Peran Puan Maharani dalam Mengusut Kasus Kebakaran Kilang Minyak

BENTENGSUMBAR.COM - Rentetan kebakaran kilang minyak pertamina tahun menjadi catatan khusus bagi pemerintah. Pasalnya, sudah tiga kali kilang minyak milik perusahaan BUMN itu terbakar. 

Kejadian pertama terjadi di kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Kebakaran itu terjadi pada Maret 2021. Api baru bisa dipadamkan padam dua hari berselang.

Nicke mengatakan insiden terjadi di tangki T301 di area kilang Balongan yang melayani Balongan, Cikampek, dan Plumpang.

Dari 72 tangki di area kilang dengan total kapasitas 1,35 juta kiloliter (KL), 4 tanki di antaranya terdampak atas insiden dengan kapasitas 100 ribu KL atau sekitar 7 persen dari total kapasitas penyimpanan di kilang Balongan.

Terpisah, Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya mengatakan akibat kebakaran, sebanyak 923 warga dari dua dusun harus diungsikan dari pemukimannya. Hingga saat ini belum ada taksiran kerugian yang disebabkan oleh kebakaran tersebut.

Berbagai dugaan penyebab kebakaran diungkapkan kepada publik dari sambaran petir, kebocoran tangki, hingga adanya kelalaian yang menyebabkan pidana. Menurut investigasi Pertamina, kebakaran disebabkan oleh kebocoran dinding tangki dan korosi.

Selang tiga bulan berlalu, kilang minyak pertamina kembali terbakar. Tepat pada bulan Juni 2021. Kebakaran terjadi di Komplek Kilang Paracilin PT Pertamina RU IV Cilacap, Jawa Tengah.

Menurut Kapolres Cilacap, AKBP Leganek Mawardi mengatakan saat kejadian cuaca terjadi hujan deras disertai petir di lokasi. Iskandar mengklaim api sudah bisa dikendalikan dan dipadamkan sekitar pukul 21.00 WIB.

Unit Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho menyampaikan insiden terjadi di salah satu bundwall tangki penyimpanan di area kilang Cilacap.

Pihaknya meminta masyarakat tak perlu khawatir dengan kebutuhan pasokan BBM dan LPG. Dia memastikan kejadian tersebut tidak akan memengaruhi distribusi BBM dan LPG, khususnya di wilayah Jawa Tengah dan DIY.

"Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Tengah memiliki 7 Fuel Terminal dan 3 LPG Terminal yang berfungsi untuk memasok kebutuhan BBM dan LPG di provinsi Jawa Tengah dan DIY. Untuk itu, pasokan dan distribusi kepada masyarakat dapat dipastikan aman dan cukup melalui unit operasi tersebut," kata Brasto kala itu.

Terbaru, kebakaran terjadi kembali di kilang minyak pertamina di Cilacap. Kebakaran berasal kesatu tangki Pertalite, yakni tangki 36 T-102 tepatnya pada 13 November 2021. 

Informasi awal bersumber dari video warga yang menunjukkan ledakan kebakaran dengan kobaran api besar. Akibat insiden tersebut sebanyak 80 warga sempat diungsikan.

Nicke menyebut api sempat dipadamkan pada pukul 23.05 WIB pada hari sama. Namun, api kemudian kembali berkobar dan baru bisa dipadamkan secara total pada Minggu (14/11) pukul 07.15 WIB.

Kilang Cilacap merupakan satu dari 6 Kilang Pertamina dengan kapasitas pengolahan 270 ribu barel per hari. Kilang Cilacap memiliki sekitar 200 tangki untuk menampung crude yang akan diolah, gas, serta BBM hasil pengolahan minyak mentah.

Menanggapi rentetan kebakaran itu, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menyoroti insiden kebakaran yang kembali terjadi di Kilang Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah, yang kali ini pada salah satu tangki penampung BBM Pertalite.

Menurut kesaksian warga sekitar, Kilang Cilacap mengalami kebakaran pasca adanya sambaran petir yang terjadi pada Sabtu (13/11/2021) malam.

Atas kejadian tersebut, pertama-tama Mamit menilai perlu ada evaluasi terhadap manajemen Health Safety and Environment (HSE) di Pertamina, terutama pada PT Kilang Pertamina International.

Utamanya pada ketersediaan alat penangkal petir yang kerap dituduh jadi tersangka insiden kebakaran kilang milik Pertamina.

"Perlu adanya audit investigatif terhadap semua peralatan yang ada serta terhadap SDM yang ada. Termasuk kepada peralatan safety terutama mengenai alat penangkal petir yang selalu menjadi tersangka jika terjadi kebakaran tangki," ujarnya.

Usut tuntas

Ketua DPR RI Puan Maharani meminta PT Pertamina (Persero) segera melakukan audit sistem pengamanan di kilang-kilang minyak. Hal ini menyusul kebakaran yang sering terjadi di kilang Pertamina.

"Kami atas nama pimpinan DPR RI merasa prihatin dengan kebakaran di kilang minyak Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah, beberapa hari lalu. Seperti kita ketahui, ini bukan kejadian pertama kebakaran kilang Pertamina di 2021," kata Puan.

Puan meminta adanya evaluasi secara mendalam terkait pengawasan kilang minyak. Terkait kebakaran di tangki Cilacap beberapa hari lalu, Puan juga berharap pemerintah mengusut kejadian itu.

"Seringnya kebakaran di kilang minyak Pertamina memerlukan evaluasi mendalam. Harus ada audit sistem pengamanan di kilang-kilang minyak milik Pertamina sehingga bisa ditemukan apa persoalannya agar bisa segera diatasi," ucap Puan.

"Karena kebakaran di lingkungan kerja Pertamina sudah sering sekali terjadi. Kami berharap ada investigasi menyeluruh dan evaluasi total sehingga tidak lagi terjadi di kemudian hari," lanjut Puan.

Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »