Diungkapkan Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi, koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah masih belum berjalan baik sehingga realisasi proyek tersebut dinilai lamban.
Lebih lanjut, Hadi mengatakan bahwa Menkeu Sri Mulyani pun sempat terkejut dengan permintaan Presiden Jokowi soal proyek ibukota baru itu.
Sejak Jokowi mengumumkan rencana pemindahan ibukota baru, Sri Mulyani kerap mempertanyakan soal anggaran yang akan digunakan.
"Kata beliau 'uangnya dari mana', artinya belum terbayangkan berapa dana yang harus dialokasikan dari rencana itu," kata Hadi, dikutip Minggu, 14 November 2021.
Hadi juga menilai persoalan anggaran perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kaltim belumlah jelas. Sehingga komunikasi yang terbangun antara pemerintah pusat dan daerah tidak berjalan baik.
"Kapan mereka mau membangun, berapa biayanya, sering kali tidak jelas," kata Hadi Mulyadi.
"Anggaran tidak jelas karena memang ini proyek besar," lanjutnya.
Meski begitu, Hadi memaklumi jika Menkeu Sri Mulyani kaget, namun rencana pemindahan IKN tersebut tetap harus diperjuangkan.
Karena menurut Hadi, pemindahan IKN akan memberi manfaat sangat luar biasa, bukan hanya untuk Kaltim, tapi untuk Indonesia secara umum.
"Kalau pembangunan terus terpusat di Pulau Jawa maka akan terjadi kecemburuan. Masalah sosial masyarakat akan susah dikendalikan karena mereka hilang kepercayaan dengan pemerintah pusat," tandasnya. (Reqnews)
« Prev Post
Next Post »