BENTENGSUMBAR.COM - Di tengah runcingnya polarisasi antara bakal Calon Presiden (Capres) 2024, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto dinilai menjadi pilihan bijak.
Politisi PDIP sekaligus Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dianggap representasi dari penerus Presiden Jokowi, sementara Bakal Capres NasDem Anies Baswedan wujud dari antitesa Jokowi.
Emha Aninun Nadjib atau Cak Nun, seorang intelektual muslim dari Jombang, Jawa Timur tampaknya telah membaca kondisi politik jelang Pemilu 2024.
Hal tersebut ia sampaikan saat hadir di acara 'Sinau Bareng Mbah Nun dan Kiai Kanjeng' di Pondok Segoro Agung Trowulan, Mojokerto, Senin (26/12) malam.
“Kalau Ganjar jadi, ataupun Anies jadi, permusuhan itu akan sangat merajalela. Antara Kadrun dengan Cebong,” ujar Cak Nun di atas panggung, dikutip fajar.co.id dari potongan video yang diunggah @bengkeldodo pada Sabtu (7/1/2023).
Pada kesempatan yang dihadiri banyak orang itu, Cak Nun dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto nampak akrab. Menyanyi bersama, dan sesekali Cak Nun menggoda Prabowo.
Cak Nun juga membeberkan kenapa dirinya mau ketemu Menteri Pertahanan itu, bukan justru Ganjar atau Anies yang elektabilitasnya meroket sebagai bakal capres pada beberapa survei.
“Siapapun yang menang di antara mereka berdua (Anies dan Ganjar) itu tidak meredakan, tidak menjadikan persatuan, tapi akan potensial untuk permusuhan,” terang Cak Nun.
“Saya tidak mau menemui Anies, kalau ketemu Anies nanti tambah musuhnya. Jadi kadar permusuhannya akan tambah,” tegasnya.
Mantan Danjen Kopassus itu juga membagikan momen kebersamaannya dengan Cak Nun di laman Instagram @prabowo.
Dalam keterangannya, Prabowo mengutip ungkapan bijak sahabatnya.
"Bila bicara rakyat Indonesia, kita optimis ke depan. Rakyat Indonesia tangguh, bijaksana, arif, hatinya baik, dan kerja kerasnya luar biasa. Kita membutuhkan diantara kita untuk bersatu," tulis Prabowo.
Sementara pada akhir unggahan video tersebut, analisa kontestasi politik bakal capres disuarakan dari latar belakang video.
Arah politik saat ini disebut sedang bergerak membentuk polarisasi tertentu tentang siapa dukung siapa.
Prabowo tidak peduli soal siapa, tapi bagaimana membangun bangsa bersama.
Prabowo bahkan disebut rela mengorbankan ego pribadinya.
Setidaknya, itulah yang dilihat dari keputusannya masuk di jajaran menteri Jokowi usai kalah dalam Pilpres 2019.
“Cuma Prabowo yang mengerti dan sudah merealisasikannya. Udah, mending Prabowo!” tegas suara laki-laki pengisi suara.
Sumber: Fajar.co.id
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »