Erick Thohir Diduga Terlibat Bisnis PCR, Irma Chaniago: Pembunuhan Karakter

BENTENGSUMBAR.COM - Politisi Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago ikut mengomentari soal dugaan keterlibatan Menteri BUMN Erick Thohir dalam bisnis PCR seperti yang diungkap Aktivis YLBHI Agustinus Edi Kristiyanto.

Menurut Irma Chaniago, tudingan aktivis YLBHI soal Erick Thohir terlibat bisnis PCR tersebut adalah pembunuhan karakter lantaran tak berlandaskan data yang cukup.

Pasalnya, kata Irma, Erick Thohir semenjak diangkat menjadi menteri sudah melepaskan diri dari fungsi-fungsinya di semua perusahaan yang dimiliki. 

Dia lantas menerima amanah itu dengan sepenuh hati dan dia disebut tak lagi terkait dengan roda bisnis perusahaannya itu.

Hal itu disampaikan Irma Chaniago dalam wawancara daring yang ditayangkan kanal YouTube Tagar TV, seperti dilihat pada Kamis 4 November 2021.

“Nah komitmen itu harus diapresiasi. Karena beliau sudah tak pegang jabatan di perusahaan yang dimiliki. Kedua, sebenarnya aktivis YLBHI Edi itu kurang mendapatkan informasi yang cukup. Dan saya melihat kok framing ya, karena menurut saya tidak by data,” ujar Irma.

Ia pun menyayangkan aksi Edi yang menyampaikan tudingan terhadap Erick Thohir tersebut, tetapi kurang data dan sangat tidak akurat.

Apalagi, menurut Irma, dirinya yang selama ini juga terjun sebagai pengamat sosial dan selalu mengikuti proses vaksinasi dan PCR di mana pandemi, mengaku tahu betul bagaimana alurnya.

Irma Chaniago kemudian menjabarkan bagaimana peran Erick Thohir yang disebut-sebut terlibat dalam bisnis PCR.

Menurutnya, ia sudah mendapat data dari Kementerian Kesehatan soal jumlah tes PCR di Indonesia.

Adapun total jumlah tes PCR di RI, kata Irma, kini sudah mencapai 28,4 juta. Sementara yang sudah dilakukan GSI, perusahaan yang didirikan bersama dan disebut dua perusahaan Luhut dan Erick, sudah melakukan PCR sebanyak 700 ribu kali.

“Artinya mereka hanya mendapatkan total PCR yang dilakukan sebanyak 2,5 persen saja. Sangat kecil. Bagaimana mungkin seperti dikatakan orang-orang yang terkait di dalamnya dituding Mas Edi bermain dalam pelaksanaan PCR,” tuturnya.

Kemudian, lanjut Irma, dari 2,5 persen yang dikelola tadi, memang ada Adaro Energi perusahaan milik keluarga Erick Thohir di dalamnya. 

Namun perusahaan itu, sudah dilepas Erick dan diserahkan pada keluarga.

“Dan di GSI, Adaro hanya punya saham 6 persen, bagaimana mungkin mereka dikatakan bermain alat PCR ini. Menurut saya, penulis melakukan framing, melakukan penulisan yang kurang mendapat info dan data yang akuntable,” tegasnya.

Mengutip Hops.id, Irma Chaniago pun menuding Edi memang tengah membunuh karakter Erick Thohir.

“Karena menurut saya seperti membunuh karakter seseorang tanpa data yang cukup,” ujarnya. (terkini)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »