BENTENGSUMBAR.COM - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli mengatakan, di mana ada Front Pembela Islam (FPI), di situ pasti ada keributan.
Karenanya, Guntur Romli menilai sudah tepat pemerintah membubarkan ormas bentukan Habib Rizieq Shihab (HRS) itu.
Hal tersebut disampaikan Guntur mengomentari pernyataan Bareskrim Polri soal adanya eks anggota FPI membantu Irjen Napoleon Bonaparte (NB) yang diduga menganiaya tersangka penistaan agama Muhammad Kace.
"Di mana di situ ada FPI, pasti ada keributan, sudah benar dibubarkan, eh yang ditahan belum juga tobat," tulis Guntur di akun Twitternya, @GunRomli, Selasa, 21 September 2021.
Sebelumnya diberitakan, Irjen Napoleon diduga menganiaya Muhammad Kace di rumah tahanan Bareskrim Polri.
Napoleon juga disebut melumuri Kace dengan kotoran manusia.
Napoleon maupun Muhammad Kace sama-sama menyandang status tahanan. Napoleon divonis 4 tahun karena menerima suap dari terpidana korupsi Bank Bali, Djoko Tjandra.
Sementara, Muhammad Kace menjadi tersangka kasus penghinaan agama.
Belakangan Bareskrim Polri mengungkapkan bahwa dalam menjalankan aksinya, Napoleon dibantu tiga tahanan lain, salah satunya adalah mantan Panglima Laskar FPI, Maman Suryadi.
Adapun Maman ditahan di rutan Bareskrim Polri karena kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat.
"Salah satunya adalah napi dalam kasus yang melibatkan organisasi eks FPI ya, (inisial) M. Iya (Maman Suryadi)," ujar Dirtipidum Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi kepada wartawan, Selasa, 21 September 2021.
Sementara dua tahanan lainnya, lanjut Andi, merupakan tahanan dalam kasus pidana umum dan tidak terkait dengan FPI.
"Tidak ada kaitan dengan FPI. Kalau eks FPI kan jelas, dua lagi itu untuk tahanan dalam kasus pidana umum terkait masalah pertanahan," ungkapnya. (Netralnews)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »