BENTENGSUMBAR.COM - Satu ideologi yang pernah eksis dalam bentuk partai politik, yakni Partai Komunis Indonesia (PKI) sudah sirna alias tidak lagi eksis.
Namun, kewaspadaan terhadap lahirnya bibit paham tersebut masih harus ditumbuhkan masyarakat.
Begitu intisari dari pemaparan mantan Ketua Mahkamah Agung (MA), Prof. Bagir Manan, dalam diskusi virtual Forum Diskusi Guru Besar dan Doctor Insan Cita, bertemakan TNI vs PKI, Minggu malam, 26 September 2021.
Mulanya, dia memaparkan bahwa sejak PKI dibubarkan pada tahun 1966, gerakan komunisme secara politik bisa dibilang tidak lagi mawujud. Sehingga, tidak tepat jika ada anggapan PKI masih bergerak di tanah air.
"Kita mestinya tidak lagi melihat kasus PKI itu dalam arti PKI dalam kekuatan politik, karena paling tidak secara hukum sebagai kekuatan politik PKI tidak ada," ucap Bagir, dilansir dari RMOL.
Tetapi, Bagir sepaat dengan apa yang dijelaskan nara sumber lainnya dalam diskusi ini, yaitu mantan Panglima TNI, Jendral (Purn) Gatot Nurmantyo.
Di mana, disampaikan bahwa jika yang dimaksud PKI adalah berwujud paham komunisme atau marxisme, maka sudah barang tenut harus diwaspadai masyarakat.
Karena menurutnya, komunisme adalah sebuah paham yang menunjukkan suatu hal yang tidak wajar, dan tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang umum di tatanan kehidupan manusia atau keluar dari tatanan kehidupan bangsa Indonesia khususnya.
Sehingga, Bagir memberikan penegasan soal eksistensi PKI yang sebenarnya adalah paham komunis, yang dalam praktik politiknya di banyak negara sudah tidak lagi murni digunakan.
Tapi justru, pikiran-pikiran manusia yang membuat seolah-olah komunis masih eksis hingga hari ini.
"Kita harus berani bertanya apakah kehidupan komunisme itu di tanah air kita tidak datang dari kita yang anti komunis itu? Yaitu, kita mengklaim diri sebagai anti komunis tapi tingkah lakunya adalah tingkah laku yang memberi nafas kepada komunisme itu sendiri," tuturnya.
Dari situ, mantan Ketua Dewan Pers ini meminta masyarakat untuk tidak begitu khawatir dengan isu komunisme, marxisme atau bahkan PKI.
Karena pada dasarnya, menurut dia Indonesia sudah memiliki Pancasila yang sudah barang tentu berbeda dengan akar pemikiran ideologi kiri tersebut.
"Kita mempunyai Pancasila, sudah jelas Pancasila itu baik ditinjau dari sisi marxisme maupun komunisme itu tidak ada yang cocok," kata Bagir.
"Meskinya kalau kita ini benar-benar Pancasila tidak ada masalah itu, dengan sendirinya komunisme itu sudah mati sendiri," tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »