Politisi Demokrat Sebut Penguasa Mengelak Usut Kasus Kematian Munir, Netizen: SBY 10 Tahun Juga Tidur

BENTENGSUMBAR.COM - Politisi Demokrat, Rachland Nashidik menyebut hilangnya laporan Tim Pencari Fakta (TPF) kasus Munir hanya omong kosong belaka.

Melalui akun Twitter pribadinya, Rachland Nashidik sangat yakin bahwa laporan TPF Munir tersebut sampai saat ini masih berada di laci istana presiden.

Rachland Nashidik juga meyakini laporan TPF Munir itu tidak hanya berada di istana presiden, tetapi menurutnya juga berada di laci para penegak hukum.

"Omong kosong laporan TPF Munir hilang. Laporan pasti ada di istana, tapi juga di laci para penegak hukum," ujarnya, dikutip Galamedia, Selasa 7 September 2021.

Menurutnya, pada hari dimana laporan TPF tentang kasus Munir itu disampaikan, SBY yang saat itu menjadi Presiden Indonesia langsung membagikannya kepada para penegak hukum.

Ia pun menyinggung pemerintahan Jokowi yang menurutnya sudah berbohong mengenai laporan TPF Munir itu yang dinyatakan hilang.

Bahkan Rachland Nashidik menyebut pernyataan istana yang menyatakan Laporan TPF kasus Munir hilang itu sebagai cerminan upaya penguasa yang mengelak untuk mengusut kasus kematian Munir.

"Pada hari laporan itu disampaikan, Presiden SBY membagikannya pada mereka. Mungkin omong kosong hilang itu cermin upaya penguasa mengelak desakan mengusut sekutunya sendiri," katanya.

Selain itu, Rachland Nashidik menegaskan bahwa kabara mengenai laporan TPF itu dihilangkan SBY untuk mencegah pengungkapan pembunuhan Munir hanyalah berita hoax.

Pasalnya, pemerintahan SBY justru sudah melakukan tindak pidana pada aktor-aktor utama pembunuh Munir, dari Garuda hingga Badan Intelijen Negara (BIN).

Namun menurutnya, rantaian kasus tersebut putus lantaran Muchdi PR yang merupakan Deputi V BIN saat Munir dibunuh, dibebaskan pengadilan.

"Twist seolah laporan TPF dihilangkan SBY untuk mencegah pengungkapan pembunuhan Munir adalah hoax," katanya.

"Fakta keras: pemidanaan aktor aktor utama, dari Garuda hingga BIN, sudah dilakukan. Tapi rantai kasus putus karena Muchdi PR, Deputi V BIN saat Munir dibunuh, dibebaskan pengadilan," sambungnya.

Sementara itu, pernyataan Rachland Nashidik terkait Laporan TPF kasus kematian itu pun mengundang reaksi beragam dari netizen.

Netizen bahkan beramai-ramai untuk mengkritisi pernyataan dari politisi Demokrat tersebut lantaran terkesan membela SBY.

Banyak dari netizen yang tak setuju dengan pernyataan Rachland Nashidi tersebut. Mereka justru menilai SBY tidak berbuat apa-apa untuk mengusut kasus kematian Munir.

Seperti netizen dengan akun @BossToukeelsa, ia menilai bahwa jika laporan TPF Munir itu benar-benar hilang, maka yang menghilangkan itu menurutnya SBY bukan Jokowi.

"Laporan TPF munir diserahkan ke SBY, jika hilang berarti dialah yang menghilangkannya beda kalau diserahkan ke jokowi tentu jokowi yg tanggung jawab," tulisnya.

Sementara itu, netizen dengan akun @SaburRahim, tampak kecewa dengan pernyataan Rachland Nashidik itu yang dianggapnya rakyat harus percaya pada SBY.

Ia menilai pernyataan Rachland Nashidik itu seolah-olah menginginkan rakyat untuk percaya pada SBY, padahal menurutnya SBY juga tak menghasilkan apapun untuk kasus Munir selama 10 tahun masa jabatannya.

"Jadi kita harus percaya pada penguasa 10 tahun yang tidak menghasilkan apapun soal Munir," katanya.

Hal senada juga diungkapkan oleh netizen lainnya dengan akun @Indahsah16 yang menyebut SBY selama 10 tahun menjabat presiden tidak menghasilkan apa-apa dalam kasus Munir. "SBY 10 th juga cuma tidur untuk kasus Munir," pungkasnya. (Galamedia)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »