BENTENGSUMBAR.COM - Pro kontra terkait keberadaan rendang babi, kini muncul nasi uduk babi di Aceh. Kabar itupun langsung ramai menjadi perbincangan di media sosial.
Sejumlah tokoh pun ikut merespons kejadian yang saling berurutan itu. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas misalnya.
Anwar Abbas ikut bereaksi melihat fenomena yang dianggapnya bisa merusak persatuan serta kesatuan bangsa Indonesia.
Tokoh Muhammadiyah itu merasa heran dengan munculnya rendang babi padang dan nasi uduk babi di Aceh.
Pasalnya, Padang dan Aceh merupakan wilayah yang dikenal kental dengan syariat Islam.
"Saya tidak tahu apa tujuan di balik peristiwa rendang babi padang dan nasi uduk babi aceh ini," ujar Anwar Abbas, dilansir dari Radartegal pada Sabtu, 18 Juni 2022.
"Karena semua kita sudah tahu bahwa yang namanya orang Padang dan orang Aceh tersebut adalah dua suku dan atau dua daerah yang masyarakatnya dikenal taat menjalankan ajaran agamanya yaitu Islam," sambungnya.
Lebih lanjut, Anwar Abbas meminta pemilik warung makan tidak memberikan nama masakan yang menyangkut dua wilayah tersebut.
Dengan mengkaitkan wilayah "Padang" dan "Aceh" dengan makanan yang mengandung babi (non-halal) dapat menyinggung perasaan warga setempat.
"Untuk itu karena hal ini menyangkut masalah SARA saya meminta kepada pihak kepolisian agar bertindak tegas terhadap si pelaku," tutur Anwar Abbas.
"Jangan biarkan masalah ini menjalar dan membesar, sehingga merusak persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa karena hal demikian jelas sama-sama tidak kita inginkan," ucapnya menambahkan.
Sebelumnya, wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon memprotes adanya warung nasi padang yang menjual menu rendang babi.
Fadli Zon tak habis pikir ada gerai rumah makan padang di daerah Jakarta yang jual rendang babi.
Bahkan disebut-sebut masakan rendang babi menjadi menu andalan di restoran yang berlokasi di Kelapa Gading, Jakarta Utara itu. Mendengar kabar adanya rendang babi di jual bebas, Fadli Zon bereaksi keras.
Sebagai Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang (IKM), Fadli Zon merasa tak seharusnya ada menu daging babi di masakan Padang.
Terlebih, biasanya masakan rendang diolah dengan menggunakan daging sapi dan bukan babi.
"Kami protes keras atas penjualan kuliner Minang/Padang menggunakan daging babi," tulis Fadli Zon lewat akun Twitter pribadinya, Jumat (10/6).
Lebih lanjut, Fadli Zon menyebut bahwa dengan adanya makanan non-halal di rumah kana padang itu justru akan sangat merusak citra minang.
Apalagi, menurutnya, selama ini rumah makan Padang selalu menyajikan bahan makanan yang dapat dipastikan halal.
"Ini sensitif dan merusak prinsip kuliner Minang/Padang yang halal," kecam Fadli Zon. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »