BENTENGSUMBAR.COM - Pandemi membuat semua negara mengunci diri untuk membangun hubungan bilateral. Namun, kini dengan penurunan angka pengidap Covid-19, sudah banyak negara membuat forum untuk membantu negara dunia.
Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan pentingnya kerja sama internasional untuk mengatasi pandemi covid-19. Hal tersebut disampaikan Puan dalam pertemuan virtual The Prepatory Committee of The Fifth World Conference of Speakers of Parliament (5WCSP), Senin malam (22/2).
“Pandemi global ini menyadarkan akan pentingnya kerja sama internasional dalam menangani masalah bersama ini. Saat ini kerja sama internasional telah menjadi kepentingan nasional masing-masing negara,” kata Puan.
Dalam acara yang berlangsung dari pukul 20.00 – 23.00 WIB, Puan hadir didampingi Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP), Sihar Sitorus. Pertemuan World Conference of Speakers of Parliament diadakan setiap 5 tahun dan merupakan pertemuan puncak Inter-Parliamentary Union (IPU).
Pertemuan ini bertujuan untuk membahas berbagai isu yang menjadi kepentingan bersama Parlemen dunia. Pertemuan mendatang direncanakan diadakan di Wina, tanggal 6-9 September 2020. Selain pertemuan utama 5WCSP, pada kesempatan itu akan diadakan pula Summit of Women Speakers of Parliament (SWSP).
Pertemuan dipimpin oleh Presiden IPU Duarte Pacheco dan dihadiri 19 anggota Preeparatory Committee, yang merupakan Speaker dan Presiden Parlemen berbagai negara. Preparatory Committee bertugas menyiapkan pertemuan utama 5WCSP terkait substansi, tema, format, dan hasil pertemuan.
Puan merupakan satu-satunya pimpinan Parlemen dari Asia Tenggara yang menjadi bagian dari Preparatory Committee. Pada pertemuan Preparatory Committee ini, Puan juga diminta untuk menyiapkan SWSP, bersama beberapa Pimpinan Parlemen perempuan lainnya.
Puan menyampaikan pandangannya bahwa 5WCSP kali ini diadakan pada saat yang tepat, yaitu di saat dunia menghadapi tantangan besar untuk mengatasi pandemi Covid-19. Menurutnya acara ini akan menjadi forum yang bermanfaat untuk mempererat kemitraan global, dan memperkuat solidaritas bersama.
"Termasuk untuk berbagi pengalaman dan meningkatkan kepemimpinan parlemen untuk berkontribusi menangani pandemi, dan melakukan pemulihan pasca pandemi yang sejalan dengan pencapaian SDGs, perubahan iklim, dan pemberdayaan perempuan," terangnya.
Tuan Rumah
G20 merupakan forum ekonomi global yang dibentuk untuk merespons krisis ekonomi pada 1997-1998 dan beranggotakan 20 negara.
Indonesia ditunjuk menjadi presidensi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 2022 mendatang. Artinya, Tanah Air akan menjadi negara Asia ke-5 yang menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin dunia, setelah Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, dan Arab Saudi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan KTT G20 akan berlangsung pada periode 1 Desember 2021-30 November 2022 dengan terdapat 150 pertemuan dengan site event.
Rangkaian pertemuan terdiri dari, berbagai kelompok kerja (working group), termasuk pertemuan tingkat menteri keuangan, dan dihadiri pula seluruh kepala negara dan kepala pemerintahan. KTT G20 akan dihadiri dengan jumlah delegasi 500 hingga 5.800 untuk setiap acara sepanjang tahun.
"Pertemuan dilakukan secara hibrid dengan mempertimbangkan kondisi pengendalian covid, dan dilakukan secara fisik sesuai parameter yang ada," ujar Airlangga.
Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan Indonesia siap menjadi tuan rumah forum parlemen negara G20 tahun depan. Puan juga mengundang secara resmi pimpinan parlemen negara G20 untuk hadir.
“Kami mengucapkan apresiasi atas kepemimpinan dan capaian Presidensi Italia dalam rangkaian acara G20 tahun ini, termasuk dengan menyelenggarakan P20,” kata Puan saat menerima estafet kepemimpinan P20 dari Italia di Roma, Jumat, 8 Oktober 2021 waktu setempat.
Gelaran tahunan negara-negara G20 akan diselenggarakan di Indonesia pada September 2022. P20 yang merupakan forum parlemen negara-negara G20 diselenggarakan dalam satu rangkaian KTT G20.
Presiden Joko Widodo akan menerima tongkat estafet Presidensi G20 dari Italia pada akhir Oktober mendatang.
“Mulai 1 Desember 2021, Indonesia mendapat kepercayaan memegang Presidensi G20. Kami siap untuk melanjutkan kesuksesan Presidensi G20 Italia,” ujar Puan.
Menurut perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini, Presidensi G20 Indonesia mengambil tema “Recover Together, Recover Stronger” untuk menjawab tantangan global. Puan kemudian mengungkap isu-isu prioritas Presidensi G20 Indonesia.
“Yaitu meningkatkan produktivitas, membangun ekonomi dunia yang tangguh dan stabil, mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kemitraan antar-pemangku kepentingan, serta memperkuat kepemimpinan kolektif global,” tuturnya.
Puan menekankan, dunia perlu bersatu untuk menyelesaikan masalah global secara bersama. Karena itu, Indonesia juga akan menekankan pentingnya kemitraan dan inklusivitas selama Presidensi G20.
Laporan: Mela
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »