kepedulian Anies saat membelanjakan uang rakyat di masa pandemi.
Mantan vokalis band Nidji itu kemudian mencontohkan, Anies telah mengabaikan tekanan rakyat yang meminta membatalkan rencana balap mobil Formula E dan menggunakan Rp1 triliun.
Menurut Giring, uang muka acara Formula E dibayar Anies pada saat pemerintah mengumumkan negara dalam keadaan darurat pandemi.
“APBD Jakarta yang begitu besar dia belanjakan untuk kepentingan ego pribadi untuk maju sebagai calon presiden 2024. Uang Rp 1 triliun dia keluarkan padahal rakyat telantar tidak bisa masuk rumah sakit yang penuh. Rakyat kesulitan makan karena kehilangan pekerjaan,” ujarnya. (terkini)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »