BENTENGSUMBAR.COM - Tokoh Olahraga Sumatera Barat Wahyu Irama Putra kembali bersuara lantang merespon isu terkait kondisi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Barat.
"Dikatakan isu, jelas tidak. Karena saya sudah melakukan konfirmasi kepada beberapa tokoh olahraga di daerah ini dan mendapatkan informasi yang cukup. Makanya saya bersuara," ungkap Wahyu kepada BentengSumbar.com, Ahad, 17 Oktober 2021.
Persoalan yang menjadi sorotan Wahyu adalah ketelantaran atlit, prestasi atlit, dan penggunaan dana KONI terkait PON Papua sebesar Rp20 Miliar.
"Informasi yang saya peroleh, uang saku atlit yang berangkat ke Papua cuma dibayar separoh. Belum lagi persoalan uang saku atlit, uang harian, dan atribut yang tidak didapat atlit," pungkas Wahyu.
Untuk itu, kata Wahyu, harus ada transparansi penggunaan dana KONI Sumbar untuk PON Papua ke publik, sehingga tidak menjadi isu liar dan dapat saja menimbulkan persoalan dikemudian hari.
"Harus transparan penggunaannya. Apalagi saya mendapat informasi, tidak ada rapat pleno keberangkatan atlit," cakap Pembina Catur Sumbar ini.
Bahkan, ujar Wahyu, sebahagian Cabor dari 63 Cabor meminta dievalasi hasil PON Papua.
"Berkemungkinan dalam Minggu ini akan dilakukan pertemuan termasuk juga beberapa Pengurus KONI Sumbar juga meminta diikutkan dalam pertemuan dan mereka akan menyapaikan apa yang terjadi di kepengurusan KONI di bawah pimpinan Abien," cakap Wahyu.
Sementara itu, mantan Ketua KONI Sumbar, Syaiful mengungkap, dana KONI Sumbar tahun 2021 untuk PON Papua sebesar Rp20 Miliar.
"Dana sebesar itu sangat mencukupi dan rincian peruntukkannya jelas," terang Syaiful.
Berikut rincian dana KONI Sumbar tahun 2021untuk PON sebesar Rp20 M versi Syaiful:
1. Bulanan atlet selama 9 bulan (jan-sep 2021) berupa tranportasi dan uang makan Rp. 3.998.000 X 188 atlet X 9 bulan = Rp. 6.764.616.000,-
2. Bulanan pelatih selama 9 bulan (jan-sep 2021) Rp. 4.248.000 X 63 pelatih X 9 bulan = Rp. 2.408.616.000,-
3. Uang saku atlet selama PON Rp. 7.500.000,- X 188 atlet = Rp. 1.410.000.000,-
4. Uang saku pelatih selama PON
Rp. 10.000.000,- X 63 = Rp.630.000.000,-
5. Pesawat P/P Garuda Rp. 10.500.000,- X 251 orang (atlet+pelatih) Rp. 2.635.500.000,-
6. Pesawat P/P Official Non Kampus 75 orang Rp.10.500.000,- X 75 orang = Rp. 787.500.000,-
7. Uang saku Official Non Kampus selama PON Rp.7.500.000,- X 75 orang = Rp. 562.500.000,-
8. Bonus Spontan/Uang Kaget untuk memotivasi peraih medali diserahkan setelah UPP rinciannya :
*16 Medali Emas* X 50 juta =
Rp. 800.000.000,-
*15 Medali Perak* X Rp.15.000.000,- = Rp.225.000.000,-
*25 Medali Perak* X Rp.10.000.000,- = Rp.250.000.000,-
Total No. 1 s.d 8 *Rp.16.473.732.000,-* (enam belas milyar empat ratus tujuh puluh tiga juta tujuh ratus tiga puluh dua ribu rupia) *untuk kebutuhan atlet+pelatih+ official non kampus.
(by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »