Ketum DPP Bapera Dukung Yudo Margono sebagai Panglima TNI

BENTENGSUMBAR.COM - Ketua Umum DPP Bapera Fahd El fouz A mendukung Yudo Margono sebagai Panglima TNI. 

"Semoga dengan adanya AL beliau menjadi tonggak untuk mewujudkan poros maritim dunia dan bumi Nusantara kembali membangun kekuatan dua samudera," ungkap Fahd El Fouz A Rafiq, Ketua Umum DPP Bapera, Rabu, 7 Desember 2022.

Ketika nama Yudo Margono mencuat sebagai Panglima TNI menggantikan Andika Perkasa secercah harapan muncul, khususnya akan lemahnya kekuatan laut yang dahulu bernama bumi Nusantara.

"Ini sesuai dengan janji presiden Joko Widodo pada periode pertama akan mewujudkan poros maritim dunia dan akan kembali membangun kekuatan dua samudera," ucap Fahd El Fouz.

Ketua Umum DPP Bapera mengatakan, selama 8 tahun era pemerintahan Bapak Presiden Joko Widodo belum pernah ada panglima TNI dari Angkatan laut dan baru Yudo Margono lah AL baru bisa jadi TNI. 

"Terpilihnya panglima TNI dari Angkatan laut ini adalah grand design yang telah lama di inginkan banyak publik Indonesia, seperti kita ketahui negeri kita adalah Archipelago," tuturnya.

Mantan Ketum PP – AMPG ini menambahkan, perlu diketahui Bersama jabatan Panglima TNI hanya setahun dan hal ini harus sangat dan super di maksimalkan dari road mapnya, grand design. 

"Dan Bagaimana arah Power Projection kita. Bapak Presiden Joko Widodo menginginkan Indonesia jadi poros maritim dunia. Dengan kondisi global yang sedang carut marut, khususnya kawasan hari ini dengan kontalasi geopolitik dunia yang fluktuatif. NKRI harus bisa memaksimalkan karena kita  adalah negara yang archiphelagic dan memliki unclos.  Dan memang sudah benar Bapak Presiden Joko Widodo mengikuti jejak Soekarno."

Bagaimana kekuatan Brain water yaitu 200 meter kedalam laut, lalu green water hingga batas negara kawasan lalu kemudian laut biru yaitu dua Samudera. Jadi, Kalimat nenek moyangku seorang pelaut bukan isapan jempol belaka, jika kita belajar kembali sejarah dengan teliti bahwa Negeri Nusantara menjadi pengeliling dunia pertama.

"Dulu kita punya laksamana Malahayati dan Kalinyamat. Dan hingga hari ini kalinyamat belum menjadi pahlawan Nasional. Kalo dulu Indonesia menguasai dua Samudra mengapa sekarang tidak? Inilah tantangan kita kedepan."

Kampanye Presiden Joko Widodo pada Period ke -2 yang disimpulkan soal dunia Archipelago Indonesia yaitu “kita terlalu lama memunggugni laut dan waktunya kita kembali kelaut”, Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga berbicara soal tol laut. 

Disini Luhut Binsar Panjaitan dan Yudo Margono bisa bersinergi soal PR terbesar lobang besar soal titik lemah pertahanan laut Indonesia. 

Fahd melanjutkan, dengan dipilihnya bapak Yudo Marghono sebagai Panglima TNI menandakan Presiden ke - 7 Ri ini pro maritim. 

"Kita hari ini Belajar dari 2 negara besar yang saat ini sedang memanas yaitu Kuomintang (sun yat sen) dan musuh abadinya Mao Tse Tung. Saat ini Taiwan dipimpin oleh perempuan yaitu Tsai Ing – Wen. Jadi Kuomintang ini musuh organik tiongkok."

Berbicara Taiwan dan tiongkok sudah pasti bersinggungan dengan Indonesia, Indonesia 70% wilayahnya adalah laut potensi perang Angkatan laut sangat besar. 

Ujungnya ini adalah perairan Natuna dan ini kekuatannya adalah laut. Indonesia harus siap akan situasi terburuk itu. 

Jadi perang Angkatan laut ada dua pertama marinir yaitu perang daratnya Angkatan laut, yang kedua navy. Jadi laut china selatan ini naval war. 

"Panglima itu defense, jadi ngak mungkin kita perang di naval war. Pak presiden saat ini kita punya Nation threat walaupun jabatannya hanya satu tahun. Itu untuk prepare naaval war. Dan menhan sangat peduli dengan penambahan persenjataan. Salah satu kekuatan pertahanan kita yang paling lemah adalah laut. Bahkan di utara Indonesia pertahanan laut kita berdekatan dengan filipina itu yang paling bolong. Karena itu waktu dicuri ikan kita paling banyak kan di wilayah timur Indonesia itu masuknya lewat utara. Dan ini jebolnya pertahanan laut kita sudah keterlaluan. Jadi hasil laut kita di curi kan Angkatan  laut kita lemah."

"Jadi karena ulah penjajahlah kekuatan laut kita mengecil. Jadi waktu Indonesia dijajah belanda, Nusantara tidak boleh bangun kapal kapal besar karena itu menakutkan. Jangan lah kita terlalu kagum dengan pelaut china. Tadi kita telah belajar power projection kemudian asset  Jadi hari ini kita keasikan baca global fire."

Menghitung kekuatan sebuah negara Archipelago hitunglah dari Angkatan lautnya, karena AL punya Brain Water, Green Water dan Blue Water agar biar jelas batasannya.  

"Indonesia bagus karena melihatnya dari global fire itu ngarang banget,halu. Kita harusnya melihat luas negara kita berapa banyak dan harus di imbangi kapal perang, kapal selam yang banyak. Karena menghitung kekuatan pertahanan negara dihitung dari Angkatan lautnya. AL memiliki Brain Water, Green Water dan blue water. Jadi jelas batasannya. Jadi dia harus tau payung udaranya seperti apa."

Ada hal yang menarik dari Angkatan Darat untuk tindakan yang terjauh dan sudah dipraktekkan banyak negara lain, kita harus bisa penetrasi ke negara negara yang kita anggap ancaman, baik itu ancaman teknologi, perdagangan, ekonomi, militer. Pokoknya halalkan segala cara gimana kita bisa dapatkan teknologi yang negara lain. Atau tiru mentah mentah lalu di modifikasi. Dahulu tiongkok melakukan hal tersebut kepada Amerika dan sekarang teknologi sedang bersaing ketat dengan US.

Menurut mantan Ketum DPP KNPI, mineral Indonesia itu paling banyak di laut. Industri hulu itu ya oil dan gas dari barat ke timur dan darat ke laut. AL untuk memprotect kekayaan laut bumi nusantara agar tidak di ekploitasi besar besaran oleh negara lain. 

Jika Yudo Margono sebagai Panglima TNI diharapkan menjadi titik awal akan kebangkitan Indonesia menjadi poros maritim ini khususnya di ASEAN sebagai kekuatan ekonominya.  Dan hari ini Nusantara harus menghadap laut bukan memunggungi laut.

"Saya hanya berharap Indonesia menjadi lebih baik kedepan. dari saya SD sampai sekarang Indonesia tetap menjadi negara berkembang karena beberapa faktor yang telah saya bahas sebelumnya.  Dan saatnya kita harus bangkit tidak jalan ditempat. Dan  janji kampanye Bapak Presiden Joko Widodo telah ditepati  untuk menjaga poros maritim ini sebagai kekuatan ekonominya Nusantara," tutup Ketua Bidang Ormas DPP Partai Golkar.

Penulis: ASW

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »