Santri Sebagai Panutan Pemaju Genarasi Milenial Indonesia

SEBAGAI santri, kita pasti mengetahui keikutsertaan dan keaktifan kita untuk negara dan kemerdekaan karna sangat berpengaruh besar sejak masa kolonial penjajahan menyerang tanah air Indonesia, dan itu  tidak lepas dari keikutsertaan santri dan para ulama, dan kiai. 

Namun seiring berjalannya waktu, di era globalisasi ini begitu sangat keadan begitu  memilukan, banyak ulama dan para kiai sudah tidak di hargai lagi bahkan kesopanan sudah sangat tidak di tempatkan untuk mereka, banyaknya pemaksaan yang tak sewajarnya nya bagi mereka, berlalunya kehidupan bermunculan nya ustadz-ustadz yang hanya mencari sensasi global membuat kedudukan mereka seoalah-olah salah di mata masyarakat, namun mereka tetap mulia dimata orang yang beragama dan berillmu, karena para ulama itu adalah pewaris para nabi-nabi (Al-ulama’u waratsatil Ambiya). 

Ulama adalah pewaris nabi-nabi. Ulama (orang-orang) berilmu sebagai panutan bagi kita, pembimbing bagi kita sebagai suri tauladan yang baik bagi kita, penunjuk jalan yang baik menuju jalannya, namun perbedaan-perbedaan masing-masing terkadang membuat kesalahpahaman yang membuat semuanya tidak sejalan lagi  dengan saat sekarang ini apalagi dengan  adanya globalisasi ini, kita harus dapat mengambil dan konsisten dalam mengambil dan mencerna setiap informasi dan harus bisa membedakan mana berita yang baik untuk di cerna dalam kehidupan sehari-hari dan mana berita yang buruk. 

Jadilah  sebagai generasi pemuda bangsa yang cerdas dalam setiap situasi keadaan walaupun berjuta beribu hal baru namun kita harus siap bertarung untuk masa dan zaman itu, kadang-kadang berita yang tidak di benarkan tersebar luaskan baik tentang negara, ulama, para kiai, para ustadz, para habib habaib, para santri, dan para kandidat negara sehingga menghasilkan kesalah pahaman yang membuat kita telah salah dalam menyaring informasi tersebut, maka dari itu sebagai santri milenial kita harus semangat dan ikut serta dan bertindak dalam perlawanan era globalisasi ini dan mampu mencerna dan mengambil informasi dengan sebaik-baiknya. 

Dapat kita lakukan dengan menyaring setiap informasi yang masuk baik dalam bentuk berita, ataupun media apapun itu, tugas kita sebagai santri yang di percaya segenap bangsa sebagai panutan umat, dapat kita perlihatkan dengan penyampaian ceramah dengan tutur kata yang baik dan sopan, lalu di share di media sosial, karna para santri adalah cerminan baru baik bagi diri sendiri keluarga maupun di sekitar masyarakat. 

Dan dapat kita lakukan dengan membentuk organisasi- organisasi Islam, melakukan webinar-webinar untuk berkomunikasi dengan setiap santri baik luar ataupun dalam negeri bahkan seluruh dunia, berkerja sama, saling share ilmu pengetahuan, saling memecahkan masalah dan saling menciptakan ide-ide kreatif untuk kemajuan bangsa dan negara, agama dan masyarakat sehingga kita dapat hidup damai tentram tanpa adanya tekanan bekerja sama mencari cara menghilang kan kebiasaan yang dapat berpengaruh besar bagi masyarakat, seperti teknologi maju sekarang ini yang sangat berpengaruh hebat bagi anak-anak usia muda dapat kita atasi dengan menbuat berbagai kegiatan atau pun acara baik acara perlombaan seperti (MTQ)memberikan sertifikat, piagam, sebagai penghargaan bagi mereka untuk menambah semangat bagi mereka untuk lebih giat maju lagi kedepan nya, dengan cara membuat (TPQ) atau pondok tahkfiz sehingga lebih banyak hal yang baik di setiap lingkungan pasti orang yang berada di lingkungan tersebut juga baik juga sehingga orang tua lebih mengarah kan anak- anak nya ke arah ke agamaan sehingga anak-anak dapat di didik dengan baik mulai dari usia dini karna kemajuan pola pikir setiap orang itu sangat berpengaruh dari lingkungannya. 

Apabila lingkungannya baik maka ia akan baik juga namun apabila ia di besar kan dalam lingkungan yang tidak baik maka dia akan menjadi pribadi yang dicontohkan dilingkungan sekitar nya, santri juga berperan menciptakan dan menyebar luaskan ajaran Islam sesuai dengan ajaran dan syariat Islam yang di ajarkan oleh Rasulullah Saw, menciptakan politisi berbasis pesantren dan memperjuangkan hak kaum berkekurangan, mengajar kan ilmu-ilmu Al-Qur’an di daerah masing-masing dan mengajar kan bagaimana berbicara, bersikap, dan berpakaian yang baik menurut syariat Islam, memberikan pencerahan rohani dengan mengadakan tabliq Akbar dengan mengundang buya, atau habib habaib yang dapat berpengaruh besar untuk perubahan kemajuan umat, dan mencontohkan bagaimana sikap tutur kata yang baik, sopan terhadap guru, orang tua, dan para ulama, dan yang lebih tua ataupun lebih besar dari kita, mendahulukan urusan agama di setiap seling kegiatan di era globalisasi ini kadang santri terkendala dengan berbagai teknologi informasi yang dulunya sangat di jaga tak boleh di gunakan di pesantren, dan sekarang harus dihadapkan dengan itu semua, namun sebagai santri kita harus dapat berkembang dengan memanfaatkan teknologi yang ada baik itu aplikasi yang berbasis android, not books, komputer, laptop dan lain sebagainya, namun demikian peran santri di era globalisasi ini kaum muslimin betul- betul di uji tentang keimanan nya terhadap Allah SWT. 

Terutama bagi para santri dihantui dengan berita-berita media yang tidak pada tempatnya namun itu jangan membuat kita justru lemah dan patah semangat karna dengan bekal ilmu pengetahuan kita sebagai santri, kita pasti bisa untuk melawan dan memberantasnya, walaupun orang berkata lain tentang diri kita namun pada hakikatnya hanya Allah lah yang mengetahui setiap hamba-Nya, maka dari itu majulah para santri tunjuk kan jati diri mu bahwa engkau adalah generasi muda milenial yang terbaik untuk bangsa mu ke depannya.

*Penulis adalah Asma Lida Dewi,
Mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 
Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negri Imam Bonjol Padang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »