Soal Banjir, Ruhut: Sudahlah Kau Gabenar Nggak Usah Membela Diri Terus

BENTENGSUMBAR.COM – Politisi PDIP, Ruhut Sitompul melontarkan sindiran kepada “Gabenar” soal banjir yang menurutnya terjadi di mana-mana.

Ruhut Sitompul meminta agar Gabenar tak usah terus membela diri mengenai persoalan banjir ini.

“Banjir di mana-mana sudahlah kau gabenar nggak usah membela diri terus,” katanya melalui akun Twitter pribadinya pada Kamis, 4 November 2021.

“Malu dong sama karun-kadrun kau yang pakai kaca mata Kuda membabi buta memuji congorMu,” tambahnya.

Ruhut Sitompul tak menyebutkan dengan spesifik soal siapa yang ia sindir dengan sebutan “Gabener”.

Namun, ditelusuri Terkini.id di kolom komentar, tak sedikit netizen yang menilai bahwa ia menyindir Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

“Ijin tak teruskan ke Anies Baswedan ya Pak Ruhut. Merdeka!!” kata @SyahidiArifin2.

“Abang Ruhut sangat dekat akses ke Anies, klo ketemu sampaikan baik-baik, agar beliau sadar diri, kalo gak mau juga dinasehati tetap ngeyel, bedakin muka nya pakai Bedak Napoleon Bonaparte yang dipakai untuk si Kece. Selesai,” kata @NaysaPuti14.

Sebagaimana diketahui, dalam beberapa hari ini, beberapa titik di Jakarta mengalami banjir.

Anies sempat mengklaim bahwa tidak seperti dulu yang membutuhkan 3-4 hari untuk banjir surut, kini hanya butuh sehari.

Bahkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) sudah pernah menetapkan target agar banjir surut dalam 6 jam.

Akan tetapi, pernyataan itu sempat dikritik karena banjir di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur (Jaktim) baru surut setelah 3 hari.

Terkait hal ini, Anies Baswedan pun mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi mengapa target tak tercapai.

“Tentu kita akan evaluasi terus, apa yang membuat sebuah target tercapai dan apa yang membuat sebuah target tidak tercapai dalam rangka perbaikan terus-menerus,” katanya pada Selasa, 2 November 2021, dilansir dari Detik News.

Anies Baswedan menjelaskan bahwa jajaran Pemprov DKI baru menetapkan target banjir surut 6 jam sejak tahun lalu.

“Baru mulai 1 tahun ini kita menetapkan menggunakan ukuran di dalam penanganan banjir karena kalau kita tidak memiliki ukuran, memiliki target maka akan bekerja tanpa ada ukuran capaian,” jelasnya.

Kendati demikian, ia menilai perlu juga dilihat intensitas air hujan serta kapasitas drainase di kawasan tersebut.

Mantan Menteri Pendidikan ini menuturkan bahwa banjir berkaitan dengan volume air hujan serta aliran air sungai.

Adapun target 6 jam, menurutnya, dihitung setelah hujan dengan intensitas di atas 100 mm/hari berhenti.

Sedangkan, untuk wilayah yang berada di dekat sungai, lanjutnya, waktu 6 jam dihitung setelah aliran sungai kembali ke titik normal.

“Jadi kita menetapkan target untuk setelah hujan berhenti bila hujannya di atas 100 mm/hari maka harus dipompa, dikeringkan diberikan target 6 jam,” jelas Anies Baswedan.

“Kalau di bawah 100 milimeter hujannya, maka tidak terjadi banjir, artinya ada sesuatu yang salah dalam manajemen. Begitu juga dengan aliran sungai, kalau aliran sungai sudah kembali pada titik normal maka 6 jam sesudahnya, kalau aliran sungainya tidak turun-turun maka otomatis banjirnya akan terus terjadi inilah pengendalian kita menggunakan target,” tambahnya. (terkini.id)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »