Perempuan Dunia Pengubah Stigma

BENTENGSUMBAR.COM - Aksi mengubah dunia tidak hanya bisa dilakukan oleh laki-laki, akan tetapi perempuan juga bisa mengubah dunia dengan aksi dan pencapaiannya yang luar biasa. Kesetaraan laki-laki dan perempuan tidak menutup kesempatan bagi perempuan untuk bisa berkarya hingga mengubah dunia menjadi lebih baik.

Sebelumnya, banyak stigma negatif terhadap kaum perempuan sampai saat ini. Padahal, perempuan tidak lagi dipandang sebelah mata, mereka memiliki hak yang sama sesama manusia. 

Namun, di Indonesia masih saja ada beberapa orang menganggap bahwa wanita memiliki batasan saat disandingkan dengan kaum pria. Hal itu bisa dirasakan ketika perempuan dalam lingkup pekerjaan, pertemanan sampai lingkungan. 

Perempuan kerap dianggap pekerjaannya hanya di dapur saja, dan tidak bisa menjadi pemimpin. Stigma itu sudah tidak berlaku untuk saat ini. Perempuan bisa melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh kaum pria. 

Berbeda dengan perempuan dunia yang saat ini berjuang untuk hak-hak mereka sebagai perempuan yang masih menjadi permasalahan. Tak heran jika semakin banyak perempuan hebat yang telah membuat suatu perubahan yang baik dengan karya dan aksi-aksi mereka.

Seperti yang dilakukan Sosok Jacinda Ardern, Perdana Menteri Selandia Baru, adalah salah satu pemimpin perempuan yang sekarang berada di bawah lampu sorot. Dengan slogan go hard and go early, Ardern telah memberlakukan karantina 14 hari pada siapa pun yang memasuki negara itu pada 14 Maret serta lockdown ketat dua minggu kemudian, ketika total infeksi baru kurang dari 150 orang dan bahkan belum ada yang meninggal.

Melihat gaya kepemimpinan Jacinda membuat semua negara kagum bahkan tak segan-segan Jacinda banyak yang bilang cocok untuk memimpin dunia saat ini. 

Ada pula, Angela Merkel yang merupakan salah satu perempuan berpengaruh di dunia akan segera mengakhiri masa jabatan sebagai kanselir Jerman. Setelah 16 tahun memimpin Jerman, perempuan berusia 67 tahun itu menciptakan kebijakan yang banyak dipuji dan dikritik. Ia bahkan berhasil mengatasi krisis ekonomi global yang dialami Jerman.

Dalam dunia islam, ada sosok Fatima Al-Fihri. Ia adalah seorang Muslim pertama yang mendirikan perguruan tinggi. Namanya tercatat dalam sejarah Islam sebagai pendiri universitas tertua di dunia.

Sebagai pelopor dunia pendidikan formal, karyanya jelas telah membuka gerbang pengetahuan, yang akhirnya membawa kesejahteraan bagi seluruh penduduk di dunia.

Dikutip dari laman Jerman Deutsche Welle (DW), Fatima Al Fihri adalah pendiri universitas tertua di dunia bernama Al-Qarawiyyin di Kota Fez, Maroko. Kabarnya, universitas tersebut masih beroperasi hingga sekarang.

Universitas Al-Qarawiyyin dibangun oleh Fatima pada 254 Hijriah atau 859 Masehi. Fatimah mendirikan universitas ini, yang berawal dari sebuah masjid dengan nama yang sama. Universitas Al-Qarawiyyin menjadi universitas tertua di dunia versi UNESCO dan Gunnes World Record sebagaimana ditulis dari laman DW.

Terakhir dari Indonesia adalah Puan Maharani.  Ia merupakan sosok perempuan dari putri Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan.

Darah politik tampaknya mengalir dari kedua orang tuanya, baik sang ibu, Megawati, maupun sang ayah, Taufik Kiemas yang pernah menjabat Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI. Cucu dari Presiden pertama RI sekaligus Proklamator Soekarno ini sudah mengenal dunia politik sejak usia muda dan digadang-gadang meneruskan tradisi politik dalam keluarga Soekarno. 

Pada Pemilu 2014, Puan maju lagi sebagai caleg dan lolos. Namun, istri dari pengusaha Hapsoro Sukmonohadi atau akrab disapa Happy Hapsoro itu memutuskan mundur dari Senayan karena ditarik Jokowi jadi menteri.

Akhirnya, ibu dua anak itu menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia pada Kabinet Kerja. Puan maju kembali mencalonkan sebagai anggota legislatif dari Dapil Jateng V pada Pemilu 2019, dan berhasil meraih suara tertinggi sebanyak 404.034 suara. 

Di usia yang masih relatif muda, 46 tahun sekarang ini, karier politik Puan tampaknya kian melesat dengan terpilih sebagai Ketua DPR RI untuk masa bhakti 2019-2024. 

Bahkan, Puan pun sudah ancang-ancang melepas jabatan Menko yang diembannya sebelum dilantik menjadi wakil rakyat, sebab tidak mungkin merangkap jabatan di eksekutif dan legislatif. 

Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »