Soal Usulan Ahok Pimpin IKN Baru, Buni Yani Bersuara Lantang: Mas Tofa Anti Ahok

BENTENGSUMBAR.COM - Ketua DPP Partai Ummat, Buni Yani angkat bicara soal usulan Mustofa Nahrawardaya agar mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Negara Baru (IKN).

Melansir Galamedia, Buni Yani memastikan bahwa usulan Mustofa Nahrawardaya yang juga selaku Humas Partai Ummat itu hanyalah sarkasme alias sindiran.

"Ini sebenarnya tweet sarkas/ sindiran dari Mas @TofaTofa_id soal adanya ide Ahok yang dikabarkan akan dicalonkan sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Baru nanti," demikian kata Buni Yani dalam cuitannya Jumat, 22 Oktober 2021.

Buni Yani menyebut bahwa usulan tersebut sempat dianggap usulan serius oleh beberapa pihak. 

Dia menegaskan bahwa Mustofa Nahrawardaya 'ant Ahok'.

"Tapi oleh sebagian jurnalis, dikira usul beneran. Karena semua juga tahu, Mas Tofa anti Ahok," sambungnya.

Pernyataan Buni Yani tersebut menanggapi pemberitaan Galamedia sebelumnya pada tertanggal 18 Oktober 2021 dengan judul "Politisi Partai Ummat Usul Ahok dan Grace Natalie Duet Pimpin Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan". 

Dalam berita tersebut, sindiran yang disampaikan Mustofa Nahrawardaya menanggapi beredarnya nama Ahok yang disebut-sebut menjadi salah satu kandidat kuat untuk memimpin Ibu Kota Baru.

Sehingga kata dia, jika informasi tersebut benar maka Ketua Umum PSI, Grace Natalie cocok mendampinginya.

"Kalau memang benar, saya usul ada wakilnya. Biar dahsyat mengelola Ibu Kota Baru. Wakil Ahok yg pas adalah Grace Natalie," sindir Mustofa Nahrawardaya dalam cuitannya Senin, 18 Oktober 2021.

"Duet maut mereka ini. Selain dikenal tokoh yang punya integritas, mereka dikenal punya jargon anti korupsi," sambungnya.

Selain itu kata dia, kedua tokoh tersebut selama ini adalah ikon.

"Selain itu, kedua tokoh adalah ikon," tegasnya.

Soal nama Ahok muncul dalam kandidat calon Kepada Otorita IKN, sebenarnya sudah mencuat sejak 2020.

Pernyatan tersebut bahkan sempat terlontar dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri.

"Namanya kandidat memang banyak. Satu, Pak Bambang Brodjonegoro, dua, APak Ahok, tiga Pak Tumiyana, empat, Pak Azwar Anas. Cukup," kata Jokowi, 2 Maret 2020 di Jakarta.

Selain itu, dalam konfirmasinya kepada Galamedia melalui pesan singkat, Mustofa juga menegaskan bahwa pernyataannya bukan usulan yang sesungguhnya melainkan hanya sindiran. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »