Jadi Perempuan Tangguh Saat Pandemi, Apa Saja Yang Perlu Dilakukan?

Jadi Perempuan Tangguh Saat Pandemi, Apa Saja Yang Perlu Dilakukan?
PEREMPUAN memegang peran penting dalam keluarga, mengurus rumah tangga, anak dan suami, dan seringkali masih harus bekerja. Oleh karena itu perempuan perlu menjaga kesehatannya agar kesehatan keluarga turut terjaga.


Dokter Sonia Wibisono membagikan tips menjaga kesehatan diri dan keluarga di tengah pandemi Covid-19, khususnya bagi perempuan. Menurutnya di masa pandemi ini yang terpenting adalah kesehatan, jadi perempuan sebaiknya menunda program diet untuk menurunkan berat badan.


Terlebih lagi, lanjut dia, jika berat tubuh masih di ambang batas normal. Kecuali, badan sudah terlampau gemuk yang justru membahayakan kesehatan. Sonia menekankan bahwa kita harus benar-benar menjaga daya tahan tubuh kita di saat pandemi ini.


Empat tips dari dr Sonia bisa jadi rujukan dalam menjaga kesehatan saat new normal pandemi Covid-19. Yang pertama, olahraga secara rutin, minimal tiga kali seminggu dengan durasi 30-60 menit per sesi.


Meski new normal sudah memperbolehkan untuk beraktivitas di luar ruangan, sangat disarankan untuk olahraga di rumah saja. Namun bagi yang suka berlari, ia memperingatkan untuk hati-hati karena ada risiko bahaya untuk tumit dan lutut.


Jadi, menurut dia, sebaiknya disarankan untuk jalan cepat saja. Jenis olahraga ini adalah pilihan yang paling baik. Selain itu, senam, yoga, pilates juga pilihan bagus untuk kesehatan, melancarkan darah serta melampiaskan stres.


Kedua, kita dianjurkan mengonsumsi makanan sehat untuk memenuhi kebutuhan asupan gizi yang tercukupi. Hal ini bisa dilakukan dengan memasak makanan sehat sendiri. Makanan yang akan dikonsumsi tentu harus memenuhi gizi seimbang, mulai dari karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral.


Sonia pun menekankan bahwa lemak juga penting bagi tubuh, tapi pilihlah lemak dari yang baik, seperti lemak tidak jenuh alpukat dan kacang-kacangan. Lemak juga penting untuk hormon, tapi jangan lemak yang bisa membuat sumbatan pembuluh darah.


Ketiga, meluangkan waktu untuk me time. Pasalnya, stres saat pandemi bisa bisa memberi efek buruk pada sistem kekebalan tubuh, yang bisa menyebabkan sakit.


Me time pun bisa dilakukan di rumah lewat hal-hal sederhana yang membuat rileks, seperti mendengarkan musik, menyalakan lilin-lilin aroma terapi, menonton film hingga memasak.


Terakhir, pastikan untuk selalu menjaga kebersihan supaya tidak mudah terserang virus maupun jatuh sakit selama pandemi. Tetaplah menjaga kebersihan terutama ketika beraktivitas di luar ruangan.


Sonia juga mengingatkan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker tiap keluar rumah, mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol 70%. Jika tangan terasa kering, pakai pelembab setelahnya.


Kesehatan mata


Kesehatan mata juga sangat penting saat pandemi. Pasalnya sebagian perempuan harus tetap bekerja di rumah atau work from home. Karenanya, seringkali mata terasa kering akibat terlalu banyak melihat layar gadget.


Menurut dr Mohammad Eko Prayogo, M.Med.Ed., Sp.M(K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Mata FK-KMK UGM, batas toleransi screen time yang dikatakan sehat adalah 20 menit, semakin singkat semakin baik.


Dia mencontohkan seperti 20 menit bekerja, 20 menit istirahat, dan 20 menit aktivitas jalan-jalan. Ini karena setelah lebih 20 menit otot mata sudah kelelahan sehingga perlu diistirahatkan. 


Dia pun memberikan tips menjaga kesehatan mata saat di masa pandemi, yakni mengatur jarak dengan gawai minimal 30 cm, menyetel tingkat brightness yang tidak terlalu terang maupun redup, serta menyesuaikan ukuran font pada layar sesuai kemampuan mata.


Tak hanya itu, Eko menganjurkan untuk mengatur ruang kerja yang ber-AC agar jangan terlalu dingin karena dapat membuat mata menjadi kering atau muka jangan langsung terkena AC. Dia juga mengingatkan jangan terlalu fokus sehingga lupa berkedip.


Menjaga asupan vitamin A juga sangat penting bagi kesehatan mata. Perlu diketahui, secara alamiah mikronutrient seperti retinoid yang ada pada vitamin A berfungsi sebagai bahan bakar sel saraf mata sangat dibutuhkan oleh tubuh. 


Namun apakah perlu adanya suplementasi itu tergantung dari masing-masing individu, apabila mengalami defisiensi atau kondisi penyakit tertentu baru dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen vitamin A. 


Jika mengalami mata merah karena kelelahan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, yang pertama mengistirahatkan mata selama 10 menit. 


Kalau alergi sudah berat, boleh diberikan tetes mata namun tetap harus berhati-hati karena dalam obat tersebut terdapat pengawet. Apabila sudah mengalami pembengkakan dan mata merah harus segera diperiksakan ke dokter spesialis mata. 


Untuk tambahan perlindungan juga alangkah lebih baik di masa pandemi seperti sekarang ini tidak menggunakan softlens namun menggunakan kacamata saja agar terhindar dari hal-hal buruk pada mata yang tidak diinginkan. (Ralya – Kinanti communication)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »