Ini Kata Para Pengamat Kalau PDIP Usung Puan Maharani Pada Pilpres 2024

Ini Kata Para Pengamat Kalau PDIP Usung Puan Maharani Pada Pilpres 2024
BENTENGSUMBAR.COM - Pemilihan Presiden (Pilpres) baru akan diselenggarakan pada 2024 mendatang. Namun, sudah mulai bermuncul siapa bakal calon yang akan maju sebagai kandidat capres potensial. 


Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani disebut bakal masuk menjadi salah satu kandidat untuk Pilpres 2024. 


Belum lama ini, Direktur Riset Indonesian Presidential Studies (IPS), Arman Salam  menanggapi  jika PDIP nekat mengusung Puan Maharani di Pilpres 2024, maka partai tersebut besar kemungkinan akan ditinggalkan oleh para pemilihnya. 


Arman lalu mengenang momen kemenangan PDIP pada Pemilihan Legislatif (Pileg) yang menurutnya terbantu karena sosok Presiden RI, Joko Widodo. Menurut dia, Jokowi memiliki magnet besar yang kemudian memberikan dampak positif terhadap  elektoral PDIP.


Oleh karena itu, Arman mengingatkan agar PDIP kelak mengajukan calon yang memiliki figur kuat di Pilpres 2024.


"Harus ada sosok kandidat yang figurnya mengakar di masyarakat," jelasnya.


Sementara itu, Pengamat Politik Zaki Mubarak menyampaikan pendapatnya terkait lembaga survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang secara sengaja menyindir Puan Maharani. Mereka menyebut kalau elektabilitas Puan Maharani hanya menduduki sebesar 0,8 persen saja. Jauh lebih besar elektabilitas eks pentolan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab yang berada di angka 1,4 persen. 


Tapi, yang perlu diingat adalah  tinggi atau tidaknya elektabilitas seseorang tidak melulu jadi jaminan. Sebab, semuanya kembali lagi pada ada atau tidak partai politik yang mengusungkan namanya untuk bisa maju sebagai capres di Pilpres 2024.


Oleh karenanya, Arman menyarankan agar partai politik mengadakan konvensi demokrasi untuk urusan memilih capres dari partainya masing-masing, agar para calon tidak didominasi oleh para Ketua Umum saja.


Membandingkan Elektabilitas Puan Maharani dan Ganjar Pranowo 


Menyinggung soal akan dicalonkannya Puan Maharani pada Pilpres 2024, tentu tidak bisa lepas dari nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang juga memberikan dampak positif bagi PDIP. 


Direktur Eksekutif Indopolling Network, Wempy Hadir pernah mengungkapkan kalau Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas   yang tinggi dalam sejumlah survei. Karena itu, PDIP seharusnya mengkalkulasi ulang terkait langkah-langkah politik yang nantinya akan diambil. 


Wempy sebenarnya khawatir jika PDIP memaksa untuk mencalonkan Puan Maharani, justru bakal ada manuver dari partai luar untuk melakukan take over terhadap Ganjar Pranowo. 


Wempy menduga kalau nanti PDIP justru berpotensi berkoalisi dengan Gerindra untuk mengusung Prabowo Subianto dan Puan Maharani di Pilpres 2024 sebagai bakal capres dan cawapres. Oleh karena itu, Ganjar Pranowo lah yang akan berpotensi dipinang partai lain. 


Menyikapi hal ini, Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat mengatakan kalau pihak partai akan tetap menunggu terlebih dulu perkembangan lebih lanjut sampai  mendekati 2024 mendatang, khususnya terkait perkembangan elektabilitas Ganjar Pranowo.


Djarot menegaskan kalau pihak partai jika penentuan bakal calon presiden tidak bisa semudah itu dilakukan. Apalagi 2024 masih tiga tahun lagi. Menurutnya, siapapun terbuka untuk bisa menjadi capres dan cawapres. 


Tantangan Bagi PDP Jika Mengusung Puan Maharani Pada Pilpres 2024


Puan Maharani bisa dibilang menjadi salah satu kandidat kuat yang akan maju sebagai capres pada Pilpres 2024. Terlebih lagi, ia merupakan Putri dari Megawati Sukarnoputri.


Namun, sesungguhnya ada tantangan oleh PDIP jika nantinya ngotot untuk mengusung Puan Maharani yakni elektabilitas. Analis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, memandang jika elektabilitas Puan Maharani sampai saat ini masih jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan Ganjar Pranowo.


Lebih lanjut, Pangi menilai kalau PDIP tetap ngotot, akan ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan nantinya. Hal ini lantaran menaikan elektabilitas seseorang tidaklah mudah. Pasalnya, jika hanya melakukan skema menggulirkan nama Puan Maharani, justru hanya akan membuat masyarakat mengenal sosoknya saja, bukan untuk membuat mereka memilihnya.


Sejujurnya, kata Pangi, masyarakat membutuhkan banyak pertimbangan untuk memilih seorang calon. Baik itu dari sisi isu, wacana, bagaimana sentimennya, dan masih banyak lagi yang lainnya. Oleh karena itu, permasalahan ini yang nantinya akan jadi tantangan tersendiri yang mau tidak mau harus diatasi dan diselesaikan. 


Apalagi, menurut Pangi, Puan Maharani dirasa belum mampu untuk memainkan perannya dengan baik sebagai Ketua DPR, atau dengan kata lain Puan belum mampu  mengambil empati masyarakat. 


Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »