Misteri Mobil dan Bon Katering di Rumah Satu Keluarga Tewas 'Mengering' di Kalideres

BENTENGSUMBAR.COM - Kematian satu keluarga di Citra Garden Extension I, Kalideres, Jakarta Barat, masih menyisakan misteri. 

Banyak yang meragukan empat orang korban tewas karena kelaparan. Secara finansial, sekeluarga tersebut dinilai tergolong orang mampu. Rumah tempat tinggal keluarga tersebut juga terbilang layak.

Hasil autopsi yang menyatakan keempat korban itu tewas karena 'tidak makan dan minum dalam waktu yang cukup lama' memunculkan spekulasi-spekulasi soal penyebab kematian hingga diksi 'kelaparan'. 

Jika keluarga tersebut dianggap tergolong orang mampu, pertanyaannya, apa yang membuat mereka tidak makan dan minum dalam waktu yang cukup lama?

Ketua RT 007 RW 015 Citra Garden Extension I Kalideres, Asiung, meragukan keempatnya tewas karena 'kelaparan'. Pihak kerabat pun merasa ada yang janggal atas kematian keempat orang tersebut.

Di sisi lain, polisi mengungkapkan ada mobil milik korban yang 'hilang'. Di tangan siapa mobil itu kini, belum terungkap.

Mobil Korban yang 'Hilang'


Soal mobil yang 'hilang' ini sempat disinggung oleh Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce. Pasma mengatakan pihaknya saat ini masih mendalami soal mobil yang 'hilang' itu.

"Untuk mobil yang hilang masih dalam penyelidikan, pendalaman, karena kan ini tidak ada yang mengetahui," ujar Pasma kepada wartawan, Jumat (11/11).

Pasma menduga hanya pihak keluarga korban yang mengetahui keberadaan mobil tersebut. Penyelidikan agak terhambat karena tak adanya bukti CCTV di sekitar lokasi kejadian.

Saat ini polisi masih meminta keterangan saksi. Polisi juga tengah menelusuri di ponsel masing-masin.

"Kita masih menanyakan kepada saksi-saksi, ada mungkin keluarga yang ada, juga termasuk isi percakapan dari HP yang mungkin jadi petunjuk buat kami," tutur Pasma.

Dugaan Ketua RT soal Mobil 'Hilang'


Ketua RT sempat, Asiung, mengetahui jika keluarga tersebut memiliki 1 unit mobil dan 1 unit motor. Tetapi, kendaraan tersebut tidak ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP).

Asiung menduga, keluarga tersebut menjual mobilnya. Asiung juga mengungkap kemungkinan sekeluarga tersebut memiliki masalah ekonomi.

"(Mobil) tidak ada. Mungkin sudah tiga bulan lalu sudah dia jual. Mungkin ada masalah pinjaman ke bank atau apa saya nggak tahu," katanya.

Sepengetahuan Asiung, keluarga tersebut membeli mobil Honda Brio beberapa tahun ke belakang.

"Saya lihat dia punya mobil. Ada satu mobil dan satu motor yang suka dipakai sama ibu sama anak ke pasar. Kalau mobil itu Honda Brio, baru lagi keluarannya. Berarti kan keluarga mampu, bukan penerima bantuan masyarakat miskin," tutur Asiung.

Temuan Bon Katering


Asiung meragukan sekeluarga tewas karena kelaparan. Sebab, dari hasil olah TKP diketahui adanya bon katering, yang artinya, mereka menonsumsi makanan.

Selain itu, Asiung mengatakan ada salah satu warganya yang pernah melihat salah satu korban pernah memesan makanan secara daring.

"Itu tiga minggu lalu ada warga saya yang lihat dia pesan GrabFood, berarti kan ada makan dan itu ditemukan bon-bon katering ya. Itu yang ditemukan Polsek Kalideres," ungkap Asiung.

Tak Ada Keluhan soal Ekonomi
Adik Margaretha bernama Ris Astuti (64) mengatakan kondisi ekonomi kakaknya tergolong cukup mampu.

"Sedeng-sedeng aja, nggak ada keluhan atau sebagainya. Ya istilahnya standarlah, umum," kata Ris kepada wartawan di Polsek Kalideres, Sabtu (12/11/2022).

Dia juga membeberkan soal pekerjaan keluarga saudaranya tersebut. Namun dia kurang mengetahui soal kondisi terkini keluarga kakaknya.

"(Kakak) kerjanya dulu jual kue, bapaknya di kantor. Kerja kantoran. Tapi dulu, belakangan kita nggak tahu karena lepas kontak," ucap Ris.

Misteri Mobil dan Bon Katering di Rumah Satu Keluarga Tewas 'Mengering' di Kalideres



Kombes Hengki Haryadi Turun Tangan


Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi beserta dan timnya turun tangan menyelidiki kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. 

Hengki Haryadi mengatakan timnya akan menyelidiki penyebab kematian sekeluarga 'mengering' secara ilmiah dan mendalam.

Hengki Haryadi mengatakan proses penyelidikan dengan mengedepankan metode ilmiah saat ini masih berlangsung. 

Artinya, dugaan korban meninggal akibat kelaparan hingga saat ini belum menjadi kesimpulan akhir.

"Yang utama secara scientific crime investigation tim Polda Metro Jaya dan Polres Jakbar masih terus mendalami dan menanti hasilnya, baik dari kedokteran forensik maupun laboratorium forensik. Artinya, diksi kematian disebabkan karena kelaparan itu belum bisa dipertanggungjawabkan. Tim lapangan kami masih terus bergerak di lapangan," ucap Hengki Haryadi kepada detikcom, Sabtu (12/11/2022).

Hengki Haryadi mengatakan pihaknya melakukan penyelidikan secara induktif dan deduktif. 

Penyelidikan secara induktif, kata Hengki Haryadi, dilakukan dengan mengumpulkan fakta-fakta dengan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Secara induktif, olah TKP sudah dilaksanakan. Saat ini kami sedang menunggu hasil dari kedokteran forensik maupun laboratorium forensik (toksikologi dan histopatologi) mengenai sebab-sebab kematian secara akurat," kata Hengki Haryadi.

Pendalaman melalui jejak digital percakapan korban juga dilakukan. Hengki Haryadi mengatakan timnya bersama jajaran Polres Metro Jakarta Barat tengah menyelidiki riwayat percakapan di handphone korban.

"Termasuk laboratorium cyber terkait alat bukti elektronik yang kami dapatkan. Kami masih mendalami segala macam kemungkinan sebab dan motif dari kejadian ini," ujar Hengki Haryadi.

Para korban diduga meninggal akibat kekurangan makanan. Jasad keempat korban ditemukan dalam kondisi otot-otot yang menyusut dis 4 ruangan berbeda.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce mengatakan, dari hasil autopsi terhadap empat jasad tersebut, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan. 

Pasma mengatakan keempat korban diduga tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman yang cukup lama.

"Jadi berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan. Jadi bisa diduga berdasarkan dari pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena ditemukan dari otot-otot sudah mengecil," jelas Pasma kepada wartawan di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (11/11).

Pasma mengungkapkan keempat korban diduga mengalami dehidrasi. Hal ini menyebabkan mayat 'mengering'.

"Di dalam lambungnya tidak ada isi makanan, artinya ini sudah berlangsung beberapa waktu yang lalu tidak ada mengkonsumsi makanan dan otot-ototnya sudah mengecil. Artinya, ini ada kekurangan cairan, dehidrasi, sehingga tubuh mayat ini menjadi kering," kata Pasma.

Sumber: detikcom

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »