Peluang Cemerlang Puan Maharani di Pilpres 2024, Benar atau Hoaks?

BENTENGSUMBAR.COM - Popularitas Ketua DPR RI Puan Maharani sepertinya mulai naik perlahan tapi pasti. Namanya kian sering muncul di media sosial maupun pemberitaan. Bahkan, sederet pengamat memasukkannya ke dalam daftar tokoh paling kuat di kontestasi Pilpres 2024 nanti.

Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing beberapa kali menyebut keunggulan Puan dibandingkan nama-nama lain. Dalam sebuah diskusi baru-baru ini, dia bahkan mengatakan bahwa Puan satu-satunya calon saat ini yang memiliki jejak ideologis jelas dan pasti.

“Jangan lupa, Puan adalah anak ideologis sekaligus anak biologis nasionalisme. Kalau sekadar ideologis siapa saja masih bisa berubah, tetapi Puan lebih dari anak ideologis tapi biologis sehingga sudah pasti tidak akan bergeming sedikit pun komitmennya terkait nasionalisme," ujar Emrus.

Tak hanya itu, dia juga menekankan Indonesia membutuhkan pemimpin yang memiliki kualitas, bukan sekadar mengandalkan popularitas. Popularitas, lanjutnya, hanya bersifat di permukaan dan bukan substantif mengenai kualitas seorang pemimpin. Apalagi, popularitas bisa dipoles untuk memanipulasi persepsi publik

"Selain itu Puan juga punya manajerial skill dan leadership skill yang baik dan ada keunggulan lain seorang Puan karena dia adalah seorang Ibu. Seorang Ibu memiliki kemampuan mengayomi anak-anak," kata Emrus.

Dukungan akademisi

Ketika beberapa tokoh publik menanggapi dengan “nyinyir” soal aksi Puan yang turun menanam padi bersama rakyat, akademisi IPB University Prima Gandhi justru mendukung keputusan Puan tersebut.

Menurutnya, apa yang dilakukan Ketua DPR seharusnya menjadi contoh bagi para anggota DPR lainnya yang masih enggan turun ke bawah, apalagi sampai terjun dan berkomunikasi langsung dengan para petani.

"Dengan terjun ke bawah menemui petani secara langsung, semua persoalan yang dihadapi petani akan tersalurkan ke wakilnya di DPR. Misalnya bagaimana persoalan pupuk, ketersediaan bibit, dan bagaimana masalah irigasi. Wakil rakyat jadi benar-benar tahu apa yang dihadapi rakyatnya," ujar Prima Gandhi, Selasa (16/11/2021). 

Dia pun berharap langkah Puan Maharani bisa menderek pertumbuhan ekonomi di sentra-sentra pertanian. Dengan begitu, petani bisa menikmati hasil pertaniannya secara maksimal.

"Kalau kita menganggap agraris itu masih menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, mau tidak mau, anggota legislatif harus turun. Ketika mereka tidak turun ke bawah, mereka tidak tahu bagaimana perekonomian yang dihasilkan oleh para petani untuk menyediakan pangan seluruh Indonesia," paparnya.

Potensi kemenangan

Nama Puan Maharani kerap dipasangkan dengan tokoh politik lain, semisal Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, atau Sandiaga Uno. Yang menarik, Puan ternyata juga disandingkan dengan sesama anggota PDI Perjuangan, yakni Ganjar Pranowo.

Sempat tarik ulur dan jadi kompetisi di antara para pendukungnya di media sosial, nama Ganjar justru dirasa pantas mendampingi Puan di Pilpres 2024. Lebih jauh, duet Puan-Ganjar dinilai mampu memenangkan kontestasi.

Hal tersebut disampaikan oleh Mochtar Mohamad, Mantan Ketua Umum Laskar Jokowi. Menurutnya, ada beberapa indikator mengukur peluang Puan-Ganjar memenangkan pilpres.

Pertama, kesediaan partai-partai di luar PDI Perjuangan untuk mencalonkan Ganjar seiring berembus dengan kian dekatnya kontestasi Pilpres 2024. Mochtar menyatakan Ganjar bisa menjadi magnet bagi swing voters.

“Nama Puan Maharani akan menyolidkan pemilih PDI Perjuangan untuk memilih pasangan Ganjar-Puan, serta kesolidan dan semangat juang untuk memenangkan pasangan ini di tubuh internal PDIP,” kata Mochtar, Kamis (18/11/2021).

Dia juga menilai ayah Puan, Taufik Kiemas yang berjasa dalam menjalin komunikasi dengan tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah akan terlihat hasilnya dalam Pilpres 2024 nanti.

“Peran Ketua umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi (Joko Widodo) dapat menghindari anggota kabinet untuk nyapres secara prematur,” ujarnya.

Terlebih lagi, Mochtar mengatakan dalam tradisi PDIP apabila memasangkan pasangan sesama kader partai, maka akan membangkitkan semangat juang meraih kemenangan.

“Tradisi tersebut sudah terbukti di Pilkada Sulawesi Utara yang mengusung Olly Dondokembey dan Steven Kandow. Pilkada di Jawa Barat juga menghasilkan beberapa daerah yang berasal dari sesama kader PDI Perjuangan, seperti Cirebon, Majalengka, Kuningan dan terakhir Pangandaran,” kata Mochtar.

Mochtar menambahkan Ganjar maupun Puan sangat berpengalaman di eksekutif maupun legislatif. Ganjar merupakan mantan anggota DPR dan berhasil dua periode menjadi gubernur Jawa Tengah.

Sementara, Puan Maharani sendiri juga berpengalaman sebagai Menteri Koordinator PMK dan di DPR kini mencapai puncak pimpinan. “Puan juga dapat mewakili gender kaum perempuan,” ungkap Mochtar.

Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »